tag:blogger.com,1999:blog-41743353045305608212024-03-13T05:40:44.162-07:00sejarahianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.comBlogger36125tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-86708246636316723392011-04-06T21:07:00.000-07:002011-04-06T21:40:28.888-07:00Tenaga Endogen dan Tenaga Eksogen<h2 style="text-align: justify;"><span class="mw-headline"> A. Bentuk Muka Bumi<br />
</span></h2><div></div><div style="text-align: justify;">Di Sekolah Dasar, kita telah belajar tentang kenampakan alami dan kenampakan buatan. Nah, pelajaran kita kali ini erat kaitannya dengan pelajaran tersebut. Ingatlah kembali apa yang telah kamu pelajari tentang kenampakan alam. Kemudian, tulislah apa yang dimaksud dengan kenampakan alam.</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=4174335304530560821&postID=8670824663631672339" name="1._Keragaman_Bentuk_Muka_Bumi"></a></div><h3 style="text-align: justify;"><span class="mw-headline"> 1. Keragaman Bentuk Muka Bumi<br />
</span></h3><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="center" style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_3.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;" title="Gambar 1.1 Bola Bumi Sumber: www.google.com"><img alt="Gambar 1.1 Bola Bumi Sumber: www.google.com" border="0" class="thumbimage" height="213" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/8/81/Ling_Hidup_Manusia_3.jpg" width="294" /></a></div><div class="thumb tnone"><div class="thumbinner" style="width: 296px;"></div></div></div><div style="text-align: justify;">Bumi yang difoto dari ruang angkasa akan tampak seperti Gambar 1.1. Memerhatikan gambar tersebut, muka bumi terdiri atas dua bagian, daratan dan lautan. Daratan yang luas disebut benua dan lautan yang luas sering disebut samudera. Apabila bagian benua dipotret dari dekat, akan tampak bahwa permukaan benua tidak rata. Itulah kenyataannya, bahwa muka bumi tidak rata seperti pada peta. Di permukaan bumi, ada bagian yang menonjol ke atas, ada pula bagian yang cekung ke bawah. Bagian yang menonjol ke atas dapat berupa gunung, pegunungan, dataran tinggi, bukit, dan seterusnya. Bagian yang cekung dapat berupa ngarai, lembah, danau, sungai, rawa, dan sebagainya. Kenampakan tinggi rendahnya muka bumi tersebut dinamakan relief muka bumi.<br />
<a name='more'></a></div><div class="center" style="text-align: justify;"><div class="thumb tnone"><div class="thumbinner" style="width: 295px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_4.jpg" title="Gambar 1.2 Tampak muka bumi berdasarkan ketinggian Sumber: Indonesian Heritage Seri Manusia dan Lingkungan"><img alt="Gambar 1.2 Tampak muka bumi berdasarkan ketinggian Sumber: Indonesian Heritage Seri Manusia dan Lingkungan" border="0" class="thumbimage" height="231" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/e/e3/Ling_Hidup_Manusia_4.jpg" width="293" /></a> <br />
<div class="thumbcaption">Gambar 1.2 Tampak muka bumi berdasarkan ketinggian Sumber: Indonesian Heritage Seri Manusia dan Lingkungan</div></div></div></div><div style="text-align: justify;">Dari foto di Gambar 1.1 tampak hanya permukaan daratan. Bagaimana dengan bentuk dasar laut? Ternyata bentuk muka dasar laut pun tidak rata. Di dasar laut pun terdapat bagian yang menonjol ke atas dan bagian yang cekung ke bawah yang dikenal dengan nama-nama seperti palung laut, lubuk laut, gunung bawah laut. Pada dasarnya, dasar laut adalah daratan yang tertutup air. Lalu, bagaimana proses terbentuknya permukaan bumi?<br />
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=4174335304530560821&postID=8670824663631672339" name="2._Proses_Terbentuknya_Muka_Bumi"></a></div><h3 style="text-align: justify;"><span class="mw-headline"> 2. Proses Terbentuknya Muka Bumi<br />
</span></h3><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Keberagaman bentuk muka bumi disebabkan oleh kekuatan besar yang bekerja pada bumi. Kekuatan itu disebut tenaga geologi. Tenaga geologi pada dasarnya dibedakan atas dua macam, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen ialah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen mempunyai sifat membangun. Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi. Tenaga ini mempunyai sifat merusak permukaan bumi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><b>a. Proses Alam Endogen</b></i><br />
Tahukah kamu bahwa bumi yang kita pijak ternyata berjalan-jalan dengan kecepatan beberapa cm per tahun? Pergerakan tersebut tidak terasa oleh kita. Namun, pergerakan tersebut menyebabkan perubahan relief muka bumi. Pernahkah kamu melihat permukaan jalan yang amblas? Jalan amblas ialah contoh adanya pergerakan dalam bumi. Pergerakan tersebut disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen. Dengan demikian, di dalam bumi terdapat sumber energi. Dari manakah energi itu berasal? Ternyata di dalam bumi terdapat sumber panas yang berasal dari inti bumi. Perhatikanlah gambar lapisan bumi berikut ini.</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="center" style="text-align: justify;"><div class="thumb tnone"><div class="thumbinner" style="width: 596px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_5.jpg" title="Ling Hidup Manusia 5.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="236" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/b/b0/Ling_Hidup_Manusia_5.jpg" width="400" /></a> </div></div></div><div style="text-align: left;"><b>Keterangan:</b><br />
Lapisan Inti : cairan kental bersuhu di atas 4.500° C dan bertekanan tinggi, mengandung mineral cairan Besi dan Nikel (disebut <br />
juga lapisan Nife).<br />
Lapisan Astenosfer : merupakan lapisan kedua yang melapisi lapisan inti dengan suhu antara 2.000-4.000° C dan tekanan terus menurun, <br />
mengandung mineral Silicium dan Magnesium (disebut juga lapisan Sima).<br />
Lapisan Litosfer : merupakan lapisan lebih kental dengan suhu < 2.000° C dan tekanan terus turun. Lapisan ini disebut juga lapisan <br />
mantel bumi.<br />
Kerak Bumi : padat dan keras, menempel pada mantel bumi, mengandung mineral Silicium dan Aluminium (disebut juga lapisan <br />
Sial).</div><div style="text-align: justify;">Kita telah mengetahui bahwa kulit bumi itu padat, dingin, dan terapung di atas mantel bumi. Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut lempeng samudera. Kerak bumi yang membentuk dasar benua disebut lempeng benua. Lempeng samudera dan lempeng benua terletak di atas lapisan mantel. Kita juga telah belajar bahwa lapisan mantel mendapat pemanasan terus-menerus dari lapisan Sima. Pemanasan ini menyebabkan terjadinya gerakan cairan dengan arah vertikal (konveksi) pada lapisan mantel. Akibatnya, arus konveksi ini menumbuk kulit bumi yang terapung di atasnya. Tumbukan yang terjadi terus-menerus akan mengakibatkan terjadi patahan pada kulit bumi. Patahan tersebut dapat menyebabkan terjadinya tumbukan antara lempeng benua dan lempeng samudera. Perhatikanlah Gambar 1.4.</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="center" style="text-align: justify;"><div class="thumb tnone"><div class="thumbinner" style="width: 599px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_6.jpg" title="Ling Hidup Manusia 6.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="219" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/0/0c/Ling_Hidup_Manusia_6.jpg" width="400" /></a> </div></div></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Karena tumbukan lempeng samudera dan lempeng benua, salah satu lempeng akan menujam ke bawah. Padahal, makin ke dalam suhu makin panas. Akibatnya, bagian kulit bumi yang padat dan dingin yang menujam ke bawah akan meleleh dan berubah menjadi magma serta mengeluarkan energi. Karena tumbukan terjadi terus-menerus, akan terkumpul tumpukan magma dan tumpukan energi. </div><div style="text-align: justify;">Penumpukan ini akan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut.<br />
(1) Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng, dan energi yang terkumpul akan mampu menekan lapisan kulit bumi sehingga terjadi perubahan letak atau pergeseran kulit bumi. Akibatnya, kulit bumi bisa melengkung (disebut lipatan) atau patah (disebut patahan). Gejala ini disebut tektonisme.<br />
(2) Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui celah atau retakan atau patahan dan terbentuklah gunung api. Gejala ini disebut vulkanisme.<br />
(3) Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Goyangan atau getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1) Tektonisme</b></div><div style="text-align: justify;">Seperti telah dijelaskan, keragaman muka bumi dipengaruhi oleh adanya gerakan-gerakan di kerak bumi, baik gerakan mendatar maupun gerakan tegak. Gerakan-gerakan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang menghasilkan pola baru yang disebut struktur diastropik. Bentuk baru yang termasuk dalam struktur diastropik adalah pelengkungan, pelipatan, patahan, dan retakan.</div><div style="text-align: justify;"><i><b>Pelengkungan</b></i> : lapisan kulit bumi yang semula mendatar jika mendapat tekanan vertikal akan membentuk struktur melengkung. Lengkungan tersebut dapat mengarah ke atas yang disebut kubah (dome) dan dapat mengarah ke bawah yang disebut basin.<br />
<i><b>Lipatan</b></i> : lapisan kulit bumi yang mendapat tekanan arah mendatar akan membentuk lipatan. Punggung lipatan disebut antiklinal. Lembah<br />
lipatan disebut sinklinal.<br />
<i><b>Patahan</b></i> : terjadi karena adanya tekanan atau gerakan tektonik secara horizontal maupun vertikal pada kulit bumi yang rapuh. Daerah patahan merupakan daerah yang rawan gempa karena rapuh. Patahan sering disebut juga sesar.<br />
<i><b>Retakan</b></i> : terjadi karena gaya regangan yang menyebabkan batuan menjadi retakretak.</div><div class="center" style="text-align: justify;"><div class="thumb tnone"><div class="thumbinner" style="width: 602px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_7.jpg" title="Ling Hidup Manusia 7.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="151" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/9/96/Ling_Hidup_Manusia_7.jpg" width="400" /></a> </div></div></div><div style="text-align: justify;">Keterangan:<br />
a. lipatan tegak<br />
b. lipatan miring<br />
c. lipatan rebah<br />
d. lipatan menggantung<br />
e. lipatan isoklin<br />
f. lipatan kelopak</div><div class="center" style="text-align: justify;"><div class="thumb tnone"><div class="thumbinner" style="width: 601px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_8.jpg" title="Ling Hidup Manusia 8.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="213" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/5/5f/Ling_Hidup_Manusia_8.jpg" width="400" /></a> </div></div></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>2) Vulkanisme</b></div><div style="text-align: justify;">Vulkanisme merupakan proses keluarnya magma ke permukaan bumi. Keluarnya magma ke permukaan bumi umumnya melalui retakan batuan, patahan, dan pipa kepundan pada gunung api. Jika magma yang berusaha keluar tidak mencapai permukaan bumi, proses ini disebut intrusi magma. Jika magma sampai di permukaan bumi, proses ini disebut ekstrusi magma. Magma yang sudah keluar ke permukaan bumi disebut lava.</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="center" style="text-align: justify;"><div class="thumb tnone"><div class="thumbinner" style="width: 601px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_9.jpg" title="Gambar 1.7 Kawah Gunung Tangkubanperahu, Jawa Barat Sumber: Dokumen Penulis"><img alt="Gambar 1.7 Kawah Gunung Tangkubanperahu, Jawa Barat Sumber: Dokumen Penulis" border="0" class="thumbimage" height="250" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/7/7e/Ling_Hidup_Manusia_9.jpg" width="400" /></a> <br />
<div class="thumbcaption">Gambar 1.7 Kawah Gunung Tangkubanperahu, Jawa Barat Sumber: Dokumen Penulis</div></div></div></div><div style="text-align: justify;">Proses vulkanisme menghasilkan berbagai bentuk muka bumi antara lain:<br />
(1) kawah, lubang berbentuk mangkuk di puncak gunung api<br />
(2) kaldera, hasil letusan gunung api yang berbentuk seperti kawah tetapi berukuran jauh lebih besar. Karena besar, pada sebuah kaldera <br />
dapat terbentuk danau, emisi gas, mata air panas, dan gunung api corong kecil<br />
(3) berbagai bentuk gunung api.</div><div style="text-align: justify;">Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan berikut.<br />
(1) Retas (sill), magma yang membeku di antara dua lapisan batuan yang ada di dalam bumi berupa batuan beku.<br />
(2) Lakolit, bentuk cembung ke atas tetapi datar di bawah akibat magma yang menekan ke atas di antara dua lapisan batuan sedimen.<br />
(3) Gang atau korok, bentukan tipis dan panjang memotong lapisan litosfer secara vertikal atau miring yang berasal dari magma yang <br />
membeku ketika berusaha menerobos batuan sedimen.<br />
(4) Batholit, magma yang membeku jauh di dalam bumi.</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="center" style="text-align: justify;"><div class="thumb tnone"><div class="thumbinner" style="width: 292px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_10.jpg" title="Gambar 1.8 Bentuk-bentuk Intrusi Sumber: www.e-dukasi.net"><img alt="Gambar 1.8 Bentuk-bentuk Intrusi Sumber: www.e-dukasi.net" border="0" class="thumbimage" height="218" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/9/98/Ling_Hidup_Manusia_10.jpg" width="290" /></a> <br />
<div class="thumbcaption">Gambar 1.8 Bentuk-bentuk Intrusi Sumber: www.e-dukasi.net</div></div></div></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Jenis-jenis erupsi magma</b><br />
Berdasarkan lubang tempat erupsi, ada dua jenis erupsi magma.<br />
(1) Jika tempat keluarnya magma di permukaan bumi mengikuti patahan atau retakan yang memanjang, erupsi itu disebut erupsi linear.<br />
(2) Jika tempat keluarnya magma di permukaan bumi memusat pada sebuah titik, erupsi itu disebut erupsi sentral.</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan proses keluarnya magma, ada tiga jenis erupsi magma.<br />
(1) Erupsi eksplosif, letusan sangat kuat akibat tekanan gas magma dan menyemburkan bahan-bahan vulkanik yang padat dan cair<br />
(2) Erupsi efusif, letusan gunung api, mengeluarkan lava<br />
(3) Erupsi campuran, letusan yang terjadi selang-seling antara eksplosif dan efusif.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Jenis-jenis gunung api</b><br />
Menurut bentuknya, ada beberapa jenis gunung api.<br />
(1) Gunung api perisai, bentuknya seperti perisai, lerengnya sangat landai, terbentuk karena erupsi efusif magma cair dan encer yang <br />
mengalir dan membeku secara lambat yang bentuknya seperti perisai<br />
(2) Gunung api maar, bentuknya seperti trapesium, terbentuk karena erupsi eksplosif yang tidak terlalu kuat dengan letusan hanya sekali <br />
sehingga terbentuklah lubang besar (kawah/maar)<br />
(3) Gunung api strato, bentuknya seperti kerucut dan berlapis, terbentuk karena erupsi efusif dan eksplosif dengan beberapa kali letusan <br />
yang kuat.</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="center" style="text-align: justify;"><div class="thumb tnone"><div class="thumbinner" style="width: 597px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_11.jpg" title="Ling Hidup Manusia 11.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="139" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/1/11/Ling_Hidup_Manusia_11.jpg" width="400" /></a> </div></div></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Penyebaran Pegunungan dan Gunung Api</b><br />
Secara garis besar, terdapat dua rangkaian pegunungan.<br />
(1) Sirkum Mediteran, berawal dari Pegunungan Atlas, Yura, Alpen (Eropa), Kaukasus, Himalaya (Asia), tenggelam dan muncul sebagai <br />
pulau-pulau di Kep. Andaman, tenggelam dan muncul sebagai Pegunungan Bukit Barisan, pegunungan di Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, <br />
dan berakhir di Kep. Maluku.<br />
(2) Sirkum Pasifik, rangkaian pegunungan yang berawal dari Pegunungan Cordileras De Los Andes (Amerika Selatan), Rocky, Sierra <br />
Madre (Amerika Utara), tenggelam dan muncul sebagai pegunungan di Kep. Jepang, tenggelam dan muncul sebagai pegunungan di <br />
Kep. Filipina, tenggelam dan muncul sebagai pegunungan di Pulau Sulawesi, dan berakhir di Kep. Maluku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>3) Seisme</b> <b>(Gempa Bumi)</b></div><div style="text-align: justify;">Perhatikan kembali Gambar 1.4. Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Gayangan atau getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme. Getaran yang dihasilkan akibat pergeseran kerak bumi tersebut dapat besar maupun kecil. Besar kecilnya kerusakan di muka bumi disebabkan oleh besar kecilnya gempa tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><u><i>a) Klasifikasi Gempa</i></u><br />
Gempa dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Menurut proses terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut.<br />
(1) Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit bumi oleh tenaga tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan <br />
getaran. Getaran ini yang merambat sampai ke permukaan bumi.<br />
(2) Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api. Oleh karena itu, gempa ini hanya dapat dirasakan di sekitar gunung api menjelang <br />
letusan, pada saat letusan, dan beberapa saat setelah letusan.<br />
(3) Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan mengalami runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat <br />
runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah yang runtuh.</div><div style="text-align: justify;">Menurut bentuk episentrumnya, ada dua jenis gempa.<br />
(1) Gempa sentral: episentrumnya berbentuk titik.<br />
(2) Gempa linear: episentrumnya berbentuk garis.</div><div style="text-align: justify;">Menurut kedalaman hiposentrumnya, ada tiga jenis gempa.<br />
(1) Gempa bumi dalam: kedalaman hiposenter lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.<br />
(2) Gempa bumi menengah: kedalaman hiposenter berada antara 60-300 km di bawah permukaan bumi.<br />
(3) Gempa bumi dangkal: kedalaman hiposenter kurang dari 60 km.</div><div style="text-align: justify;">Menurut jaraknya, ada tiga jenis gempa.<br />
(1) Gempa sangat jauh: jarak episentrum lebih dari 10.000 km.<br />
(2) Gempa jauh: jarak episentrum sekitar 10.000 km.<br />
(3) Gempa lokal: jarak episentrum kurang 10.000 km. </div><div style="text-align: justify;">Menurut lokasinya, ada dua jenis gempa.<br />
(1) Gempa daratan: episentrumnya di daratan.<br />
(2) Gempa lautan: episentrumnya di dasar laut. Gempa jenis inilah yang menimbulkan tsunami.</div><div style="text-align: justify;"><u><i>b) Pengukuran Gempa Bumi</i></u><br />
Getaran gempa dari hiposentrum merambat dan menyebar ke segala arah. Getaran itu berupa gelombang primer dan gelombang sekunder. Dari episentrum, juga terjadi rambatan getaran di permukaan bumi dalam bentuk gelombang panjang. Jadi, gelombang gempa dapat dibedakan atas:<br />
(1) gelombang primer (P): merupakan gelombang longitudinal yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 4-7 km per detik<br />
(2) gelombang sekunder (S): berupa gelombang transversal yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 2-6 km per detik<br />
(3) gelombang panjang (L): merupakan gelombang permukaan dengan kecepatan lebih lambat</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="center" style="text-align: justify;"><div class="thumb tnone"><div class="thumbinner" style="width: 597px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_12.jpg" title="Ling Hidup Manusia 12.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="153" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/3/3d/Ling_Hidup_Manusia_12.jpg" width="400" /></a> </div></div></div><div style="text-align: justify;"><u><i>c) Kekuatan Gempa</i></u><br />
Kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain kekuatan gempa, letak hiposentrum, struktur tanah, dan struktur bangunan. Kekuatan gempa (magnitude) diukur berdasarkan tingkat kerusakan yang dihasilkan. Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa, antara lain Skala Omari, Skala Richter, Skala Cancani, dan Skala Mercalli.</div><div style="text-align: justify;">Perhatikan Tabel 1.1 berikut ini.<br />
Tabel 1.1 Skala Marcelli dan Skala Richter serta Gejala Akibatnya</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="center" style="text-align: justify;"><div class="thumb tnone"><div class="thumbinner" style="width: 597px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_13.jpg" title="Ling Hidup Manusia 13.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="640" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/5/5b/Ling_Hidup_Manusia_13.jpg" width="435" /> </a><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>b. Proses Alam Eksogen</b></span><br />
Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi yang berpengaruh terhadap permukaan bumi. Tenaga eksogen dapat menyebabkan relief permukaan bumi berubah. Proses perubahan muka bumi dapat berlangsung secara mekanis, biologis, maupun secara kimiawi. Tenaga eksogen ini menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi, gerak massa batuan, dan sedimentasi yang bersifat merusak bentuk permukaan bumi.<br />
<b>1) Pelapukan</b><br />
Pernahkah kamu melihat batuan besar yang terus-menerus kena panas dan hujan berselang-seling sehingga batuan tersebut menjadi lapuk? Pelapukan merupakan proses hancurnya batuan dari yang besar menjadi batuan yang kecil. Terjadinya pelapukan disebabkan faktor batuan, iklim, topografi, vegetasi. Menurut proses terjadinya, pelapukan dibedakan atas pelapukan mekanik, pelapukan kimiawi, dan pelapukan biologis.<br />
<b>a) Pelapukan Mekanik</b><br />
Ketika terkena sinar matahari, volume batuan mengembang. Ketika terkena air hujan atau penurunan suhu di malam hari, volume batuan mengecil. Jika hal ini berlangsung terus-menerus, batuan akan retak-retak dan lepas selapis demi selapis. Akhirnya, batuan tersebut menjadi hancur. Peristiwa hancur dan terlepasnya material dari batuan induk tanpa mengalami perubahan unsur kimia yang dikandungnya disebut pelapukan mekanik (fisik).<br />
<br />
<a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_18.jpg"><img border="0" height="278" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/3/30/Ling_Hidup_Manusia_18.jpg" width="400" /></a> <br />
<br />
<b>b) Pelapukan Kimiawi</b><br />
Pada pelapukan ini, peristiwa hancur dan terlepasnya material dari batuan induk disertai perubahan unsur kimia. Perubahan unsur kimia terjadi ketika unsur mineral batuan bereaksi dengan unsur kimia yang berasal dari luar, misalnya dengan oksigen atau air. Pelapukan ini sering terjadi di daerah tropik dengan batuan kapur. Contoh pelapukan kimiawi ialah stalaktit dan stalagmit.<br />
<br />
<a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_19.jpg"><img border="0" height="214" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/6/60/Ling_Hidup_Manusia_19.jpg" width="400" /></a> <br />
<br />
<b>c) Pelapukan Biologi atau Pelapukan Organik</b><br />
Pernahkah kamu melihat tembok atau batu yang lembab ditumbuhi lumut, atau berlubangnya batuan oleh semut? Nah, itu salah satu bentuk pelapukan organik. Pada pelapukan ini, peristiwa hancur dan terlepasnya material dari batuan induk disebabkan oleh kegiatan makhluk hidup: vegetasi, hewan, dan manusia. Pelapukan biologi biasanya diikuti oleh pelapukan kimiawi.<br />
<br />
<b>2) Erosi</b><br />
Batuan yang telah lapuk secara berangsur-angsur akan dikikis dan dipindahkan ke tempat lain oleh tenaga eksogen. Proses pengikisan dan pengangkutan material hasil lapukan itulah yang disebut erosi.<br />
Berdasarkan bentuknya, erosi terbagi seperti berikut.<br />
(1) erosi percik: terlepas dan terlemparnya partikel tanah akibat pukulan butir hujan secara langsung<br />
(2) erosi permukaan<br />
(3) erosi alur: terjadi karena adanya aliran permukaan yang terkumpul atau terpusat dan membentuk alur-alur<br />
(4) erosi parit: terjadi karena adanya aliran permukaan yang terpusat, runtuhnya saluran-saluran air di bawah permukaan tanah, atau karena adanya tanah longsor yang bentuknya memanjang.<br />
(5) erosi tebing<br />
<br />
<a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_20.jpg"><img border="0" height="289" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/1/15/Ling_Hidup_Manusia_20.jpg" width="400" /></a> <br />
<br />
<b>a) Erosi Air</b><br />
Erosi air disebabkan oleh aliran air permukaan yang berasal dari air hujan yang menghanyutkan partikel-partikel tanah dan hancuran batuan. Faktor-faktor yang memengaruhi kekuatan erosi air, antara lain:<br />
(1) volume air sebagai tenaga utama dalam proses erosi (makin besar volumenya, makin kuat erosinya),<br />
(2) kemiringan lereng (makin curam lerengnya, makin besar erosinya),<br />
(3) keadaan vegetasi (makin lebat vegetasinya, makin kecil erosinya),<br />
Ada berbagai bentuk erosi air, di antaranya erosi tebing sungai, erosi air terjun, dan erosi gelombang air laut.<br />
<b>b) Erosi Angin</b><br />
Pernahkan kamu melihat gurun pasir di televisi? Erosi angin biasa terjadi di gurun pasir dan di daerah kering. Deflasi merupakan proses erosi yang disebabkan oleh angin. Angin dengan kecepatan tinggi mengikis batuan dan membawanya ke daerah yang kecepatan anginnya rendah.<br />
<b>c) Erosi Gletser</b><br />
Gletser adalah salju yang meluncur mengikuti lereng-lereng bukit. Eksarasi merupakan proses erosi yang disebabkan gletser. Di daerah yang bersalju, sewaktu salju turun, butiran salju bersatu dengan tanah dan menyusup melalui pori-pori tanah. Ketika musim panas, salju mencair dan mengalir dengan membawa material hasil erosi.<br />
<br />
<a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_21.jpg"><img border="0" height="162" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/b/b8/Ling_Hidup_Manusia_21.jpg" width="400" /></a> <br />
<br />
<b>3) Gerak Massa Batuan</b><br />
Batuan yang berada di muka bumi dapat berpindah secara massal dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Perpindahan tersebut disebabkan antara lain oleh pengaruh gravitasi. Perpindahan massa batuan dapat juga disebabkan oleh kemiringan lereng, kandungan air, dan jenis batuan. Perpindahan batuan secara massal disebut masswasting. Contoh gerak massa batuan ialah tanah ambles dan longsor.<br />
</div><div class="thumbinner" style="width: 597px;"><b>4) Sedimentasi</b><br />
Sedimentasi merupakan kelanjutan dari proses erosi. Sedimentasi ialah pengendapan material hasil erosi air, angin, gelombang laut, dan gletser. Pengendapan dapat ditemui mulai dari pegunungan, lembah sungai, pantai, dasar laut dangkal, sampai dasar laut dalam. Berdasarkan tempat pengendapannya, proses sedimentasi dapat dibedakan atas sedimentasi fluvial, sedimentasi eolis, dan sedimentasi pantai.<br />
<br />
a) Sedimentasi Fluvial<br />
Sungai merupakan pelaku efektif dalam proses erosi. Dengan demikian, sungai juga merupakan pelaku efektif dalam proses sedimentasi. Proses pengendapan materi yang diangkut sungai dan diendapkan di sepanjang aliran sungai, danau, waduk, atau muara sungai inilah yang disebut sedimentasi fluvial. Contoh hasil sedimentasi fluvial antara lain bantaran sungai, delta, meander (aliran sungai yang berkelok-kelok). Adapun sedimen di danau disebut sedimen lakustrin.<br />
<br />
b) Sedimentasi oleh Air Laut<br />
Sedimentasi yang disebut juga sedimentasi marine ini disebabkan oleh abrasi pantai yang kemudian diendapkan kembali di seputar pantai. Ada berbagai bentuk sedimentasi oleh air laut. Bentuk-bentuk sedimentasi yang mudah kamu temui antara lain pesisir dan bukit pasir.<br />
<a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_22.jpg"><img border="0" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/c/ca/Ling_Hidup_Manusia_22.jpg" /></a> <br />
<div style="text-align: left;">Gambar 1.17 Delta dan Pantai Sumber: www.google.co.id</div><br />
c) Sedimentasi oleh Angin<br />
Kamu tentunya pernah merasakan diterpa debu yang diterbangkan angin. Itu adalah salah satu contoh peranan angin dalam memindahkan materi alam. Bukan hanya debu yang dapat dibawa oleh angin. Pasir pun dapat diterbangkan angin. Pasir dan debu yang dibawa oleh angin akan membentuk bukit-bukit pasir (sand dunes). Pengendapan oleh angin ini disebut sedimentasi eolis.<br />
<br />
d) Sedimentasi oleh Gletser<br />
Gletser yang membawa material akan mengendap. Pengendapan berupa gundukan bantuan yang tertinggal di ujung gletser. Bentuknya dapat berupa moraine, kettles, esker, dan drumline.<br />
<br />
c. Batuan<br />
Litosfer tersusun atas berbagai jenis batuan. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan terdiri atas tiga kelompok, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. <br />
<br />
1) Batuan Beku<br />
Batuan beku terbentuk dari magma yang keluar dari dalam bumi dan membeku karena proses pendinginan.<br />
(1) Jika proses pembekuannya terjadi di luar kulit bumi, disebut batuan beku luar, contohnya obsidian, basalt, dan andesit.<br />
(2) Jika proses pembekuannya terjadi di sela-sela lapisan kulit bumi, disebut batuan beku sela atau batuan beku gang atau batuan beku korok.<br />
(3) Jika proses pembekuannya terjadi di dalam bumi, disebut batuan beku dalam atau batuan plutonik, contohnya granit, diorite, dan grabo.<br />
<a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_23.jpg"><img border="0" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/e/ea/Ling_Hidup_Manusia_23.jpg" /></a> <br />
Gambar 1.18 Batu andesit dan granit, jenis batuan beku Sumber: www.e-dukasi.net<br />
<br />
2) Batuan Sedimen<br />
Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat-zat padat yang mengalami pelapukan dan kemudian diendapkan. Berdasarkan tenaga pengangkutnya, batuan sedimen dibedakan menjadi tiga:<br />
<br />
(1) batuan sedimen aeolis atau aeris: batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga angin<br />
(2) batuan sedimen aquatis: batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air<br />
(3) batuan sedimen glasial: batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga gletser<br />
Dalam batuan sedimen, kadang-kadang terdapat sisa-sisa binatang atau tumbuhan yang telah membatu.<br />
<a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_24.jpg"><img border="0" height="132" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/6/69/Ling_Hidup_Manusia_24.jpg" width="400" /></a> <br />
<br />
<br />
<a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_25.jpg"><img border="0" height="209" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/e/e5/Ling_Hidup_Manusia_25.jpg" width="400" /></a> <br />
<br />
3) Batuan Metamorf<br />
Batuan metamorf berasal dari batuan beku dan batuan sedimen yang berubah bentuk. Perubahan bentuk terjadi karena batuan mendapat tekanan yang sangat besar dan pengaruh suhu tinggi. Contohnya batu kapur yang berubah menjadi batu marmer. Perhatikanlah beberapa bentuk batuan disamping ini. Bila batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf ikut terdesak dan masuk ke zone subduksi, batuan tersebut akan melebur dan menjadi magma kembali. Bila magma tersebut tersebut kemudian menyusup kembali menuju permukaan bumi, terbentuklah batuan beku.<br />
<a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ling_Hidup_Manusia_26.jpg"><img border="0" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/7/7d/Ling_Hidup_Manusia_26.jpg" /></a> <br />
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=4174335304530560821&postID=8670824663631672339"></a><br />
<b>3. Dampak Proses Endogen dan Eksogen terhadap Kehidupan</b><br />
Kita telah belajar tentang berbagai bentuk muka bumi. Kamu pun telah tahu bahwa keragaman bentuk muka bumi itu disebabkan oleh kegiatan-kegiatan yang terjadi baik di dalam bumi maupun dari luar bumi. Kegiatan-kegiatan tersebut berpengaruh terhadap kehidupan yang berada di atas bumi. Apa saja dampak kegiatan-kegiatan tersebut kepada kehidupan di bumi? Kegiatan yang disebabkan oleh tenaga endogen lebih bersifat membangun. Kegiatan yang disebabkan oleh tenaga eksogen lebih bersifat negatif. Tenaga endogen antara lain menyebabkan timbulnya pegunungan, dataran tinggi, bantaran sungai, delta, pantai, danau. Semua itu berguna bagi makhluk hidup di sekitarnya. Kegiatan yang disebabkan oleh tenaga eksogen lebih banyak merugikan makhluk hidup di muka bumi. Adapun dampak negatif tenaga endogen ialah kerusakan yang ditimbulkan antara lain oleh gempa, letusan gunung api, banjir, tanah longsor, pendangkalan sungai, dan perusakan bangunan. </div></div></div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-29214693242329327792011-04-04T15:40:00.000-07:002011-04-04T15:40:13.863-07:00CANDI<div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-2559458222954874327"> <h3 class="post-title entry-title" style="text-align: justify;"> </h3><div> </div><div class="post-body entry-content" style="text-align: justify;"> <a href="https://lh5.googleusercontent.com/-2Y3V1NgS7fI/TXh2O8HJGGI/AAAAAAAAAME/ZPT4CzOMVDY/s1600/timthumb.php.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://lh5.googleusercontent.com/-2Y3V1NgS7fI/TXh2O8HJGGI/AAAAAAAAAME/ZPT4CzOMVDY/s1600/timthumb.php.jpg" /></a>Periode Hindu-Budha di Indonesia banyak meninggalkan warisan budaya yang sangat luar biasa. Seni Arsitektur merupakan salah satu warisan dari periode Hindu-Budha. Kata "candi" mengacu pada berbagai macam bentuk dan fungsi bangunan, antara lain empat beribadah, pusat pengajaran agama, tempat menyimpan abu jenazah para raja, tempat pemujaan atau tempat bersemayam dewa, petirtaan (pemandian) dan gapura. Walaupun fungsinya bermacam-macam, secara umum fungsi candi tidak dapat dilepaskan dari kegiatan keagamaan, khususnya agama Hindu dan Buddha, pada masa yang lalu. Oleh karena itu, sejarah pembangunan candi sangat erat kaitannya dengan sejarah kerajaan-kerajaan dan perkembangan agama Hindu dan Buddha di Indonesia, sejak abad ke-5 sampai dengan abad ke-14. Karena sjaran Hindu dan Buddha berasal dari negara India, maka bangunan candi banyak mendapat pengaruh India dalam berbagai aspeknya, seperti: teknik bangunan, gaya arsitektur, hiasan, dan sebagainya. Walaupun demikian, pengaruh kebudayaan dan kondisi alam setempat sangat kuat, sehingga arsitektur candi Indonesia mempunyai karakter tersendiri, baik dalam penggunaan bahan, teknik kontruksi maupun corak dekorasinya. Dinding candi biasanya diberi hiasan berupa relief yang mengandung ajaran atau cerita tertentu.<br />
<a href="http://www.blogger.com/page-edit.g?blogID=1761310641887504766&pageID=2494911097371988587" name="more"></a><br />
Dalam kitab Manasara disebutkan bahwa bentuk candi merupakan pengetahuan dasar seni bangunan gapura, yaitu bangunan yang berada pada jalan masuk ke atau keluar dari suatu tempat, lahan, atau wilayah. Gapura sendiri bisa berfungsi sebagai petunjuk batas wilayah atau sebagai pintu keluar masuk yang terletak pada dinding pembatas sebuah komplek bangunan tertentu. Gapura mempunyai fungsi penting dalam sebuah kompleks bangunan, sehingga gapura juga nencerminkan keagungan dari bangunan yang dibatasinya. Perbedaan kedua bangunan tersebut terletak pada ruangannya. Candi mempunyai ruangan yang tertutup, sedangkan ruangan dalam gapura merupakan lorong yang berfungsi sebagai jalan keluar-masuk.<br />
<br />
Beberapa kitab keagamaan di India, misalnya Manasara dan Sipa Prakasa, memuat aturan pembuatan gapura yang dipegang teguh oleh para seniman bangunan di India. Para seniman pada masa itu percaya bahwa ketentuan yang tercantum dalam kitab-kitab keagamaan bersifat suci dan magis. Mereka yakin bahwa pembuatan bangunan yang benar dan indah mempunyai arti tersendiri bagi pembuatnya dan penguasa yang memerintahkan membangun. Bangunan yang dibuat secara benar dan indah akan mendatangkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi masyarakat. Keyakinan tersebut membuat para seniman yang akan membuat gapura melakukan persiapan dan perencanaan yang matang, baik yang bersifat keagamaan maupun teknis.<br />
<br />
Salah satu bagian terpenting dalam perencanaan teknis adalah pembuatan sketsa yang benar, karena dengan sketsa yang benar akan dihasilkan bangunan seperti yang diharapkan sang seniman. Pembuatan sketsa bangunan harus didasarkan pada aturan dan persyaratan tertentu, berkaitan dengan bentuk, ukuran, maupun tata letaknya. Apabila dalam pembuatan bangunan terjadi penyimpangan dari ketentuan-ketentuan dalam kitab keagamaan akan berakibat kesengsaraan besar bagi pembuatnya dan masyarakat di sekitarnya. Hal itu berarti bahwa ketentuan-ketentuan dalam kitab keagamaan tidak dapat diubah dengan semaunya. Namun, suatu kebudayaan, termasuk seni bangunan, tidak dapat lepas dari pengaruh keadaan alam dan budaya setempat, serta pengaruh waktu. Di samping itu, setiap seniman mempunyai imajinasi dan kreatifitas yang berbeda.<br />
<br />
Sampai saat ini candi masih banyak didapati di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Sumatra, Jawa, dan Bali. Walaupun sebagian besar di antaranya tinggal reruntuhan, namun tidak sedikit yang masih utuh dan bahkan masih digunakan untuk melaksanakan upacara keagamaan. Sebagai hasil budaya manusia, keindahan dan keanggunan bangunan candi memberikan gambaran mengenai kebesaran kerajaan-kerajaan pada masa lampau.<br />
<br />
Candi-candi Hindu di Indonesia umumnya dibangun oleh para raja pada masa hidupnya. Arca dewa, seperti Dewa Wishnu, Dewa Brahma, Dewi Tara, Dewi Durga, yang ditempatkan dalam candi banyak yang dibuat sebagai perwujudan leluhurnya. Bahkan kadang-kadang sejarah raja yang bersangkutan dicantumkan dalam prasasti persembahan candi tersebut. Berbeda dengan candi-candi Hindu, candi-candi Buddha umumnya dibangun sebagai bentuk pengabdian kepada agama dan untuk mendapatkan ganjaran. Ajaran Buddha yang tercermin pada candi-candi di Jawa Tengah adalah Buddha Mahayana, yang masih dianut oleh umat Buddha di Indonesia sampai saat ini. Berbeda dengan aliran Buddha Hinayana yang dianut di Myanmar dan Thailand.</div><div class="post-body entry-content" style="text-align: justify;"><br />
Dalam situs web ini, deskripsi mengenai candi di Indonesia dikelompokkan ke dalam: candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta, candi di Jawa Timur candi di Bali dan candi di Sumatra. Walaupun pada masa sekarang Jawa Tengah dan Yogyakarta merupakan dua provinsi yang berbeda, namun dalam sejarahnya kedua wilayah tersebut dapat dikatakan berada di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Hindu, yang sangat besar peranannya dalam pembangunan candi di kedua provinsi tersebut. Pengelompokan candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta berdasarkan wilayah administratifnya saat ini sulit dilakukan, namun, berdasarkan ciri-cirinya, candi-candi tersebut dapat dikelompokkan dalam candi-candi di wilayah utara dan candi-candi di wilayah selatan.<br />
<br />
Candi-candi yang terletak di wilayah utara, yang umumnya dibangun oleh Wangsa Sanjaya, merupakan candi Hindu dengan bentuk bangunan yang sederhana, batur tanpa hiasan, dan dibangun dalam kelompok namun masing-masing berdiri sendiri serta tidak beraturan beraturan letaknya. Yang termasuk dalam kelompok ini, di antaranya: Candi Dieng dan Candi Gedongsanga. Candi di wilayah selatan, yang umumnya dibangun oleh Wangsa Syailendra, merupakan candi Buddha dengan bentuk bangunan yang indah dan sarat dengan hiasan. Candi di wilayah utara ini umumnya dibangun dalam kelompok dengan pola yang sama, yaitu candi induk yang terletak di tengah dikelilingi oleh barisan candi perwara. Yang termasuk dalam kelompok ini, di antaranya: Candi Prambanan, Candi Mendut, Candi Kalasan, Candi Sewu, dan Candi Borobudur.</div><div class="post-body entry-content" style="text-align: justify;"><br />
Candi-candi di Jawa Timur umumnya usianya lebih muda dibandingkan yang terdapat di Jawa Tengah dan Yogyakarta, karena pembangunannya dilakukan di bawah pemerintahan kerajaan-kerajaan penerus kerajaan Mataram Hindu, seperti Kerajaan Kahuripan, Singasari, Kediri dan Majapahit. Bahan dasar, gaya bangunan, corak dan isi cerita relief candi-candi di Jawa Timur sangat beragam, tergantung pada masa pembangunannya. Misalnya, candi-candi yang dibangun pada masa Kerajaan Singasari umumnya dibuat dari batu andesit dan diwarnai oleh ajaran Tantrayana (Hindu-Buddha), sedangkan yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit umumnya dibuat dari bata merah dan lebih diwarnai oleh ajaran Buddha.<br />
<br />
Candi-candi di Bali umumnya merupakan candi Hindu dan sebagian besar masih digunakan untuk pelaksanaan upacara keagamaan hingga saat ini. Di Pulau Sumatra terdapat 2 candi Buddha yang masih dapat ditemui, yaitu Candi Portibi di Provinsi Sumatra Utara dan Candi Muara Takus di Provinsi Riau.</div><div class="post-body entry-content" style="text-align: justify;"><br />
Sebagian candi di Indonesia ditemukan dan dipugar pada awal abad ke-20. Pada tanggal 14 Juni 1913, pemerintah kolonial Belanda membentuk badan kepurbakalaan yang dinamakan Oudheidkundige Dienst (biasa disingkat OD), sehingga penanganan atas candi-candi di Indonesia menjadi lebih intensif. Situs web ini direncanakan akan memuat deskripsi seluruh candi yang ada di Indonesia, namun saat ini belum semua candi dapat terliput.<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: small;"><b>Terminologi</b></span><br />
<br />
Candi juga berasal dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu perwujudan Dewi Durga sebagai Dewi kematian. Karenanya candi selalu dihubungkan dengan monumen tempat pedharmaan untuk memuliakan Raja Anumerta (yang sudah meninggal) contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja Anusapati.<br />
Penafsiran yang berkembang di luar negeri adalah; istilah 'candi' hanya merujuk kepada bangunan peninggalan era Hindu-Buddha di Nusantara, yaitu di Indonesia dan Malaysia saja (contoh: Candi Lembah Bujang di Kedah). Akan tetapi dari sudut pandang Bahasa Indonesia, istilah 'candi' juga merujuk kepada semua bangunan bersejarah Hindu-Buddha di seluruh dunia; tidak hanya di Indonesia dan Malaysia, tetapi juga Kamboja dan India, seperti candi Angkor Wat di Kamboja dan candi Khajuraho di India.<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: small;"><b>Fungsi dan Jenis</b></span><br />
<br />
<b>Selain itu candi pula berfungsi sebagai:</b><br />
<ul><li>Candi Stupa: didirikan sebagai lambang Budha, contoh: candi Borobudur</li>
<li>Candi Pintu Gerbang: didirikan sebagai gapura atau pintu masuk, contoh: candi Bajang Ratu</li>
<li>Candi Balai Kambang / Tirta: didirikan didekat / di tengah kolam, contoh: candi Belahan dan candi Tikus</li>
<li>Candi Pertapaan: didirikan di lereng – lereng tempat Raja bertapa, contoh: candi Jalatunda</li>
<li>Candi Wihara: didirikan untuk tempat para pendeta bersemedhi, contoh: candi Sari dan Plaosan</li>
</ul><b>Struktur bangunan candi terdiri dari 3 bagian:</b><br />
<ul><li>Kaki candi adalah bagian dasar sekaligus membentuk denahnya (berbentuk segi empat, ujur sangkar atau segi 20)</li>
<li>Tubuh candi. Terdapat kamar–kamar tempat arca atau patung</li>
<li>Atap candi: berbentuk limasan, bermahkota stupa, lingga, ratna atau wajra</li>
</ul>Bangunan candi ada yang berdiri sendiri ada pula yang kelompok.<br />
<b>Ada dua system dalam pengelempokan atau tata letak kompleks candi, yaitu:</b><br />
<ul><li>Sistem Konsentris (hasil pengaruh dari India) yaitu posisi candi induk berada di tengah–tengah anak–anak candi (candi perwara), contohnya kelompok candi Prambanan</li>
<li>System Berurutan (hasil kreasi asli Indonesia) yaitu posisi candi induk berada di belakang anak–anak candi, contohnya candi Penataran</li>
</ul>Suatu candi di masa lampau biasanya berfungsi dan digunakan masyarakat dari latar belakang agamanya, yaitu <i>Hindu-Saiwa, Budha Mahayana, Siwa Buddha</i> dan <i>Rsi</i>.<br />
<b> </b></div><div class="post-body entry-content" style="text-align: justify;"><b>Bangunan candi terbagi menjadi:</b><br />
<ol><li><i>Candi Kerajaan</i>, yaitu yang digunakan oleh seluruh warga kerajaan. Contoh: C.Borobudur, C.Prambanan, C.Sewu, C.Plaosan (Jawa Tengah), C.Panataran di Jawa Timur.</li>
<li><i>Candi Wanua/watak</i>,yaitu candi yang digunakan oleh seluruh masyarakat pada daerah tertentu pada suatu kerajaan. Contoh:candi yang berasal dari masa Majapahit,C.Sanggrahandi (Tulung Agung, Jawa Tengah), C.Gebang (Yogya),C.Pringapus (tulung Agung, Jawa Tengah).</li>
<li><i>Candi pribadi</i>, yaitu candi yang digunakan untuk mendharmakan seorang tokoh. Contoh: C.Kidal (pendharmaan Anusapati,raja Singhasari), C.Jajaghu (Pendharmaan Wisnuwardhana,raja Singhasari), C.Ngrimbi (pendharmaan Tribuanatunggadewi, ibu Hayam Wuruk),C. Tegawangi (pendharmaan Bhre Matahun), dan C. Surawana (pendharmaan Bhre Wengker).</li>
</ol>Sumber: pnri.go.id<br />
wikipedia indonesia</div></div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-87511054243834368202011-04-04T15:37:00.001-07:002011-04-04T15:37:13.593-07:00Nazi dan Teori Evolusi<h3 class="post-title entry-title"> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-5684388923646087818"> <h3 class="post-title entry-title"> </h3><div class="post-body entry-content"> <div style="text-align: justify;"> <a href="http://1.bp.blogspot.com/_qWr40HzMv-U/TUFTwPfWLKI/AAAAAAAAAEE/DT38PJH1cEA/s1600/adolf_hitler.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/_qWr40HzMv-U/TUFTwPfWLKI/AAAAAAAAAEE/DT38PJH1cEA/s320/adolf_hitler.jpg" width="245" /></a>Nazisme lahir di tengah konflik politik yang dialami Jerman setelah Perang Dunia Pertama. Pemimpin Partai Nazi adalah Adolf Hitler, sosok yang sangat ambisius dan agresif. Hitler memiliki pandangan sangat rasis. Ia sangat meyakini keunggulan bangsa Jerman atau "Arya" di atas ras-ras lain. Ia memimpikan ras "Arya" Jerman akan segera mendirikan imperium yang bertahan selama seribu tahun. </div><div> </div><div style="text-align: justify;"> Teori evolusi Darwin muncul untuk memberikan landasan ilmiah bagi teori rasis Hitler. Hitler juga mendapatkan dukungan ideologis dari karya Heinrich von Treitschke, sejarahwan rasis Jerman. Treitschke sangat dipengaruhi oleh teori evolusi Darwin dan mendasarkan pandangan rasisnya pada Darwinisme. Ia berkata: "Bangsa-bangsa hanya dapat berevolusi melalui perjuangan sengit, seperti pandangan Darwin tentang 'Perjuangan Untuk Mempertahankan Hidup'". Hitler juga memperoleh inspirasi dari teori Darwin tentang "Perjuangan untuk Bertahan Hidup". Judul buku terkenalnya "Mein Kampf", yang berarti "Perjuangan Saya", hanyalah pencerminan konsep Darwin ini. <a href="http://nursugiyanto.blogspot.com/search/label/Nazi" name="more"></a><a href="http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/nazi-dan-teori-evolusi.html" name="more"></a><a href="http://edukasisejarah.blogspot.com/2011/02/nazi-dan-teori-evolusi.html" name="more"></a></div><a href="http://nursugiyanto.blogspot.com/2011/02/nazi-dan-teori-evolusi.html" name="more"></a> <div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Hitler, sebagaimana Darwin, menganggap ras-ras selain Eropa sedikit lebih dari kera dan menambahkan: "Hapuskan bangsa Jerman Nordik dan tak ada yang tersisa kecuali tarian kera". Dasar berpijak pandangan evolusionis kaum Nazi ada pada konsep "Eugenics". Eugenics berarti "perbaikan" ras manusia dengan membuang orang-orang berpenyakit dan cacat, serta memperbanyak jumlah individu sehat. Menurut teori Eugenics, ras manusia dapat diperbaiki dengan cara yang sama sebagaimana hewan berkualitas baik dapat dihasilkan melalui perkawinan hewan-hewan yang sehat. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Sebagaimana dapat diduga, pendukung eugenics adalah para Darwinis. Pemimpin gerakan eugenics di Inggris adalah sepupu Charles Darwin, yakni Francis Galton, dan anaknya, Leonard Darwin. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Jelas bahwa teori eugenics adalah akibat alamiah dari Darwinisme. Fakta ini juga tampak sangat jelas di berbagai publikasi yang menyebarluaskan sains aneh ini, diantara kutipan berbunyi: "Eugenics adalah pengaturan mandiri evolusi manusia". </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Yang pertama mendukung dan menganjurkan eugenics di Jerman adalah Ernst Haeckel, ilmuwan biologi evolusionis terkenal. Ia mencetuskan teori "rekapitulasi", yang menyatakan bahwa embryo spesies berbeda, menyerupai satu sama lain. Di kemudian hari diketahui bahwa Haeckel telah memalsukan gambar-gambar yang ia gunakan untuk menyebarkan teorinya. Haeckel memalsukan gambar-gambar untuk menunjukkan bahwa embryo ikan, manusia atau ayam mirip satu sama lain. Beberapa bagian dari embryo ia hilangkan dan beberapa lainnya ia rubah. Bahkan Haeckel sendiri kemudian mengaku bahwa gambar-gambar yang dibuatnya adalah palsu. Tapi, kalangan evolusionis mengabaikan pemalsuan ini demi mempertahankan teori tersebut. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Selain membuat pemalsuan ilmiah, Haeckel juga menyebarkan propaganda Eugenics. Ia manganjurkan agar bayi-bayi cacat baru lahir segera dibunuh untuk mempercepat proses evolusi pada masyarakat manusia. Ia melangkah lebih jauh dan mengusulkan agar orang-orang cacat, lemah mental dan berpenyakit genetis hendaknya langsung dibunuh saja. Jika tidak, kata Haeckel, mereka ini akan membebani masyarakat dan memperlambat evolusi. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Haeckel meninggal tahun 1919, namun kaum Nazi mewarisi gagasan biadabnya. Tak lama setelah Hitler meraih kekuasaan, ia menerapkan kebijakan Eugenics. Mereka yang lemah mental, cacat, dan berpenyakit keturunan dikumpulkan dalam "pusat-pusat sterilisasi" khusus. Orang-orang ini dianggap parasit yang megancam kemurnian ras Jerman dan menghambat kemajuan evolusi. Dalam waktu singkat, orang-orang ini kemudian dibunuh atas perintah rahasia Hitler.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Dalam upayanya mempercepat evolusi ras Jerman, Hitler telah membunuh banyak orang. Selain itu, ia melaksanakan hal lain yang "diperlukan" dalam Eugenics. Muda mudi berambut pirang dan bermata biru, yang dianggap mewakili ras murni Jerman, dianjurkan untuk saling berhubungan seks. Pada tahun 1935, ladang-ladang khusus reproduksi manusia didirikan. Perwira SS Nazi sering mengunjungi ladang ini, yang didalamnya tinggal wanita muda yang memiliki kriteria ras "Arya". Bayi-bayi haram yang lahir di ladang-ladang ini akan menjadi prajurit masa depan Imperium Jerman. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Dalam rangka memperbaiki keunggulan ras Arya, kaum Nazi menggunakan konsep Darwin. Darwin menyatakan bahwa ukuran tengkorak manusia membesar tatkala ia menaiki tangga evolusi. Kaum Nazi sangat mempercayai gagasan ini dan mengadakan pengukuran tengkorak untuk menunjukkan bahwa Jerman adalah ras unggul. Di seluruh Jerman Nazi, pengukuran dilakukan demi membuktikan bahwa tengkorak Jerman lebih besar dibanding ras-ras lain. Ciri fisik seperti gigi, mata dan rambut diperiksa berdasarkan kriteria evolusionis. Mereka yang kedapatan berukuran di luar kriteria resmi ras Jerman dibinasakan menurut kebijakan Eugenics Nazi. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Semua kebijakan aneh ini diterapkan atas nama Darwinisme. Michael Grodin, sejarahwan Amerika dan penulis buku, The Nazi Doctors and the Nurenberg Code menyatakan fakta ini. Saya pikir apa yang telah terjadi adalah adanya kesesuaian sempurna antara ideologi Nazi dan Darwinisme Sosial dan pemurnian ras ketika terjadi perkembangan di peralihan abad ke-20. Dan para dokter beranggapan bahwa terdapat penyimpangan sosial dan penyimpangan perilaku yang berhubungan secara genetis. Dan terdapat gen baik dan gen buruk. Dan Darwinisme social ini berkembang di seluruh dunia. Para dokter Nazi berkiblat ke Amerika Serikat tempat dimana mereka belajar seluk beluk pemurnian ras ini.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> George Stein, peneliti asal Amerika, menjelaskan hal ini dalam majalah American Scientist, "Sosialisme nasional, atau apapun namanya, pada intinya adalah usaha pertama kali yang secara sadar dilakukan untuk membangun komunitas politis di atas sebuah landasan satu kebijakan yang jelas", kebijakan yang sejalan penuh dengan fakta ilmiah revolusi Darwin. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Sir Arthur Keith, seorang evolusionis terkenal berkata tentang Hitler: "Pemimpin Jerman, Hitler, adalah seorang evolusionis; ia dengan sengaja menjadikan Jerman sejalan dengan teori evolusi". Alasan penting lain mengapa Hitler meyakini evolusi adalah bahwa ia menganggap teori ini sebagai senjata melawan agama. Hitler sangat anti terhadap keyakinan monoteistik. Ajaran agama seperti cinta, kasih sayang dan kelembutan sangatlah bertentangan dengan model ras Arya yang bengis dan kejam. Itulah mengapa, sejak Nazi merebut kekuasaan tahun 1933, mereka bertujuan mengembalikan agama paganisme kuno pada masyarakat Jerman. Swastika, simbul yang berasal dari kebudayaan pagan kuno, menjadi simbul bagi perubahan ini. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Perayaan-perayaan Nazi di setiap penjuru Jerman ternyata merupakan penghidupan kembali ritual-ritual pagan kuno. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Seperti disebutkan sebelumnya, teori evolusi sendiri adalah warisan dari kebudayaan pagan. Di sini kita saksikan kaitan tak terpisahkan antara Paganisme, Darwinisme dan Nazisme. Semua pembunuhan yang dilakukan Nazi berawal dari kepercayaan pagan ini. Kaum Nazi menghidupkan kembali kebudayaan biadab pagan dan mendapat dukungan kuat dari teori atheis Darwin untuk membenarkannya. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Sebaliknya, kekejaman, pembunuhan dan kerusakan di bumi sangat dilarang dan dikutuk oleh agama. Dalam Alqur'an, Allah menyeru manusia kepada keadilan, kasing sayang dan kelembutan. Kekejaman dan kesombongan adalah perbuatan terkutuk. Sebagaimana Allah firmankan ayat-Nya;<span class="ayetler"> "...dan Allah tidak menyukai kebinasaan". (</span><span class="ayetler_isim">QS. Al-Baqarah [2]:205</span><span class="ayetler">)</span>. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Benito Musolini, diktator Italia dan termasuk sekutu terpenting Hitler, juga terinspirasi oleh teori evolusi. Di masa mudanya, ia menulis artikel yang menyanjung Darwin sebagai ilmuwan terbesar yang pernah ada. Setelah meraih kekuasaan, Italia fasis menduduki Ethiopia. Ia membenarkan pendudukannya atas Ethiopia dengan pandangan rasis Darwin dan gagasan tentang perjuangan untuk bertahan hidup. Menurut Mussolini, Ethiopia adalah bangsa kelas rendah sebab mereka termasuk ras hitam; karenanya, diperintah oleh ras unggul seperti Italia sudah merupakan akibat alamiah dari evolusi. Mussolini juga terpengaruh oleh pemikiran bahwa bangsa-bangsa berevolusi melalui peperangan. Menurut Mussolini, "keengganan Inggris untuk turut dalam kancah peperangan hanya membuktikan kemunduran evolusi Imperium Inggris". </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Akhirnya, imperium Nazi kalah dalam Perang Dunia Kedua dan tercatat dalam sejarah sebagai pembunuh jutaan rakyat tak berdosa. Di sisi lain, Mussolini dihukum mati oleh rakyatnya sendiri. Tetapi sungguh memprihatinkan bahwa pemikiran Darwinis, yang menyediakan landasan berpijak bagi ideologi Nazi, masih tetap bercokol.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Sumber: http://www.harunyahya.com/indo/artikel/017.htm </div></div></div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-22250353077757762142011-04-04T15:32:00.000-07:002011-04-06T21:40:59.821-07:00Data Hujan dari TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission); Basic Information<div class="post-header"></div><div class="post-body entry-content" id="post-body-6855894429094189172"><div style="text-align: justify;"><a href="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/09/anomali.gif" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-764" height="124" src="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/09/anomali.gif?w=191&h=124" title="Anomali" width="191" /></a>Pengalaman pribadi nieh… mulai mencari data-data hujan itu sejak tahun 2000. dan kondisinya ga ada yang berubah sampai sekarang, masih sama sulitnya untuk medapatkan data itu hehehe…. klo di Jepang kita bisa mendapatkan data hujan secara on line. Coba deh kunjungin <a href="http://www.data.jma.go.jp/obd/stats/etrn/view/annually_a.php?prec_no=81&prec_ch=%8ER%8C%FB%8C%A7&block_no=0778&block_ch=%89F%95%94&year=&month=&day=&elm=annually&view=" target="_blank">website ini</a>, bahkan datanya itu bisa sampai data harian, kapan ya pemerintah Indonesia bisa seperti itu? Mungkin 1 atau 2…. (tahun, dasarwasra, atau ABAD) yang akan datang kali ya…. hehehehe… seorang peneliti yang merasa kesal dengan kondisi tersebut (susahnya mendapatkan data hujan, padahal untuk kepentingan penelitian) mengupload data hujan untuk sebagian wilayah indonesia yang diperolehnya dari GPCP (Global Precipitation Climatology Project), yang sebelumnya di olah dulu, di website pribadinya. Data-data tersebut dapat di download pada <a href="http://banyudata.blogspot.com/2010/02/data-iklim-indonesia.html" target="_blank">website ini</a>.<br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tapi kita ga usah bingung… data hujan bukan hanya bisa diperoleh dari hasil stasiun pengamatan di bumi saja, tapi juga dapat diperoleh dari hasil analisis citra satelit juga kok, jadi sekerang kita bisa mengakalinnya hehehe… Saat ini data-data hujan sudah bisa dipeoleh dengan mudah dari satelit-satelit meteorologi seperti TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission) dengan sensornya PR (Precipitation Radar), TMI (TRMM Microwave Imager), dan VIRS (Visible and Infrared Scanner). trus Satelit DMSP (Defense Meteorological Satellite Program) dengan sensor SSM/I (Special Sensor Microwave Imager). Satelit Aqua dengan sensor AMSR-E (Advanced Microwave Scanning Radiometer-Earth Observing System). dan satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) dengan sensor AMSU-B (Advanced Microwave Sounding Unit-B). wedeww… banyak ternyata… akan tetapi pada tulisan ini, fokusnya hanya pada data hujan yang diperoleh dari TRMM. Kenapa??? karena pada hasil akhirnya nanti, beberapa data dari hasil analisis beberapa satelit tersebut digabungkan/dikombinasikan untuk memproduski data hujan yang disebut dengan produk <i>TRMM Multisatellite Precipitation Analysis</i> (TMPA) yang memiliki tingkat keakurasian data lebih baik dari data-data aslinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b><i>Yuuukkk kita cari tau apa itu TRMM… </i></b><span id="more-761"></span></div><div style="text-align: justify;">Satelit TRMM diluncurkan pada tanggal 27 November 1997 pada jam 6:27 pagi waktu Jepang dan dibawa oleh roket H-II di pusat stasiun peluncuran roket milik JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency) di Tanegashima-Jepang. TRMM membawa 5 buah sensor yaitu PR, TMI, VIRS, CERES (Clouds and the Earth’s Radiant Energy System), dan LIS (Lightning Imaging Sensor). Akan tetapi yang sering digunakan untuk mengambil data hujan hanya dua jenis sensor yaitu PR dan TMI. TRMM disponsori oleh NASA (National Aeronautics and Space Administration) dari USA dan JAXA yang dulu disebut NASDA (National Space Development Agency) dari Jepang dan merupakan satelit pertama yang mengkhususkan diri untuk penelitian tentang hujan. Program TRMM adalah untuk penelitian jangka panjang yang didesain untuk studi tentang tanah, laut, udara, es, dan sistem total kehidupan di bumi (Xie <i>et al.</i>, 2007). TRMM mampu mengobservasi struktur hujan, jumlah dan distriibusinya di daerah tropis dan sub tropis serta berperan penting untuk mengetahui mekanisme perubahan iklim global dan memonitoring variasi lingkungan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Gambar di bawah adalah gambar jangkuan dari orbit TRMM. Data yang dihasilkan meliputi 50 LU sampai 50 LS dan 180 BT sampai 180 BB.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_762" style="width: 310px;"><a href="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/09/orbit-trmm.png"><img alt="" class="size-medium wp-image-762" height="152" src="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/09/orbit-trmm.png?w=300&h=152" title="Orbit TRMM" width="300" /></a><br />
<div class="wp-caption-text" style="text-align: center;">Orbit TRMM (NASDA, 2001)</div></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_763" style="width: 310px;"><a href="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/09/coverage-trmm.png"><img alt="" class="size-medium wp-image-763" height="170" src="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/09/coverage-trmm.png?w=300&h=170" title="Coverage TRMM" width="300" /></a><br />
<div class="wp-caption-text" style="text-align: center;">Cover data yang dihasilkan oleh TRMM</div><div class="wp-caption-text"><br />
</div></div><div style="text-align: justify;">Data hujan yang dihasilkan oleh TRMM memiliki tipe dan bentuk yang cukup beragam yang dumulai dari level 1 sampai level 3. Level 1 merupakan data yang masih dalam bentuk raw dan telah dikalibrasi dan dikoreksi geometrik, Level 2 merupakan data yang telah memiliki gambaran paramater geofisik hujan pada resolusi spasial yang sama akan tetapi masih dalam kondisi asli keadaan hujan saat satelit tersebut melewati daerah yang direkam, sedangkan level 3 merupakan data yang telah memiliki nilai-nilai hujan, khususnya kondisi hujan bulanan yang merupakan penggabungan dari kondisi hujan dari level 2 (Feidas 2010). Adapun data-data hujan yang dihasilkan adalah seperti tipe hujan, jumlah hujan, rata-rata jumlah hujan pada ketinggian tertentu, dan lain-lainnya. Setiap level dan tipe memiliki kekurangan dan kelebihan, khususnya bila ingin mengetahui lebih dalam keadaan hujan. Untuk mendapatkan data hujan dalam bentuk mili meter (mm) sebaiknya menggunakan level 3. Gambar di bawah merupakan diagram alir algoritma TRMM untuk mendapatkan level dan tipe data tertentu, termasuk input data dan autputnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_765" style="width: 580px;"><a href="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/09/diagram-alir-algoritma-trmm.png"><img alt="" class="size-full wp-image-765" height="400" src="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/09/diagram-alir-algoritma-trmm.png?w=570&h=625" title="Diagram alir algoritma TRMM" width="363" /></a><br />
<div class="wp-caption-text" style="text-align: left;">Diagram alir algoritma TRMM (NASDA, 2001)</div><div class="wp-caption-text"><br />
</div></div><div style="text-align: justify;">Data-data hujan yang diperoleh dari TRMM telah aplikasikan untuk berbagai kepentingan seperti pengamatan iklim/cuaca, analisis iklim, analisis anomali hujan, verifikasi model iklim, dan studi hidrologi. Untuk lebih jelas tentang pengaplikasian data TRMM ini akan dibahas pada tulisan berikutnya. Saran terpenting dari penulis tentang pemanfaatan data TRMM adalah jangan menggunakan data ini untuk mencari/mengetahui jumlah hujan (kuantitasnya) dalam bentuk mm/bulan atau mm/hari karena masih memiliki tingkat kesalahan atau bias eror yang cukup besar. Oleh karena itu sebelum digunakan untuk mencari/mengetahui jumlah hujan (kuantitasnya) dalam bentuk mm/bulan atau mm/hari, maka nilai bias eror tersebut harus dihilangkan terlebih dahulu dengan koefisien nilai bias eror rata-rata data TRMM. Akan tetapi bila hanya sekedar untuk mengetahui kualitas hujan (dalam bentuk kata-kata seperti deras, besar, atau kecilnya hujan), pola hujan, sebaran spasial hujan, persentase anomali hujan, ataupun hubungan curah hujan dengan pengendali-pengendali hujan (ENSO, IOD, dll), maka data TRMM sudah bisa digunakan karena nilai bias eror hujan yang dihasilkan cukup seragam dan konstan untuk setiap waktu, musim dan lokasi. Untuk lebih jelas tentang keakurasian data TRMM ini, maka pada tulisan berikut yang berjudul “Data Hujan dari TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission); Validitas data” akan lebih diperjelas lagi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>Pustaka</b></div><div style="text-align: justify;">NASDA. 2001. <i>TRMM Data Users Handbook</i>. Earth Observation Center, National Space Development Agency of Japan.</div><div style="text-align: justify;">Feidas, H. 2010. Validation of satellite rainfall products over Greece. <i>Theoretical and Applied Climatology, 99</i>. 193–216.</div>Xie, P., A. Yatagai, M. Chen, T. Hayasaka, Y. Fukushima, C. Liu, and S. Yang. 2007. A Gauge-Based </div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-12086041786513688912011-04-04T15:28:00.001-07:002011-04-06T21:41:20.683-07:00Cuaca dan Iklim<div class="post-header"></div><div class="post-body entry-content" id="post-body-6342175216463351966"><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%;"><a href="http://www.bestweekever.tv/bwe/images/2008/01/Weather.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" class="alignleft" height="250" src="http://www.bestweekever.tv/bwe/images/2008/01/Weather.jpg" width="250" /></a>Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda pengertian khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan bentuk awal yang dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian akan kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu, sedangkan iklim merupakan kondisi lanjutan dan merupakan kumpulan dari kondisi cuaca yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca dalam kurun waktu tertentu (Winarso, 2003). Menurut Rafi’i (1995) Ilmu cuaca atau meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas, sedangkan ilmu iklim atau klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang juga mengkaji tentang gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut mempunyai sifat umum dalam jangka waktu dan daerah yang luas di atmosfer permukaan bumi.<br />
<a name='more'></a></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%;"><span id="more-27"></span></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%;">Trewartha <i>and</i> Horn (1995) mengatakan bahwa iklim merupakan suatu konsep yang abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari keadaan cuaca hari ke hari dan elemen-elemen atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Iklim bukan hanya sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim yang cukup memadai tanpa ada apresiasi atas perubahan cuaca harian dan perubahan cuaca musiman serta suksesi episode cuaca yang ditimbulkan oleh gangguan atmosfer yang bersifat selalu berubah, meski dalam studi tentang iklim penekanan diberikan pada nilai rata-rata, namun penyimpangan, variasi dan keadaan atau nilai-nilai yang ekstrim juga mempunyai arti penting.</div><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%;">Trenberth, Houghton <i>and</i> Filho (1995) <i>dalam </i>Hidayati (2001) mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer yang akan memperbesar keragaman iklim teramati pada periode yang cukup panjang. Menurut Effendy (2001) salah satu akibat dari penyimpangan iklim adalah terjadinya fenomena El-Nino dan La-Nina. Fenomena El-Nino akan menyebabkan penurunan jumlah curah hujan jauh di bawah normal untuk beberapa daerah di Indonesia. Kondisi sebaliknya terjadi pada saat fenomena La-nina berlangsung.</div><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%;">Proses terjadinya cuaca dan iklim merupakan kombinasi dari variabel-variabel atmosfer yang sama yang disebut unsur-unsur iklim. Unsur-unsur iklim ini terdiri dari radiasi surya, suhu udara, kelembaban udara, awan, presipitasi, evaporasi, tekanan udara dan angin. Unsur-unsur ini berbeda dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang disebabkan oleh adanya pengendali-pengendali iklim (Anon, ? ). Pengendali iklim atau faktor yang dominan menentukan perbedaan iklim antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain menurut Lakitan (2002) adalah (1) posisi relatif terhadap garis edar matahari (posisi lintang), (2) keberadaan lautan atau permukaan airnya, (3) pola arah angin, (4) rupa permukaan daratan bumi, dan (5) kerapatan dan jenis vegetasi. Gambar dibawah adalah gambar dari sistem iklim secara umum</div><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; text-align: center;"><img alt="" class="aligncenter" height="377" src="http://www.usgcrp.gov/usgcrp/Library/nationalassessment/LargerImages/OverviewGraphics/ClimateSystem.jpg" width="400" /></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%;">Cuaca dan iklim muncul setelah berlangsung suatu proses fisik dan dinamis yang kompleks yang terjadi di atmosfer bumi. Kompleksitas proses fisik dan dinamis di atmosfer bumi ini berawal dari perputaran planet bumi mengelilingi matahari dan perputaran bumi pada porosnya. Pergerakan planet bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh bumi tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi dari waktu ke waktu (Winarso, 2003). Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan distribusinya. Eksploitasi lingkungan yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan serta pertambahan jumlah penduduk bumi yang berhubungan secara langsung dengan penambahan gas rumah kaca secara global akan meningkatkan variasi tersebut. Keadaan seperti ini mempercepat terjadinya perubahan iklim yang mengakibatkan penyimpangan iklim dari kondisi normal.</div><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%;">Menurut Winarso (2003) berdasarkan kajian dan pantauan dibidang iklim siklus cuaca dan iklim terpanjang adalah 30 tahun dan terpendek adalah10 tahun dimana kondisi ini dapat menunjukkan kondisi baku yang umumnya akan berguna untuk menentukan kondisi iklim per dekade. Penyimpangan iklim mungkin akan, sedang atau telah terjadi bila dilihat lebih jauh dari kondisi cuaca dan iklim yang terjadi saat ini.</div></div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-76215939449899293562011-04-04T15:27:00.000-07:002011-04-06T21:41:43.161-07:00Mencari Jumlah Penyerapan CO2 oleh Tanaman dengan Penginderaan Jauh<h3 class="post-title entry-title"></h3><div class="post-header"></div><div class="post-body entry-content" id="post-body-8529210755300833644"><div class="content"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><a href="http://www.instablogsimages.com/images/2008/01/03/forest-land_8155.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" class="alignleft" height="164" src="http://www.instablogsimages.com/images/2008/01/03/forest-land_8155.jpg" width="274" /></a>Perkembangan ekonomi suatu daerah biasanya tidak selalu diikuti perkembangan daerah tersebut secara ekologi. Hal ini menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem yang berupa penurunan jumlah tutupan vegetasi dan peningkatan pencemaran udara seperti peningkatan jumlah CO<sub>2</sub> udara. Besarnya populasi manusia merupakan faktor penting dalam permasalahan lingkungan dimana tingginya laju pertumbuhan penduduk menyebabkan semakin terdesaknya alokasi ruang untuk vegetasi yang mempunyai fungsi sangat penting di di suatu daerah (As-syakur dan Adnyana, 2009).<br />
<a name='more'></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Perubahan luasan tutupan vegetasi dan peningkatan kadar gas CO2 atmosfer di perkotaan merupakan isu yang sangat penting. CO2 bersama gas-gas rumah kaca yang lain berperan dalam meningkatkan suhu global dan perubahan iklim. Vegetasi memerlukan CO2 dalam proses fotosisntesis. Penyerapan CO2 oleh vegetasi merupakan proses dalam pengendalian pencemaran udara dalam menguragi kadar CO2 di udara. Teknologi penginderaan jauh dengan pendekatan berbasis spasial dapat merekam dan menganalisa secara spasial kondisi penyerapan CO2 oleh vegetasi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span id="more-732"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;">CO2 merupakan salah satu gas rumah kaca yang memberikan efek terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. Gas-gas rumah kaca menyebabkan energi panas yang berupa gelombang panjang terperangkap didalam atmosfer bumi sehingga menimbulakan efek pemanasan global. Gas-gas Rumah Kaca (GRK) dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia, seperti kegiatan industri, transportasi, kebakaran hutan, perubahan tata guna lahan, pertanian, peternakan, sampah dan sebagainya. Bulan Desember 2008 kandungan gas CO<sub>2</sub> atmosfer secara global telah mencapai 385.88 ppm dan bila dibandingkan dengan bulan Januari 1980 kandungan CO<sub>2</sub> atmosfer hanya 337.70 ppm (http://www.esrl.noaa.gov/gmd/ccgg/trends), yang berarti kandungan CO<sub>2</sub> atmosfer global telah naik 48.18 ppm atau 1.72 ppm/thn.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Berdasarkan laporan IPCC tahun 2007 kemungkinan manusia yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim adalah sebesar 90%, keadaan ini lebih tinggi dari laporan terakhir dari IPCC pada tahun 2001 dimana kemungkinan manusia sebagai penyebab perubahan iklim adalah sebesar 60%. Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa penyebab utama terjadinya peningkatan Gas Rumah Kaca (GRK) seperti peningkatan gas Carbon Dioksida yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil dan perubahan penggunaan lahan, yaitu dari lahan hutan menjadi lahan yang bernilai ekonomi seperti pemukiman dan perkebunan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><a href="http://mbojo.files.wordpress.com/2008/07/grk-1.jpg?w=287&h=201" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="201" src="http://mbojo.files.wordpress.com/2008/07/grk-1.jpg?w=287&h=201" width="287" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Sensor penginderaan jauh mempunyai kemampuan dalam menangkap gelombang yang dipantulkan oleh vegetasi dan non vegetasi serta mampu membedakan kualitas (jumlah klorofil) dan kuantitas (<i>Leaf Area Index</i>/LAI) vegetasi melalui pemanfaatan nilai indeks vegetasi. Nilai indeks vegetasi merupakan suatu nilai yang dihasilkan dari persamaan matematika dari beberapa band penginderaan jauh (citra) yang menghasilkan satu nilai indeks (As-syakur dan Adnyana, 2009). Indeks vegetasi dirancang untuk memperjelas tampilan objek berklorofil (vegetasi) dibandingkan dengan objek-objek yang tidak berklorofil. Nilai indeks vegetasi dapat memberikan informasi tentang persentase penutupan vegetasi, indeks tanaman hidup (<i>Leaf Area Index</i>), biomassa tanaman, fAPAR (<i>fraction of Absorbed Photosynthetically Active Radiation</i>), kapasitas fotosintesis dan estimasi penyerapan karbon dioksida (CO<sub>2</sub>) (Horning, 2004; Ji <i>and</i> Peters, 2007).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><img alt="" class="aligncenter" height="267" src="http://img136.imageshack.us/img136/1018/83860775un6.jpg" width="358" /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Indeks vegetasi juga bisa digunakan untuk menghitung jumlah assimilasi CO2 oleh vegetasi melalui pendekatan produktivitas primer kotor (PPK)/<i>gross primary productivity</i> (GPP) dan produkstivitas primer bersi (PPB)/<i>net primary productivity</i> (NPP). Beberapa model dalam pemanfaatan penginderaan jauh yang digunakan untuk menghitung pertukaran CO2 antara atmosfer dengan vegetasi antara lain adalah <i>light use efficiency</i> (LUE) (Monteith, 1972). <i>canopy photosynthesis models</i> (CPM), <i>production efficiency models</i> (PEM) (Gitelson <i>et al</i>., 2008) dan v<i>egetation photosynthesis models</i> (VPM) (Xiao <i>et al</i>., 2004a; Xiao <i>et al</i>., 2004b; Xiao <i>et al</i>., 2005a; Xiao <i>et al</i>., 2005b).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><img alt="" class="aligncenter" height="391" src="http://img207.imageshack.us/img207/8228/ndviuj9.jpg" width="350" /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Estimasi produktivitas primer menggunakan dasar pendekatan biofisik dari tanaman yaitu nilai indeks vegetasi, parameter efisiensi penggunaan cahaya, dan nilai PAR (<i>Photosynthetically Active Radiation</i>) (Running <i>et al</i>., 1999). <i>Normalized difference vegetation index</i> (NDVI) berhubungan erat dengan <i>fraction absorbed photosynthetically active radiation</i> (fAPAR) (Myneni <i>and</i> Williams, 1994; Kumar <i>and</i> Monteith, 1981 dalam Hooda <i>and</i> Dye, 1996; Inoue <i>et al</i>., 2008). Hubungan antara NDVI dengan fAPAR bisa digunakan untuk menghitung produktivitas primer kotor dengan pendekatan model LUE (Running <i>et al</i>., 1999) atau model VPM (Xiao <i>et al</i>., 2004a; Xiao <i>et al</i>., 2004b; Xiao <i>et al</i>., 2005a; Xiao <i>et al</i>., 2005b) yang merupakan gambaran dari jumlah karbon yang diasimilasi oleh tanaman.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Semoga artikel ini berguna khususnya bagi yang ingin meneliti tentang penyerapan CO2 oleh tanaman. Selain menggunakan pendekatan PPK/PPB, perhitungan tentang penyerapan CO2 oleh tanaman juga bisa menggunakan pendekatan biomassa tanaman yang juga bisa menggunakan data penginderaan jauh. Karena belum pernah melakukan analisis pemanfaatan biomassa tanaman, maka di tulisan ini tidak menjelaskannya secara detail.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"><b>DAFTAR PUSTAKA</b></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 6pt 53.85pt; text-align: justify; text-indent: -53.85pt;">As-syakur, A.R., dan I W.S. Adnyana. 2009. “Analisis Indeks Vegetasi Menggunakan Citra Alos/Avnir-2 nan Sistem Informasi Geografi (SIG) Untuk Evaluasi Tata Ruang Kota Denpasar”. <i>Jurnal Bumi Lestari, Vol. 9, No. 1</i>. 1 – 11.</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 6pt 53.85pt; text-align: justify; text-indent: -53.85pt;">Gitelson, A.A., A. Viña, J.G. Masek, S.B. Verma, and A.E. Suyker. 2008. Synoptic Monitoring of Gross Primary Productivity of Maize Using Landsat Data. <i>IEEE Geoscience and Remote Sensing Letters, Vol. 5, No. 2</i>, 133 – 137</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 6pt 53.85pt; text-align: justify; text-indent: -53.85pt;">Hooda, R.S. and D.G. Dye. 1996. <i>Estimating Carbon-fixation in India based on Remote Sensing Data</i>. Haryana State Remote Sensing Application Centre, HAU Campus. India</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 6pt 53.85pt; text-align: justify; text-indent: -53.85pt;">Horning, N. 2004. <i>Global Land Vegetation; An Electronic Textbook</i>. NASA Goddard Space Flight Center Earth Sciences Directorate Scientific and Educational Endeavors (SEE). Versi on line. Dikunjungi pada tanggal 27 Desember 2007. <a href="http://www.ccpo.odu.edu/SEES/veget/vg_class.htm">http://www.ccpo.odu.edu/SEES/veget/vg_class.htm</a></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 6pt 53.85pt; text-align: justify; text-indent: -53.85pt;">Inoue, Y., J. Peñuelas, A. Miyata, and M. Mano. 2008. Normalized Difference Spectral Indices for Estimating Photosynthetic Hyperspectral and CO<sub>2</sub> Flux Measurements in Rice. <i>Remote Sensing of Environmental, 112</i>, 156 – 172</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 6pt 53.85pt; text-align: justify; text-indent: -53.85pt;">IPCC. 2007. <i>Working Group II Report “Impacts, Adaptation and Vulnerability”</i>. The Intergovernmental Panel on Climate Change. Dikunjungi pada tanggal 25 Desember 2007 <a href="http://www.ipcc.ch/ipccreports/ar4-wg2.htm">http://www.ipcc.ch/ipccreports/ar4-wg2.htm</a>.</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 6pt 53.85pt; text-align: justify; text-indent: -53.85pt;">Ji, L., dan A.J. Peters. 2007. “Performance Evaluation of Spectral Vegetation Indices Using a Statistical Sensitivity Function”. <i>Remote Sensing of Environmental, 106</i>, 59 -65</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 6pt 53.85pt; text-align: justify; text-indent: -53.85pt;">Monteith, J.L. 1972. Solar radiation and productivity in tropical ecosystems.<i> J. Appl. Ecol., 9</i>, 747-766.</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 6pt 53.85pt; text-align: justify; text-indent: -53.85pt;">Myneni, R.B., and D. L. Williams. 1994. On the Relationship between FAPAR and NDVI. <i>Remote Sensing of Environment, 49</i>, 200-211.</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 6pt 53.85pt; text-align: justify; text-indent: -53.85pt;">Running, S.W., R. Nemani, J.M. Glassy. and P.E. Thornton. 1999. <i>Modis Daily Photosynthesis (PSN) and Annual Net Primary Production (NPP) Product (MOD17): Algorithm Theoretical Basis Document</i>. NASA. USA.</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 6pt 53.85pt; text-align: justify; text-indent: -53.85pt;">Xiao, X., Q. Zhang, S. Saleska, L. Hutyra, P. de Camargo, S. Wofsy, S. Frolking, S. Boles, M. Keller, and B. Moore. 2005a. Satellite-Based Modeling of Gross Primary Production in a Seasonally Moist Tropical Evergreen Forest. <i>Remote Sensing of Environment, 94,</i> 105–122</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 6pt 53.85pt; text-align: justify; text-indent: -53.85pt;">Xiao, X., Q.Y. Zhang, D. Hollinger, J. Aber, and B. Moore. 2005b. Modeling gross primary production of an evergreen needleleaf forest using MODIS and climate data. <i>Ecological Application, vol. 15</i>, 954–969.</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 6pt 53.85pt; text-align: justify; text-indent: -53.85pt;">Xiao. X., D. Hollinger, J. Aber, M. Goltz, and Q. Zhang. 2004a. Satellite-based Modeling of Gross Primary Production in an Evergreen Needle Leaf Forest. <i>Remote Sensing of Environment, 89,</i> 519-534.</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 6pt 53.85pt; text-align: justify; text-indent: -53.85pt;">Xiao, X., Q.Y. Zhang, B. Braswell, S. Urbanski, S. Boles, S. Wofsy, B. Moore, and D. Ojima. 2004b. Modeling gross primary production of temperate deciduous broadleaf forest using satellite images and climate data. <i>Remote Sensing of Environment</i>, <i>91</i>. 256–270.</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">http://www.esrl.noaa.gov/gmd/ccgg/trends</div></div></div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-70082079652355343302011-04-04T15:26:00.000-07:002011-04-06T21:41:58.278-07:00El Nino dan La Nina Serta Dampaknya di Indonesia<div class="content"><div style="text-align: justify;"><a href="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/03/untitled.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-705" height="264" src="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/03/untitled.jpg?w=325&h=264" title="untitled" width="325" /></a>Seperti yang sudah bnyak diceritakan sebelumnya dan mungkin sudah banyak yang tau klo Indonesia ini terletak di antara dua benua dan dua samudera. Kondisi yang menyebabkan indonesia menjadi sangat unik lokasinya. Lokai yang unik ini juga menyebabkan fluktuasi iklim, khususnya curah hujan yg juga unik. Misalnya indonesia ini merupakan lokasi terjadinya konvergensi dua buah sirkulasi utama di dunia yaitu sirkulasi walker dan sirkulasi hadley. Karena terletak di antara dua benua, maka aktifitas hangat dan dingin dikedua benua akibat dari pergerakan matahari yang berpindah dari 23.5<sup>o</sup> LU ke 23.5<sup>o</sup> LS setiap tahun menyebabkan negeri kita ini juga di lewati oleh angin monsoon. Trus indonesia juga di penuhi oleh gunung2, hutan, ladang yang juga unik bentuknya. Semua itu mempengaruhi hujan di indonesia. Apa hubungannya dengan El Nino dan La Nina? Akibat dari interaksi semuanya itu menyebabkan pengaruh El Nino dan La Nina semua tempat di Indonesia berbeda-beda.<br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Contohnya saja di Bali. Pengaruh fluktuasi nilai indeks osilasi selatan yang menggambarkan kejadian El Nino/La Nina antara bagian selatan dan utaranya. Karena di tengah2 pulau Bali ada gunung yang membentang dari timur ke barat (As-syakur, 2007). Aldrian and Susanto (2003) juga menyimpulkan bahwa pengaruh El Nino/La Nina juga berbeda pada setiap daerah dengan pola hujan yang berbeda, dimana di daerah dengan polah hujan monson pengaruh fenomena iklim ini kuat, pada daerah berpola hujan equatorial pengaruhnya lemah, sedangkan pada daerah berpola hujan lokal tidak jelas. Hasil yang sama juga di ungkapkan oleh Hamada <i>et al</i>. (2002), walaupun Hamada <i>et al</i>. membagi pola hujan di Indonesia dengan 4 pola yang berbeda, tapi intinya dia jua mengungkapkan bahwa setiap daerah dengan pola hujan yang berbeda, responnya terhadap El Nino/La Nina juga berbeda-beda. gambar di bawah adalah pola spasial efek El Nino 1997/1998 terhadap curah hujan di dunia (Bell <i>et al</i>., 1999) (klik untuk memperbesar). bila di lihat dari gambar tersebut terlihat penurunan hujan di indonesia sangat drastis saat El Nino 97/98. <span id="more-704"></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/03/el-nino-1997-1998.jpg"><img alt="" class="aligncenter" height="367" src="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/03/el-nino-1997-1998.jpg?w=488&h=367" title="El Nino 1997-1998" width="488" /></a> </div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: justify;">Artikel yang menarik untuk melihat distribusi efek El Nino ini secara lengkap khususnya kejadian El Nino 1997 adalah publikasinya Gutman <i>et al.</i> (2000) yang berjudul <i>Using NOAA/AVHRR Products to Monitor El Niño Impacts: Focus on Indonesia in 1997–98</i> dan diterbitkan di<i> Bulletin of the American Meteorological Society No. 81</i>. Beliau merangkum banyak hal disitu mulai dari kondisi sebaran SST saat itu dan efeknya terhadap sebaran hujan (Gambar di atas, klik untuk memperbesar), bagaimana sebaran kekeringan, sebaran kebakaran hutan, sebaran suhu permukaan daratan serta tutupan vegetasi. Secara umum kesimpulan beliau adalah pada saat El Nino suhu permukaan laut meningkat, periode kekeringan yang berkepanjangan, dengan keadaan jumlah awan, curah hujan serta uap air yang rendah. Akibatnya fluktuasi penyerapan gelombang pendek dan kehilangan gelombang panjang adalah meningkat secara signifikan.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Karena saat awal kejadian El Nino biasanya bertepatan dengan masa pembakaran lahan pertanian di daerah-daerah yang melakukan sistem perladangan berpindah, maka kondisi tersebut menyebabkan timbulnya kebakaran serta banyak menghasilkan asap yang sebarannya sangat luas serta dengan konsentrasi yang tinggi dan waktu tinggal asap tersebut di udara yang cukup lama. Hal ini menyebabkan turunnya tingkat kesehatan disekitar. Selain itu juga menyebabkan bentuk dan jumlah butiran2 air di awan juga berubah. Pada bidang pertanian kejadian El Nino menyababkan penurunan rata-rata kehilangan peluang produksi pangan selama tahun 1968-2000 sekitar 1.79 juta ton atau sekitar 3.06 % dari seluruh peluang produksi pangan (Irawan, 2006).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">pengaruh umum El Nino di perairan laut Indonesia adalah mendinginnya suhu permukaan laut di sekitar perairan indonesia akibat dari tertariknya seluruh masa air hangat ke bagian tengah samudra pasifik. akibat buruk dari kondisi ini adalah berkurangnya produksi awan di wilayah indonesia yang sudah pasti efek sampingnya adalah menurunnya curah hujan, tapi segi positifnya adalah meningkatnya kandungan klorofil-a di perairan laut indonesia. sudah menjadi rahasia umum bahwa semakin rendah suhu permukaan laut, maka kandungan klorofil-a semakin tinggi serta akibat lainnya adalah kemungkian terjadinya proses upwelling semakin besar di sekitar perairan indonesia. keadaan ini menyebabkan meningkatnya pasokan makanan ikan, jumlah ikan di sekitar perairan lebih banyak dari biasanya dan yang ujung-ujungnya mampu meningkatkan pendapatan para nelayan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sangat sedikit sekali bahan yang menjelaskan dampak La Nina di indonesia. Cuman dapat di Bell <i>et al</i>. (1999 dan 2000) yang mengatakan bahwa La Nina menyebabkan curah hujan di indonesia meningkat pada saat musim kemarau serta menyebabkan majunya awal musim hujan. akan tetapi hasil penelitian baru-baru ini memperlihatkan pola spasial anomali hujan saat La Nina 1998 serta saat awal La Nina 2010. hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa fenomena La Nina 1998 di mulai pada saat bulan April dan mulai berkurang dampaknya terhadap anomali curah hujan di Indonesia pada bulan November serta puncak kejadian terjadi pada bulan Agustus dan September. selain itu, pola spasial anomali hujan saat La Nina ternyata bergerak secara dinaims yang dimana pada saat awal kejadian La Nina dampaknya di Indonesia akan di mulai di daerah selatan Indonesia dan berakhir di daerah timur Indonesia (As-syakur, 2010). awal kejadian La Nina 2010 pun di mulai pada bulan April dan peningkatan curah hujan di mulai di rasakan juga oleh wilayah Indonesia bagian selatan (As-syakur dan Prasetia, 2010). peningkatan curah hujan saat kejadian La Nina 1998 dan 2010 bisa mencapai di atas 300 % dari curah hujan normal (Gambar di bawah). untuk lebh lengkapnya tentang fenomena ini, saya kan menulisnya pada artikel berikutnya berupa gabungan dari kedua paper tersebut. karena cenderung meningkatkan curah hujan pada musim kemarau serta majunya awal musim hujan tersebut, menjadikan efek La Nina bisa bersifat positif seperti naiknya rata-rata produksi pangan sebesar 521 ribu ton atau 1.08 % dari total rata-rata produksi (Irawan, 2006). kondisi wilayah laut indonesia juga terjadi sebaliknya dari kondisi La Nina. laut menjadi lebih hngat dari biasanya, pasokan klorofil-a menurun sehingga nelayan pun ikut merasakan dampaknya yaitu berkurangnya hasil tangkapan ikan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="wp-caption aligncenter" style="width: 237px;"><div style="text-align: center;"><img alt="" height="148" src="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/09/anomali.gif?w=227&h=148" width="227" /></div><div class="wp-caption-text">Pola spasial anomali hujan 1998/1999</div></div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_815" style="width: 310px;"><a href="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/03/anomali-1998.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-815" height="175" src="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/03/anomali-1998.jpg?w=300&h=175" title="anomali 1998" width="300" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">Anomali hujan selama musim MAM, JJA, SON, dan DJF 1998/1999</div></div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_816" style="width: 310px;"><a href="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/03/anomali-2010.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-816" height="177" src="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/03/anomali-2010.jpg?w=300&h=177" title="anomali 2010" width="300" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">Anomali hujan saat awal La Nina 2010</div><div class="wp-caption-text"><br />
</div></div><div style="text-align: justify;">Menurut Aldrian (2003) dan As-syakur (2010) pengaruh ENSO (El Nino/La Nina) di Indonesia di mulai pada bulan april dan akan mencapai puncak pada bulan agustus dan september serta terus menurun sampai bulan November/Desember. Akan tetapi setiap para peneliti di dunia menarik kesimpulan yang sama bahwa efek ENSO pada setiap kejadian tidak akan pernah sama karena kompleksnya interaksi antara atmosfer dan laut, berbeda-bedanya pengaruh dominan dari faktor-faktor penyebab ENSO, serta adanya pengaruh lokal yang berbeda-beda pada setiap kejadian ENSO.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black;"><b>Referensi</b></div><div style="text-align: justify;">Aldrian, E. 2003. Simulations of Indonesian Rainfall with a Hierarchy of Climate Models. Dissertation. Max-Planck-Institute for Meteorology. Hamburg University. Hamburg-Germany</div><div style="text-align: justify;">Aldrian, E., and R.D. Susanto. 2003. Identification of Three Dominant Rainfall Regions within Indonesia and Their Relationship to Sea Surface Temperature. Int. J. Climatol. 23. 1435–1452. <b> </b><b><a href="http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/joc.950/abstract">Abstract</a>, <a href="http://portal.iri.columbia.edu/%7Ealesall/indo_filetransfer/aldrian_susanto_ijc2003.pdf">Download PDF Full-Text </a></b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">As-syakur, A.R. 2010. Pola Spasial Pengaruh Kejadian La Nina Terhadap Curah Hujan di Indonesia Tahun 1998/1999; Observasi Menggunakan Data TRMM Multisatellite Precipitation Analysis (TMPA) 3B43. Makalah dipresentasikan pada <i>Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XVII dan Kongres Masyarakat Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN) V di Institut Pertanian Bogor pada tanggal 9 Agustus 2010</i>. Bogor-Indonesia. <a href="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/10/r1-pola-spasial-pengaruh-kejadian-la-nina-terhadap-curah-hujan-di-indonesia-tahun-1998-1999.pdf" target="_blank"><b> </b></a>Dan akan diterbitkan dalam<i> proseding PIT XVIII dan Kongres MAPIN V</i>. <b> </b><a href="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/10/r1-pola-spasial-pengaruh-kejadian-la-nina-terhadap-curah-hujan-di-indonesia-tahun-1998-1999.pdf"><b>Download PDF Full-Text</b></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">As-syakur, A.R., dan R. Prasetia. 2010. Pola Spasial Anomali Curah Hujan Selama Maret Sampai Juni 2010 Di Indonesia; Komparasi Data TRMM Multisatellite Precipitation Analysis (TMPA) 3B43 dengan Stasiun Pengamat Hujan. Makalah dipresentasikan pada <i>Seminar Ilmiah Nasional Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) di Universitas Udayana pada tanggal 29 Juli 2010</i>. Denpasar-Indonesia. Dan akan diterbitkan dalam<i> Lingkungan Tropis Edisi Khusus Agustus 2010</i>. <b> </b> <a href="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/10/r1-pola-spasial-hujan-di-indonesia-tahun-2010.pdf" target="_blank"><b> </b></a><a href="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/10/r1-pola-spasial-hujan-di-indonesia-tahun-2010.pdf"><b>Download PDF Full-Text</b></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">As-syakur, A.R., 2007. Identifikasi Hubungan Fluktuasi Nilai SOI Terhadap Curah Hujan Bulanan Di Kawasan Batukaru-Bedugul, Bali. Jurnal Bumi Lestari, 7(2), pp. 123-129. <b> </b><a href="http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/identifikasi.pdf"><b>Download PDF Full-Text</b></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bell, G.D., M.S. Halpert, C.F. Ropelewski, V.E. Kousky, A.V. Douglas, R.C. Schnell, and M.E. Gelman. 1999. Climate Assessment for 1998. Bulletin of the American Meteorological Society, 80(5). S1-S48 <a href="http://journals.ametsoc.org/doi/pdf/10.1175/1520-0477%281999%29080%3C1040%3ACAF%3E2.0.CO%3B2"><b>Download PDF Full-Text</b></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bell, G.D., M.S. Halpert, R.C. Schnell, R.W. Higgins, J. Lawrimore, V.E. Kousky, R. Tinker, W. Thiaw, M. Chelliah, and A. Artusa. 2000. Climate Assessment for 1999. Bulletin of the American Meteorological Society, 81(6). S1-S50 <a href="http://journals.ametsoc.org/doi/pdf/10.1175/1520-0477%282000%2981%5Bs1%3ACAF%5D2.0.CO%3B2"><b>Download PDF Full-Text</b></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Gutman, G., I. Csiszar, and P. Romanov. 2000. Using NOAA/AVHRR Products to Monitor El Niño Impacts: Focus on Indonesia in 1997–98. Bulletin of the American Meteorological Society, 81. 1189-1205 <a href="http://journals.ametsoc.org/doi/pdf/10.1175/1520-0477%282000%29081%3C1189%3AUNPTME%3E2.3.CO%3B2"><b>Download PDF Full-Text</b></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hamada, J., M.D. Yamanaka, J. Matsumoto, S. Fukao, P.A. Winarso, and T. Sribimawati. 2002. Spatial and temporal variations of the rainy season over Indonesia and their link to ENSO. J. Meteor. Soc. Japan, 80. 285-310 <a href="http://www.jstage.jst.go.jp/article/jmsj/80/2/285/_pdf"><b>Download PDF Full-Text</b></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Irawan, B. 2006. Fenomena Anomali Iklim El Nino dan La Nina – Kecenderungan Jangka Panjang dan Pengaruhnya terhadap Produksi Pangan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 24(1). 28-45. <a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/FAE24-1c.pdf"><b>Download PDF Full-Text</b></a></div></div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-47909991235245042392011-04-04T15:25:00.000-07:002011-04-06T21:42:10.856-07:00Pengaruh Hujan Terhadap Erosi<h3 class="post-title entry-title"></h3><div class="post-header"></div><div class="post-body entry-content" id="post-body-6512083102267101817"><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.saidaonline.com/en/newsgfx/rain.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" class="alignleft" height="177" src="http://www.saidaonline.com/en/newsgfx/rain.jpg" width="200" /></a>Sebagai suatu sistem yang dinamis, tanah akan selalu mengalami perubahan-perubahan yaitu perubahan segi fisik, kimia ataupun biologi (Dariah <i>dkk.,</i> 2004). Perubahan-perubahan ini terutama terjadi karena pengaruh berbagai unsur iklim, tetapi tidak sedikit pula yang dipercepat oleh tindakan atau perlakuan manusia. Kerusakan tubuh tanah mengakibatkan berlangsungnya perubahan-perubahan yang berlebihan misalnya kerusakan dengan lenyapnya lapisan olah tanah yang dikenal dengan istilah erosi tanah (Sutedjo dan Kartasapoetra, 2002).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Daerah yang paling banyak mengalami erosi umumnya terbatas pada daerah di antara 40<sup>o</sup> Lintang Utara dan 40<sup>o</sup> Lintang Selatan (Kartasapoetra dan Sutedjo, 1985). Keadaan iklim menentukan kecenderungan terjadinya erosi yang mencerminkan keadaan pola hujan. Selain pola hujan, jenis, dan pertumbuhan vegetasi serta jenis tanah juga mempengaruhi erosi di daerah tropis (Arsyad, 1989). Dalam buku yang sama, Arsyad (1989) juga mengatakan bahwa hujan merupakan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap erosi di Indonesia, dalam hal ini besarnya curah hujan, intensitas, dan distribusi hujan menentukan kekuatan dispersi hujan terhadap tanah, jumlah dan kecepatan aliran permukaan dan kerusakan erosi.<br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Curah hujan<b> </b>adalah<b> </b>salah satu unsur iklim yang besar perannya terhadap kejadian longsor dan erosi (Sutedjo dan Kartasapoetra, 2002). Air hujan yang menjadi air limpasan permukaan adalah unsur utama penyebab terjadinya erosi. Hujan dengan curahan dan intensitas yang tinggi, misalnya 50 mm dalam waktu singkat (<1 jam), lebih berpotensi menyebabkan erosi dibanding hujan dengan curahan yang sama namun dalam waktu yang lebih lama (>1 jam). Intensitas hujan menentukan besar kecilnya erosi. Curah hujan tahunan >2000 mm terjadi pada sebagian besar wilayah Indonesia. Kondisi ini berpeluang besar menimbulkan erosi, apalagi di wilayah pegunungan yang lahannya didominasi oleh berbagai jenis tanah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan penelitian Dariah, <i>et al</i> (2004) di Dusun Tepus dan Laksana, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat pada areal perkebunan kopi, menunjukkan bahwa curah hujan berpengaruh pada ringkat erosi tanah di mana saat curah hujan tinggi tingkat erosi yang terjadi juga tinggi (Gambar 1).<span id="more-769"></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_770" style="width: 310px;"><a href="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/10/erosi.png"><img alt="" class="size-medium wp-image-770" height="131" src="http://mbojo.files.wordpress.com/2010/10/erosi.png?w=300&h=131" title="Erosi" width="300" /></a><br />
<div class="wp-caption-text" style="text-align: center;">Rata-rata erosi dan curah hujan bulanan selama periode Nopember 2001- Oktober 2002 dan periode Nopember 2002-Juli 2003 di Tepus dan Laksana (Dariah, dkk., 2004)</div></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><b>Pustaka</b><br />
Arsyad, S. 1989. <i>Konservasi Tanah dan Air</i><i>.</i> IPB Press. Bogor<br />
Dariah. A., F. Agus., S. Arsyad., Sudarsono., dan Maswar. 2004. Erosi dan Aliran Permukaan pada Lahan Pertanian Berbasis Tanaman Kopi di Sumberjaya Lampung Barat. J<i>urnal Agrivita. </i>Vol 26. No. 1, p 54-61.<br />
Kartasapoetra, A.G, dan M.M. Sutedjo. 1985.<i> Teknologi Konservasi Tanah dan Air.</i> Penerbit Rineka Cipta. Jakarta<br />
Sutedjo, M.M., dan A.G Kartasapoetra. 2002. <i>Pengantar Ilmu Tanah.</i> Penerbit Bineka Cipta. Jakarta. </div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-62446495539458580962011-04-04T15:23:00.000-07:002011-04-04T15:23:07.557-07:00FOLKLOR<b>1. PENGERTIAN FOLKLOR </b><br />
Folklor adalah pengidonesiaan dari kata Inggris Folklore yang baerasal dari dua kata yaitu Folk dan Lore.<br />
<br />
Folk sama artinya dengan kolektif (collectivity). Menurut Dunles adalah sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial dan kebudayaan, sehingga dapat dibedakan dari kelompok lainnya. Ciri-ciri pengenal fisik itu antara lain dapat berwujud: warna kulit yang sama, bentuk rambut yang sama, mata pencaharian yang sama, bahasa yang sama, taraf pendidikan yang sama, dan agama yang sama. Namun yang lebih penting lagi bahwa mereka telah memiliki suatu tradisi, yaitu suatu kebudayaan yang telah mereka warisi secara turun-temurun sedikitnya dua generasi yang dapat mereka akui sebagai milik bersama. Disamping itu bahwa mereka sadar akan identitas kelompok mereka. Jadi folk adalah sinonim dari kolektif, yang juga memiliki cirri-ciri prngrnal fisik atau kebudayaan yang sama, serta mempunyai kesadaran kepribadian sebagai kesatuan masyarakat.<br />
<a href="http://nursugiyanto.blogspot.com/search/label/Folklor" name="more"></a> <br />
Lore adalah tradisi folk, yaitu sebagai kebudayaan yang diwariskan secara turun-temurun secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai gerak isyarat atau alat Bantu pengingat.<br />
<br />
Definisi folklore secara keseluruhan adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan turun-temurun, diantara kolektif macam apa saja , secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat Bantu pengingat<br />
<br />
Menurut Alan Dundes kata Folk berarti sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri fisik, sosial dan kebudayaan sehingga dapat dibedakan dari kelompok sosial yang lainnya. Ciri-ciri pengenal itu antara lain berupa warna kulit, bentuk rambut, mata pencaharian, bahasa, taraf pendidikan dan agama yang sama.<br />
<br />
Perkembangan Folklore tidak hanya terbatas pada golongan petani desa tetapi juga nelayan pedagang, peternak, pemain sandiwara, dsb.<br />
<br />
Menurut Koentjaraningrat setiap unsur kebudayaan universal tersebut mempunyai tiga wujud yaitu :<br />
a. Wujud sistim budaya, berupa gagasan, kepercayaan, nilai-nilai norma ilmu pengetahuan, dsb.<br />
b. Wujud sistim sosial berupa tindakan sosial, perilaku yang berpola seperti upacara, kebiasaan, tata cara, dsb.<br />
c. Wujud Kebudayaan Fisik.<br />
Jan Harold Brunvand, seorang ahli Folklor Amerika Serikat sebagai Folklor ke dalam tiga kelompok besar berdasarkan tipenya yaitu Folklor lisan, sebagian lisan, dan bukan lisan.<br />
<br />
<strong>2. MITOS</strong><br />
Mitos atau mite (muth) adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kebudayaan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh empunya cerita atau penganutnya.<br />
<br />
<strong>3. LEGENDA</strong><br />
Adalah cerita rakyat yang didalamnya mengandung kebenaran dan berhubungan dengan ketokohan dari masyarakat setempat. Biasanya cerita legenda terjadi diberbagai daerah-daerah dan berhubungan dengan asal usul dan nama daerah itu. Secara umum sebenarnya kebenaran dari cerita tersebut kurang bisa di pertanggung jawabkan. Namun dalam kenyataan dalam masyarakat sering dianggap benar.<br />
<br />
<strong>4. UPACARA ADAT</strong><br />
Adalah upacara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat setempat secara turun temurun untuk menghormati roh nenek moyang / leluhurnya.<br />
Upacara adat secara umum terdiri dari :<br />
a. Upacara terhadap roh nenek moyang / roh leluhur.<br />
b. Upacara yang berhubungan dengan hidup manusia, seperti : upacara sebelum kelahiran, upacara kelahiran, dan upacara perkawinan.<br />
c. Upacara yang berhubungan dengan kematian, seperti : upacara 7 hari, upacara 40 hari, dll.<br />
d. Upacara yang berhubungan dengan alam semesta, seperti : upacara meminta hujan, upacara panen, nyandran, dll.<br />
<br />
<strong>5. LAGU-LAGU</strong><br />
Adalah lagu-lagu yng berasal dari berbagai daerah ditanah air. Indonesia sebagai negara majemuk terdiri dari berbagai beribu-ribu pulau, adat istiadat, dan kebudayaan yang berbeda termasuk lagu-lagu daerah.<br />
Menurut Profesor Kuncoro Ningrat, lagu-lagu daerah termasuk bentuk kesenian dan unsur budaya universal dari suatu bangsa.<br />
<br />
<strong>6. DONGENG</strong><br />
Adalah cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi. Dongeng diceritakan untuk hiburan, melukiskan tentang kebenaran, berisikan pelajaran (moral), bahkan sindiran.<br />
<br />
Berbagai sumberianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-6006197206610802082011-04-04T15:21:00.000-07:002011-04-04T15:21:04.591-07:00Sejarah Perang Dunia II, Versi Lengkap- Bagian I<a href="http://i645.photobucket.com/albums/uu171/omahkaskus/hitler.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" height="200" src="http://i645.photobucket.com/albums/uu171/omahkaskus/hitler.jpg" width="151" /></a><b>Kronologis Perang Dunia II</b><br />
Perang Dunia II, secara resmi mulai berkecamuk pada tanggal 1 September 1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945. Meskipun demikian ada yang berpendapat bahwa perang sebenarnya sudah dimulai lebih awal, yaitu pada tanggal 1 Maret 1937 ketika Jepang menduduki Manchuria.<br />
Sampai saat ini, perang ini adalah perang yang paling dahsyat pernah terjadi di muka bumi. Kurang lebih 50.000.000 (lima puluh juta) orang tewas dalam konflik ini.<br />
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5195264519394038640&postID=8920324027406305927" name="more"></a><br />
Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai pada saat pendudukan Jerman di Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 atau 15 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat.<br />
Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua: yaitu Afrika, Asia dan Eropa.<span id="more-1141"></span><br />
<br />
<b>Latar Belakang Perang Dunia II</b><br />
<br />
<ul><li>Latar Belakang PD II: <ul><li>Benito Mussolini di Italia mempelopori gerakan fasvio de combatimento, dengan cita-cita membentuk Italia Raya</li>
<li>Adolf Hitler, Jerman. Membentuk NAZI</li>
<li>Tenno Meiji, Jepang. Fasis Militer.</li>
</ul></li>
</ul><ul><li>Jalannya perang: <ul><li>1937, Italia menduduki Abessynia dan Jerman menyerang Polandia, 1 Sept 1939.</li>
<li>Desember 1941, Jepang membom Pearl Harbour.</li>
<li>UK & Perancis membantu Polandia menghadapi Jerman.</li>
<li>AS terlibat menghadapi aliansi Jerman, Italia, Jepang, setelah Pearl Harbour di bom</li>
</ul></li>
</ul><ul><li>Akhir Perang: <ul><li>Sekutu mendaratkan pasukan di PAntai Normandia, 6 Juni 1944</li>
<li>April 1945, ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni Soviet</li>
<li>Jerman menyerah pada Sekutu, Mei 1955</li>
<li>Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh AS.</li>
<li>14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu</li>
</ul></li>
</ul><ul><li>17 Juli-2 Agustus 1945 –> Konfrensi Postdam<br />
Keputusannya <ol><li>Jerman dibagi jadi Jerman Barat dan Jerman Timur</li>
<li>Jerman harus membayar pampasan perang</li>
<li>Angkatan perang Jerman dikurangi</li>
<li>Partai NAZI dihapus</li>
<li>Penjahat perang akan dihukum</li>
</ol></li>
</ul><ul><li>8 September 1951–> Perjanjian San Francisco<br />
Keputusannya: <ol><li> Jepang diperintah oleh tentara pendudukan AS</li>
<li> Jepang membayar pampasan perang</li>
<li> Daerah yang dikuasai Jepang dikembalikan ke pemiliknya</li>
<li> Penjahat perang akan dihukum</li>
</ol></li>
</ul><b>Peta pihak Yang Terlibat Pada Perang Dunia II</b><br />
<b><span style="color: #333399;">Biru Tua</span>=Pihak Poros Yang Sedang Menduduki Wilayah<br />
</b><br />
<b><span style="color: #3366ff;">Biru Muda</span>=Pihak Poros Yang Sedang Diduduki Musuh Atau Bersekutu<br />
</b><br />
<b><span style="color: green;">Hijau Tua <span style="color: black;">=Uni Soviet</span></span></b><br />
<b><span style="color: green;"><span style="color: black;"><span style="color: lime;">Hijau Muda<span style="color: black;">=Uni Soviet Yang Sedang Diduduki Musuh<br />
</span></span></span></span></b><br />
<b><span style="color: green;"><span style="color: black;"><span style="color: lime;"><span style="color: black;"><span style="color: #993300;">Merah</span> = Sekutu</span></span></span></span></b><br />
<b><span style="color: green;"><span style="color: black;"><span style="color: lime;"><span style="color: black;"><span style="color: #ff6600;">Merah Muda</span>= Wilayah Sekutu Yang Diduduki Musuh</span></span></span></span></b><br />
<b><span style="color: green;"><span style="color: black;"><span style="color: lime;"><span style="color: black;"><span style="color: silver;">Abu-abu</span>=Wilayah Netral Yang Dipengaruhi Amerika</span></span></span></span></b><br />
<b><span style="color: green;"><span style="color: black;"><span style="color: lime;"><span style="color: black;"><b><span style="font-weight: normal;">Putih= Netral</span></b><br />
</span></span></span></span></b><br />
<div><div><img alt="" class="alignnone" height="400" src="http://img63.imageshack.us/img63/8600/secondworldwareuropeani.gif" title="Peta Pihak Pada Perang Dunia II" width="384" /></div><div><div><br />
</div></div></div><b>Pihak yang terlibat dalam Perang Dunia II<br />
</b>Tanggal :1 September 1939 – 2 September 1945<br />
Lokasi : Eropa, Pasifik, Asia Tenggara, Timur Tengah, Mediterania dan Afrika.<br />
Hasil : Kemenangan sekutu, munculnya Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara adidaya, terbentuknya blok-blok yang menjurus ke Perang Dingin, mulai lepasnya negara-negara jajahan Eropa.<br />
<br />
<b>Pihak Yang terlibat:</b><br />
<b><span style="text-decoration: underline;">Blok Poros (AXIS)</span></b><br />
<ol><li>Nazi Jerman : Adolf Hitler</li>
<li><img alt="" border="0" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ad/Flag_of_Italy_%281861-1946%29.svg/22px-Flag_of_Italy_%281861-1946%29.svg.png" /> Italia : Benito Mussolini</li>
<li><img alt="" border="0" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f0/Flag_of_Japan_%28bordered%29.svg/22px-Flag_of_Japan_%28bordered%29.svg.png" /> Jepang : Hideki Tojo</li>
</ol>Militer tewas: 8.000.000<br />
Sipil tewas: 4.000.000<br />
Total tewas: 12.000.000<br />
Negara-negara Poros (AXIS) adalah negara-negara yang menentang pihak Sekutu selama Perang Dunia II.<br />
Ada 3 negara utama dalam kekuatan poros yaitu; Nazi Jerman, Italia dan Kekaisaran Jepang. Pada puncak kejayaan mereka, Kekuatan Poros menguasai dominasi daerah yang sangat luas di Eropa, Asia, Afrika dan Oseania/Pasifik. Tetapi Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan mereka. Seperti pihak Sekutu, keanggotaan Negara-negara Poros tidak tetap, dan beberapa negara bergabung dan kemudian meninggalkan Negara-negara Poros selama perang berlangsung.<br />
Anggota Negara-negara Poros minoritas:<br />
<ol><li>Bulgaria, Hongaria, Yugoslavia, Finlandia, Thailand, Rumania</li>
<li>Negara Boneka Jepang:<br />
Manchukuo, Mengjiang (bagian wilayah di Mongolia], Nanking (bagian wilayah di Tiongkok), Burma, Filipina, dan India</li>
<li>Negara boneka Italia:<br />
Albania dan Ethiopia</li>
<li>Negara boneka Jerman<br />
Serbia</li>
<li>Negara lainnya yang berkoalisi<br />
Spanyol dan Denmark</li>
<li>Bekas anggota<br />
Uni Soviet, Berdiri sendiri/memihak Sekutu pada 1941.</li>
</ol><b><span style="text-decoration: underline;">Negara Sekutu:</span></b><br />
<ol><li><img alt="" border="0" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ae/Flag_of_the_United_Kingdom.svg/25px-Flag_of_the_United_Kingdom.svg.png" /> Britania Raya : Winston Churchill</li>
<li><img alt="" border="0" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a9/Flag_of_the_Soviet_Union.svg/25px-Flag_of_the_Soviet_Union.svg.png" /> Uni Soviet : Joseph Stalin</li>
<li><img alt="" border="0" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1a/US_flag_48_stars.svg/22px-US_flag_48_stars.svg.png" /> Amerika Serikat : Franklin Roosevelt</li>
<li><img alt="" border="0" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/72/Flag_of_the_Republic_of_China.svg/25px-Flag_of_the_Republic_of_China.svg.png" /> Republik China : Chiang Kai-Shek</li>
</ol>Militer tewas: 17.000.000<br />
Sipil tewas: 33.000.000<br />
Total tewas: 50.000.000<br />
Blok Sekutu pada Perang Dunia II adalah negara-negara yang berperang bersama melawan Blok Poros (Jerman, Italia, dan Jepang) dari 1939 sampai 1945.<br />
Anggota Sekutu<br />
<ol><li>Setelah penyerangan Jerman ke Polandia (1939)<br />
Polandia, Britania Raya (termasuk Kerajaan India & Negara Koloni), Perancis, Australia, Selandia Baru, Nepal, Afrika Selatan, Kanada</li>
<li>Setelah berakhirnya perang Poni (1940)<br />
Norwegia, Belgia, Luksemburg, Belanda, Yunani, Kerajaan Yugoslavia, Uni Soviet, Tannu Tuva</li>
<li>Setelah pengeboman Pearl Harbor (1941)<br />
Panama, Kosta Rika, Republik Dominika, El Salvador, Haiti, Honduras,<br />
Nikaragua, Amerika Serikat, China, Guatemala, Kuba, Cekoslowakia</li>
<li>Setelah pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (1942)<br />
Meksiko, Brasil, Ethiopia, Irak, Bolivia, Iran, Italia, Kolombia, Liberia</li>
<li>Setelah D-Day (1944)<br />
Romania, Bulgaria, San Marino, Albania, Hungaria, Bahawalpur, Ekuador, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela, Turki, Arab Saudi, Argentina, Chile</li>
<li>Setelah pengeboman Hiroshima (1945)<br />
Mongolia</li>
</ol><b>Perkiraan jumlah korban tewas Perang Dunia II</b><br />
*Indonesia di urutan No. 5 dengan korban 4 Juta tewas<br />
<ol><li>Uni Soviet = 23,200,000</li>
<li>Cina = 10,000,000</li>
<li>Jerman = 7,500,000</li>
<li>Polandia = 5,600,000</li>
<li><b>Indonesia = 4,000,000 </b></li>
<li>Jepang = 2,600,000</li>
<li>India = 1,587,000</li>
<li>Yugoslavia = 1,027,000</li>
<li>Perancis Indochina = 1,000,000</li>
<li>Rumania = 841,000</li>
<li>Hungaria = 580,000</li>
<li>Perancis = 562,000</li>
<li>Italia = 459,500</li>
<li>U.K = 450,400</li>
<li>Amerika Serikat = 418,500</li>
<li>Cekoslowakia = 365,000</li>
<li>Lithuania = 353,000</li>
<li>Yunani = 300,000</li>
<li>Latvia = 227,000</li>
<li>Belanda = 205,900</li>
<li>Ethiopia = 205,000</li>
<li> Dll</li>
</ol><b>Indonesia merupakan negara dengan korban terbanyak nomor 5 di dunia</b><br />
<br />
Perang Dunia II, secara resmi mulai berkecamuk pada tanggal 1 September 1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945. Meskipun demikian ada yang berpendapat bahwa perang sebenarnya sudah dimulai lebih awal, yaitu pada tanggal 1 Maret 1937 ketika Jepang menduduki Manchuria.<br />
Berikut inilah data pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua.<br />
<br />
<b>Perang Dunia II di Benua Asia</b><br />
<br />
<div><img alt="" border="0" src="http://i778.photobucket.com/albums/yy68/kompas_album/HidekiTojo.jpg" /><br />
<b><i><span style="font-size: xx-small;">Hideki Toji</span></i></b></div><b>1937: Perang Sino-Jepang (1937-1945)</b><br />
Konflik perang mulai di Asia beberapa tahun sebelum pertikaian di Eropa. Jepang telah menginvasi China pada tahun 1931, jauh sebelum Perang Dunia II dimulai di Eropa. Pada 1 Maret, Jepang menunjuk Henry Pu Yi menjadi kaisar di Manchukuo, negara boneka bentukan Jepang di Manchuria. Pada 1937, perang telah dimulai ketika Jepang mengambil alih Manchuria.<br />
<br />
<b>1940: Jajahan Perancis Vichy</b><br />
Pada 1940, Jepang menduduki Indochina Perancis (kini Vietnam) sesuai persetujuan dengan Pemerintahan Vichy meskipun secara lokal terdapat kekuatan Perancis Bebas (Free French), dan bergabung dengan kekuatan Poros Jerman dan Italia. Aksi ini menguatkan konflik Jepang dengan Amerika Serikat dan Britania Raya yang bereaksi dengan boikot minyak.<br />
<br />
<b>1941: Serangan udara terhadap USS West Virginia dan USS Tennessee di Pearl Harbor.</b><br />
Pada 7 Desember 1941, pesawat Jepang dikomandoi oleh Laksamana Madya Chuichi Nagumo melaksanakan serangan udara kejutan terhadap Pearl Harbor, pangkalan angkatan laut AS terbesar di Pasifik. Pasukan Jepang menghadapi perlawanan kecil dan menghancurkan pelabuhan tersebut. AS dengan segera mengumumkan perang terhadap Jepang.<br />
Bersamaan dengan serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang juga menyerang pangkalan udara AS di Filipina. Setelah serangan ini, Jepang menginvasi Filipina, dan juga koloni-koloni Inggris di Hong Kong, Malaya, Borneo dan Birma, dengan maksud selanjutnya menguasai ladang minyak Hindia Belanda. Seluruh wilayah ini dan daerah yang lebih luas lagi, jatuh ke tangan Jepang dalam waktu beberapa bulan saja. Markas Britania Raya di Singapura juga dikuasai, yang dianggap oleh Churchill sebagai salah satu kekalahan dalam sejarah yang paling memalukan bagi Britania.<br />
<br />
<b>1942: Invasi Hindia-Belanda</b><br />
Penyerbuan ke Hindia Belanda diawali dengan serangan Jepang ke Labuan, Brunei, Singapura, Semenanjung Malaya, Palembang, Tarakan dan Balikpapan yang merupakan daerah-daerah sumber minyak. Jepang sengaja mengambil taktik tersebut sebagai taktik gurita yang bertujuan mengisolasi kekuatan Hindia Belanda dan Sekutunya yang tergabung dalam front ABDA (America), British (Inggris), Dutch (Belanda), (Australia) yang berkedudukan di Bandung. Serangan-serangan itu mengakibatkan kehancuran pada armada laut ABDA khususnya Australia dan Belanda.<br />
Jepang mengadakan serangan laut besar-besaran ke Pulau Jawa pada bulan Februari-Maret 1942 dimana terjadi Pertempuran Laut Jawa antara armada laut Jepang melawan armada gabungan yang dipimpin oleh Laksamana Karel Doorman. Armada Gabungan sekutu kalah dan Karel Doorman gugur.<br />
Jepang menyerbu Batavia (Jakarta) yang akhirnya dinyatakan sebagai kota terbuka, kemudian terus menembus Subang dan berhasil menembus garis pertahanan Lembang-Ciater, kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan Sekutu-Hindia Belanda. Sementara di front Jawa Timur, tentara Jepang berhasil menyerang Surabaya sehingga kekuatan Belanda ditarik sampai garis pertahanan Porong.<br />
Terancamnya kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan dan pengungsian membuat panglima Hindia Belanda Letnan Jendral Ter Poorten mengambil inisiatif mengadakan perdamaian. Kemudian diadakannya perundingan antara Tentara Jepang yang dipimpin oleh Jendral Hitoshi Imamura dengan pihak Belanda yang diwakili Letnan Jendral Ter Poorten dan Gubernur Jendral jhr A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer. Pada Awalnya Belanda bermaksud menyerahkan kota Bandung namun tidak mengadakan kapitulasi atau penyerahan kekuasaan Hindia Belanda kepada Pihak Jepang. Namun setelah Jepang mengancam akan mengebom kota Bandung akhirnya Jendral Ter Poorten setuju untuk menyerah tanpa syarat kepada Jepang.<br />
<br />
<b>1942: Laut Coral, Port Moresby, Midway, Guadalcanal</b><br />
Pada Mei 1942, serangan laut terhadap Port Moresby, Papua Nugini digagalkan oleh pasukan Sekutu dalam Perang Laut Coral. Kalau saja penguasaan Port Moresby berhasil, Angkatan Laut Jepang dapat juga menyerang Australia. Ini merupakan perlawanan pertama yang berhasil terhadap rencana Jepang dan pertarungan laut pertama yang hanya menggunakan kapal induk. Sebulan kemudian invasi Atol Midway dapat dicegah dengan terpecahnya pesan rahasia Jepang, menyebabkan pemimpin Angkatan Laut AS mengetahui target berikut Jepang yaitu Atol Midway. Pertempuran ini menyebabkan Jepang kehilangan empat kapal induk yang industri Jepang tidak dapat menggantikannya, sementara Angkatan Laut AS kehilangan satu kapal induk. Kemenangan besar buat AS ini menyebabkan Angkatan Laut Jepang kini dalam posisi bertahan.<br />
<br />
<b>Pendaratan AS di Pasifik, Agustus 1942-Agustus 1945</b><br />
Para pemimpin Sekutu telah setuju mengalahkan Nazi Jerman adalah prioritas utama masuknya Amerika ke dalam perang. Namun pasukan AS dan Australia mulai menyerang wilayah yang telah jatuh, Pada 7 Agustus 1942 Pulau Guadalcanal diserang oleh Amerika Serikat. dan awal September, selagi perang berkecamuk di Guadalcanal, sebuah serangan amfibi Jepang di timur New Guinea dihadapi oleh pasukan Australia dalam Teluk Milne, dan pasukan darat Jepang menderita kekalahan meyakinkan yang pertama. Di Guadalcanal, pertahanan Jepang runtuh pada Februari 1943.<br />
<br />
<b>1943–45: Serangan Sekutu di Asia dan Pasifik</b><br />
Pasukan Australia and AS melancarkan kampanye yang panjang untuk merebut kembali bagian yang diduduki oleh Pasukan Jepang di Kepulauan Solomon, New Guinea dan Hindia Belanda, dan mengalami beberapa perlawanan paling sengit selama perang. Seluruh Kepulauan Solomon direbut kembali pada tahun 1943, New Britain dan New Ireland pada tahun 1944. Pada saat Filipina sedang direbut kembali pada akhir tahun 1944, Pertempuran Teluk Leyte berkecamuk, yang disebut sebagai perang laut terbesar sepanjang sejarah. Serangan besar terakhir di area Pasifik barat daya adalah kampanye Borneo pertengahan tahun 1945, yang ditujukan untuk mengucilkan sisa-sisa pasukan Jepang di Asia Tenggara, dan menyelamatkan tawanan perang Sekutu.<br />
Kapal selam dan pesawat-pesawat Sekutu juga menyerang kapal dagang Jepang, yang menyebabkan industri di Jepang kekurangan bahan baku. Bahan baku industri sendiri merupakan salah satu alasan Jepang memulai perang di Asia. Keadaan ini semakin efektif setelah Marinir AS merebut pulau-pulau yang lebih dekat ke kepulauan Jepang.<br />
Tentara Nasionalis China (Kuomintang) dibawah pimpinan Chiang Kai-shek dan Tentara Komunis China dibawah Mao Zedong, keduanya sama-sama menentang pendudukan Jepang terhadap China, tetapi tidak pernah benar-benar bersekutu untuk melawan Jepang. Konflik kedua kekuatan ini telah lama terjadi jauh sebelum Perang Dunia II dimulai, yang terus berlanjut, sampai batasan tertentu selama perang, walaupun lebih tidak kelihatan.<br />
<br />
<b>1945: Iwo Jima, Okinawa, bom atom, penyerahan Jepang</b><br />
<img alt="" class="alignnone" height="600" src="http://i329.photobucket.com/albums/l390/hikarinet/13-47.jpg" title="Bom atom berjulukan Fat Man, menimbulkan cendawan asap di atas kota Nagasaki, Jepang." width="474" /><br />
<b><i><span style="font-size: xx-small;">Bom atom berjulukan Fat Man, menimbulkan cendawan asap di atas kota Nagasaki, Jepang.</span></i></b><br />
Perebutan pulau-pulau seperti Iwo Jima dan Okinawa oleh pasukan AS menyebabkan Kepulauan Jepang berada dalam jangkauan serangan laut dan udara Sekutu. Diantara kota-kota lain, Tokyo dibom bakar oleh Sekutu, dimana dalam penyerangan awal sendiri ada 90.000 orang tewas akibat kebakaran hebat di seluruh kota. Jumlah korban yang tinggi ini disebabkan oleh kondisi penduduk yang padat di sekitar sentra produksi dan konstruksi kayu serta kertas pada rumah penduduk yang banyak terdapat di masa itu. Tanggal 6 Agustus 1945, bomber B-29 “Enola Gay” yang dipiloti oleh Kolonel Paul Tibbets, Jr. melepaskan satu bom atom Little Boy di Hiroshima, yang secara efektif menghancurkan kota tersebut.<br />
Pada tanggal 8 Agustus 1945, Uni Soviet mendeklarasikan perang terhadap Jepang, seperti yang telah disetujui pada Konferensi Yalta, dan melancarkan serangan besar terhadap Manchuria yang diduduki Jepang (Operasi Badai Agustus). Tanggal 9 Agustus 1945, bomber B-29 “Bock’s Car” yang dipiloti oleh Mayor Charles Sweeney melepaskan satu bom atom Fat Man di Nagasaki.<br />
<img alt="" class="alignnone" height="305" src="http://3.bp.blogspot.com/_p3Q0eKo0OeI/SjEaHV3CObI/AAAAAAAACSU/JwFecIiUUww/s400/generalfeldmarschall+wilhelm+keitel+german+germany+surrender+capitulation+1945.jpg" title="Surat penyerahan diri Jepang kepada Sekutu" width="400" /><br />
<b><i><span style="font-size: xx-small;">Surat penyerahan diri Jepang kepada Sekutu</span></i></b><br />
<br />
Kombinasi antara penggunaan bom atom dan keterlibatan baru Uni Soviet dalam perang merupakan faktor besar penyebab menyerahnya Jepang, walaupun sebenarnya Uni Soviet belum mengeluarkan deklarasi perang sampai tanggal 8 Agustus 1945, setelah bom atom pertama dilepaskan. Jepang menyerah tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus 1945, menanda tangani surat penyerahan pada tanggal 2 September 1945 diatas kapal USS Missouri di teluk Tokyo.<br />
<b><br />
</b><b>Peta ASIA 1941</b><br />
<img alt="" border="0" height="400" src="http://i645.photobucket.com/albums/uu171/omahkaskus/ww2mapasia.jpg" width="397" /><br />
<br />
<b>Perang Dunia II di Benua Afrika dan Timur Tengah<br />
</b>“Kami akan menaklukkan. Orang-orang dari Italia, untuk senjata! Tunjukkan kegigihan, keberanian Anda, Anda layak.” Diktator fasis Italia, Benito Mussolini,<br />
Ketika Italia menyatakan perang terhadap Britania dan Perancis pada Juni 1940 yang secara langsung membawa konflik ke Afrika<br />
<br />
<b>Berikut inilah data pertempuran dan peristiwa penting di benua Afrika</b><br />
Perang Dunia II di Benua Afrika dan Timur Tengah<br />
<br />
<b>1940: Mesir dan Somaliland</b><br />
Pertempuran di Afrika Utara bermula pada 1940, ketika sejumlah kecil pasukan Inggris di Mesir memukul balik serangan pasukan Italia dari Libya yang bertujuan untuk merebut Mesir terutama Terusan Suez yang vital. Tentara Inggris, India, dan Australia melancarkan serangan balik dengan sandi Operasi Kompas (Operation Compass), yang terhenti pada 1941 ketika sebagian besar pasukan Persemakmuran (Commonwealth) dipindahkan ke Yunani untuk mempertahankannya dari serangan Jerman. Tetapi pasukan Jerman yang belakangan dikenal sebagai Korps Afrika di bawah pimpinan Erwin Rommel mendarat di Libya, melanjutkan serangan terhadap Mesir.<br />
<br />
<b>1941: Suriah, Lebanon, Korps Afrika merebut Tobruk</b><br />
Pada Juni 1941 Angkatan Darat Australia dan pasukan Sekutu menginvasi Suriah dan Lebanon, merebut Damaskus pada 17 Juni. Di Irak, terjadi penggulingan kekuasaan atas pemerintah yang pro-Inggris oleh kelompok Rashid Ali yang pro-Nazi. Pemberontakan didukung oleh Mufti Besar Yerusalem, Haji Amin al-Husseini. Oleh karena merasa garis belakangnya terancam, Inggris mendatangkan bala bantuan dari India dan menduduki Irak. Pemerintahan pro-Inggris kembali berkuasa, sementara Rashid Ali dan Mufti Besar Yerusalem melarikan diri ke Iran. Namun kemudian Inggris dan Uni Soviet menduduki Iran serta menggulingkan shah Iran yang pro-Jerman. Kedua tokoh Arab yang pro-Nazi di atas kemudian melarikan diri ke Eropa melalui Turki, di mana mereka kemudian bekerja sama dengan Hitler untuk menyingkirkan orang Inggris dan orang Yahudi. Korps Afrika dibawah Rommel melangkah maju dengan cepat ke arah timur, merebut kota pelabuhan Tobruk. Pasukan Australia dan Inggris di kota tersebut berhasil bertahan hingga serangan Axis berhasil merebut kota tersebut dan memaksa Divisi Ke-8 (Eighth Army) mundur ke garis di El Alamein.<br />
<br />
<b>1942: Pertempuran El Alamein Pertama dan Kedua</b><br />
<img alt="" class="alignnone" height="204" src="http://ndrakrenzs.files.wordpress.com/2009/03/220px-crusadertankandgermantank.jpg?w=220&h=204" title="Crusader tank Britania melewati Panzer IV Jerman yang terbakar di tengah gurun" width="220" /><br />
Crusader tank Britania melewati Panzer IV Jerman yang terbakar di tengah gurun<br />
Pertempuran El Alamein Pertama terjadi di antara 1 Juli dan 27 Juli 1942. Pasukan Jerman sudah maju ke yang titik pertahanan terakhir sebelum Alexandria dan Terusan Suez. Namun mereka telah kehabisan suplai, dan pertahanan Inggris dan Persemakmuran menghentikan arah mereka.<br />
Pertempuran El Alamein Kedua terjadi di antara 23 Oktober dan 3 November 1942 sesudah Bernard Montgomery menggantikan Claude Auchinleck sebagai komandan Eighth Army. Rommel, panglima cemerlang Korps Afrika Tentara Jerman, yang dikenal sebagai “Rubah Gurun”, absen pada pertempuran luar biasa ini, karena sedang berada dalam tahap penyembuhan dari sakit kuning di Eropa. Montgomery tahu Rommel absen. Pasukan Persemakmuran melancarkan serangan, dan meskipun mereka kehilangan lebih banyak tank daripada Jerman ketika memulai pertempuran, Montgomery memenangkan pertempuran ini.<br />
Sekutu mempunyai keuntungan dengan dekatnya mereka ke suplai mereka selama pertempuran. Lagipula, Rommel hanya mendapat sedikit atau bahkan tak ada pertolongan kali ini dari Luftwaffe, yang sekarang lebih ditugaskan dengan membela angkasa udara Eropa Barat dan melawan Uni Soviet daripada menyediakan bantuan di Afrika Utara untuk Rommel. Setelah kekalahan Jerman di El Alamein, Rommel membuat penarikan strategis yang cemerlang ke Tunisia. Banyak sejarawan berpendapat bahwa berhasilnya Rommel pada penarikan strategis Korps Afrika dari Mesir lebih mengesankan daripada kemenangannya yang lebih awal, termasuk Tobruk, karena dia berhasil membuat seluruh pasukannya kembali utuh, melawan keunggulan udara Sekutu dan pasukan Persemakmuran yang sekarang diperkuat oleh pasukan AS.<br />
<br />
<b>1942. Pertempuran Madagaskar</b><br />
<img alt="" class="alignnone" height="99" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0e/D%C3%A9barquement_%C3%A0_Tamatave.jpg/250px-D%C3%A9barquement_%C3%A0_Tamatave.jpg" title="Tentara Britania mendarat di Tamatave pada Mei 1942." width="250" /><br />
<b><i><span style="font-size: xx-small;">Tentara Britania mendarat di Tamatave pada Mei 1942.</span></i></b><br />
Pertempuran Madagaskar adalah kampanye sekut untuk merebut Madagaskar yang dikuasai Perancis Vichy selama Perang Dunia II. Pertempuran ini dimulai pada 5 Mei hingga 6 November 1942 dengan hasil kemenangan sekutu.<br />
<br />
<b>1942: Operasi Obor (Operation Torch), Afrika Utara Perancis</b><br />
<img alt="" class="alignnone" height="132" src="http://i329.photobucket.com/albums/l390/hikarinet/15-31.jpg" title="Pasukan Sekutu mendarat, dalam serangan bernama sandi Operasi Obor." width="320" /><br />
<i><span style="font-size: xx-small;">Pasukan Sekutu mendarat, dalam serangan bernama sandi Operasi Obor.</span></i><br />
Untuk melengkapi kemenangan ini, pada 8 November 1942 dilancarkanlah Operasi Obor (Operation Torch) dibawah pimpinan Jendral Dwight Eisenhower. Tujuan utama operasi ini adalah merebut kontrol terhadap Maroko dan Aljazair melalui pendaratan simultan di Casablanca, Oran, dan Aljazair, yang dilanjutkan beberapa hari kemudian dengan pendaratan di Bône, gerbang menuju Tunisia.<br />
Pasukan lokal di bawah Perancis Vichy sempat melakukan perlawanan terbatas, sebelum akhirnya bersedia bernegosiasi dan mengakhiri perlawanan mereka.<br />
<br />
<b>1943: Kalahnya Korps Afrika</b><br />
Korps Afrika tidak mendapat suplai secara memadai akibat dari hilangnya pengapalan suplai oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara Sekutu, terutama Inggris, di Laut Tengah. Kekurangan persediaan ini dan tak adanya dukungan udara, memusnahkan kesempatan untuk melancarkan serangan besar bagi Jerman di Afrika. Pasukan Jerman dan Italia terjepit diantara pergerakan maju pasukan Sekutu di Aljazair dan Libia. Pasukan Jerman yang sedang mundur terus melakukan perlawanan sengit, dan Rommel mengalahkan pasukan AS pada Pertempuran Kasserine Pass sebelum menyelesaikan pergerakan mundur strategisnya menuju garis suplai Jerman. Dengan pasti, bergerak maju baik dari arah timur dan barat, pasukan Sekutu akhirnya mengalahkan Korps Afrika Jerman pada 13 Mei 1943 dan menawan 250.000 tentara Axis.<br />
Setelah jatuh ke tangan Sekutu, Afrika Utara dijadikan batu loncatan untuk menyerang Sisilia pada 10 Juli 1943. Setelah merebut Sisilia, pasukan Sekutu melancarkan serangan ke Italia pada 3 September 1943. Italia menyerah pada 8 September 1943, tetapi pasukan Jerman terus bertahan melakukan perlawanan. Roma akhirnya dapat direbut pada 5 Juni 1944.<br />
<br />
<b>Operasi militer Perang Dunia II Di Benua Afrika<br />
</b> <ul><li>Kampanye Afrika Timur (Perang Dunia II) (1941) Bendera Britania Raya British Raj Red Ensign.svg — Serangan Angkatan Laut Inggris terhadap Italia yang menguasai Daratan Somalia-Inggris. </li>
<li>Operasi Camilla (1941) Bendera Britania Raya — Operasi disinformasi Inggris untuk menutupi tindakan terhadap Eritrea </li>
<li>Operasi Canned (1940) Bendera Britania Raya — Pemboman di Banda Alula, daratan Somalia-Italia, oleh Angkatan Laut Inggris. </li>
<li>Kampanye Afrika Timur (Perang Dunia II) Akhir keberadaan Italia (1941) Bendera Britania Raya British Raj Red Ensign.svg — Pendaratan pasukan Inggris di Assab, Pelabuhan terakhir Italia di Laut Merah </li>
<li>Pertempuran Madagaskar “Ironclad” (1942) Bendera Britania Raya Bendera Afrika Selatan — Pertempuran Madagaskar </li>
<li>Operasi Ancaman (1940) Bendera Britania Raya Flag of Free France 1940-1944.svg — Pertempuran laut, Pasukan Perancis dan Serangan Inggris di Dakar, Perancis-Afrika Barat (Senegal) </li>
<li>Operasi Pendukung (1941) Bendera Britania Raya — Patroli laut lepas anti-kapal selam Sekutu di Laut Madagaskar </li>
</ul><b>Perang Dunia II di Benua Eropa<br />
</b><br />
<img alt="" class="alignnone" height="422" src="http://ndrakrenzs.files.wordpress.com/2009/03/300px-foto_hitler_bewarna.jpg?w=300&h=422" title="Salah satu foto bewarna Perang Dunia II yang selamat dari 40 juta foto hitam putih lainnya. Tampak di tengah-tengah Adolf Hitler." width="300" /><br />
<i><span style="font-size: xx-small;">Salah satu foto bewarna Perang Dunia II yang selamat dari 40 juta foto hitam putih lainnya. Tampak di tengah-tengah Adolf Hitler.</span></i><br />
<br />
<b>1939: Invasi Polandia, Invasi Finlandia</b><br />
Perang Dunia II mulai berkecamuk di Eropa dengan dimulainya serangan ke Polandia pada 1 September 1939 yang dilakukan oleh Hitler dengan gerak cepat yang dikenal dengan taktik Blitzkrieg, dengan memanfaatkan musim panas yang menyebabkan perbatasan sungai dan rawa-rawa di wilayah Polandia kering yang memudahkan gerak laju pasukan lapis baja Jerman serta mengerahkan ratusan pembom tukik yang terkenal Ju-87 Stuka. Polandia yang sebelumnya pernah menahan Uni Soviet di tahun 1920-an saat itu tidak memiliki kekuatan militer yang berarti. Kekurangan pasukan lapis baja, kekurang siapan pasukan garis belakang dan koordinasinya dan lemahnya Angkatan Udara Polandia menyebabkan Polandia sukar memberi perlawanan meskipun masih memiliki 100 pesawat tempur namun jumlah itu tidak berarti melawan Angkatan Udara Jerman “Luftwaffe”. Perancis dan kerajaan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 September sebagai komitment mereka terhadap Polandia pada pakta pertahanan Maret 1939.<br />
Setelah mengalami kehancuran disana sini oleh pasukan Nazi, tiba tiba Polandia dikejutkan oleh serangan Uni Soviet pada 17 September dari timur yang akhirnya bertemu dengan Pasukan Jerman dan mengadakan garis demarkasi sesuai persetujuan antara Menteri Luar Negeri keduanya, Ribentrop-Molotov. Akhirnya Polandia menyerah kepada Nazi Jerman setelah kota Warsawa dihancurkan, sementara sisa sisa pemimpin Polandia melarikan diri diantaranya ke Rumania. Sementara yang lain ditahan baik oleh Uni Soviet maupun Nazi. Tentara Polandia terakhir dikalahkan pada 6 Oktober.<br />
Jatuhnya Polandia dan terlambatnya pasukan sekutu yang saat itu dimotori oleh Inggris dan Perancis yang saat itu dibawah komando Jenderal Gamelin dari Perancis membuat Sekutu akhirnya menyatakan perang terhadap Jerman. Namun juga menyebabkan jatuhnya kabinet Neville Chamberlain di Inggris yang digantikan oleh Winston Churchill. Ketika Hitler menyatakan perang terhadap Uni Soviet, Uni Soviet akhirnya membebaskan tawanan perang Polandia dan mempersenjatainya untuk melawan Jerman. Invasi ke Polandia ini juga mengawali praktek-praktek kejam Pasukan SS dibawah Heinrich Himmler terhadap orang orang Yahudi.<br />
Perang Musim Dingin dimulai dengan invasi Finlandia oleh Uni Soviet, 30 November 1939. Pada awalnya Finlandia mampu menahan pasukan Uni Soviet meskipun pasukan Soviet memiliki jumlah besar serta dukungan dari armada udara dan lapis baja, karena Soviet banyak kehilangan jendral-jendral yang cakap akibat pembersihan yang dilakukan oleh Stalin pada saat memegang tampuk kekuasaan menggantikan Lenin. Finlandia memberikan perlawanan yang gigih yang dipimpin oleh Baron Carl Gustav von Mannerheim serta rakyat Finlandia yang tidak ingin dijajah. Bantuan senjata mengalir dari negara Barat terutama dari tetangganya Swedia yang memilih netral dalam peperangan itu. Pasukan Finlandia memanfaatkan musim dingin yang beku namun dapat bergerak lincah meskipun kekuatannya sedikit (kurang lebih 300.000 pasukan). Akhirnya Soviet mengerahkan serangan besar besaran dengan 3.000.000 tentara menyerbu Finlandia dan berhasil merebut kota-kota dan beberapa wilayah Finlandia. Sehingga memaksa Carl Gustav untuk mengadakan perjanjian perdamaian.<br />
Ketika Hitler menyerang Rusia (Uni Soviet), Hitler juga memanfaatkan pejuang-pejuang Finlandia untuk melakukan serangan ke kota St. Petersburg.<br />
<br />
<b>1940: Invasi Eropa Barat, Republik-republik Baltik, Yunani, Balkan</b><br />
Dengan tiba-tiba Jerman menyerang Denmark dan Norwegia pada 9 April 1940 melalui Operasi Weserübung, yang terlihat untuk mencegah serangan Sekutu melalui wilayah tersebut. Pasukan Inggris, Perancis, dan Polandia mendarat di Namsos, Andalsnes, dan Narvik untuk membantu Norwegia. Pada awal Juni, semua tentara Sekutu dievakuasi dan Norwegia-pun menyerah.<br />
Operasi Fall Gelb, invasi Benelux dan Perancis, dilakukan oleh Jerman pada 10 Mei 1940, mengakhiri apa yang disebut dengan “Perang Pura-Pura” (Phony War) dan memulai Pertempuran Perancis. Pada tahap awal invasi, tentara Jerman menyerang Belgia, Belanda, dan Luxemburg untuk menghindari Garis Maginot dan berhasil memecah pasukan Sekutu dengan melaju sampai ke Selat Inggris. Negara-negara Benelux dengan cepat jatuh ke tangan Jerman, yang kemudian melanjutkan tahap berikutnya dengan menyerang Perancis. Pasukan Ekspedisi Inggris (British Expeditionary Force) yang terperangkap di utara kemudian dievakuasi melalui Dunkirk dengan Operasi Dinamo. Tentara Jerman tidak terbendung, melaju melewati Garis Maginot sampai ke arah pantai Atlantik, menyebabkan Perancis mendeklarasikan gencatan senjata pada 22 Juni dan terbentuklah pemerintahan boneka Vichy.<br />
Pada Juni 1940, Uni Soviet memasuki Latvia, Lituania, dan Estonia serta menganeksasi Bessarabia dan Bukovina Utara dari Rumania.<br />
Jerman bersiap untuk melancarkan serangan ke Inggris dan dimulailah apa yang disebut dengan Pertempuran Inggris atau Battle of Britain, perang udara antara AU Jerman Luftwaffe melawan AU Inggris Royal Air Force pada tahun 1940 memperebutkan kontrol atas angkasa Inggris. Jerman berhasil dikalahkan dan membatalkan Operasi Singa Laut atau Seelowe untuk menginvasi daratan Inggris. Hal itu dikarenakan perubahan strategi Luftwaffe dari menyerang landasan udara dan industri perang berubah menjadi serangan besar-besaran pesawat pembom ke London. Sebelumnya terjadi pemboman kota Berlin yang ddasarkan pembalasan atas ketidaksengajaan pesawat pembom Jerman yang menyerang London. Alhasil pilot peswat tempur Spitfire dan Huricane dapt berisirahat. Perang juga berkecamuk di laut, pada Pertempuran Atlantik kapal-kapal selam Jerman (U-Boat) berusaha untuk menenggelamkan kapal dagang yang membawa suplai kebutuhan ke Inggris dari Amerika Serikat.<br />
Pada 27 September 1940, ditanda tanganilah pakta tripartit oleh Jerman, Italia, dan Jepang yang secara formal membentuk persekutuan dengan nama (Kekuatan Poros).<br />
<img alt="" class="alignnone" height="307" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/ms/c/c4/Hitlermusso.jpg" title="Benito Mussolini (kiri) dan Adolf Hitler" width="277" /><br />
<i><span style="font-size: xx-small;">Benito Mussolini (kiri) dan Adolf Hitler</span></i><br />
<br />
Italia menyerbu Yunani pada 28 Oktober 1940 melalui Albania, tetapi dapat ditahan oleh pasukan Yunani yang bahkan menyerang balik ke Albania. Hitler kemudian mengirim tentara untuk membantu Mussolini berperang melawan Yunani. Pertempuran juga meluas hingga wilayah yang dikenal sebagai wilayah bekas Yugoslavia. Pasukan NAZI mendapat dukungan dari sebagian Kroasia dan Bosnia, yang merupakan konflik laten di daerah itu sepeninggal Kerajaan Ottoman. Namun Pasukan Nazi mendapat perlawanan hebat dari kaum Nasionalis yang didominasi oleh Serbia dan beberapa etnis lainnya yang dipimpin oleh Josip Broz Tito. Pertempuran dengan kaum Nazi merupakan salah satu bibit pertempuran antar etnis di wilayah bekas Yugoslavia pada dekade 1990-an.<br />
<br />
<b>1941: Invasi Uni Soviet</b><br />
Operasi Barbarossa, invasi Uni Soviet dilakukan oleh Jerman<br />
Pertempuran Stalingrad<br />
<br />
<b>1944: Serangan Balik</b><br />
Invasi Normandia (D-Day), invasi di Perancis oleh pasukan Amerika Serikat dan Inggris, 1944<br />
<br />
<b>1945: Runtuhnya Kerajaan Nazi Jerman</b><br />
<img alt="" border="0" height="269" src="http://i778.photobucket.com/albums/yy68/kompas_album/berlin.jpg" width="400" /><br />
<b><i><span style="font-size: xx-small;">Berkibarnya bendera Soviet diatas gedung pemerintahan Nazi, Reinchstag, merupakan tanda berakhirnya Perang Dunia II di Eropa.</span></i></b><br />
<br />
Pada akhir bulan april 1945, ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni Soviet dan pada tanggal 1 Mei 1945, Adolf Hitler bunuh diri bersama dengan istrinya Eva Braun didalam bunkernya, sehari sebelumnya Adolf Hitler menikahi Eva Braun, dan setelah mati memerintah pengawalnya untuk membakar mayatnya. Setelah menyalami setiap anggotanya yang masih setia. Pada tanggal 2 Mei, Karl Dönitz diangkat menjadi pemimpin menggantikan Adolf Hitler dan menyatakan Berlin menyerah pada tanggal itu juga. Disusul Pasukan Jerman di Italia yang menyerah pada tanggal 2 juga. Pasukan Jerman di wilayah Jerman Utara, Denmark dan Belanda menyerah tanggal 4. Sisa pasukan Jerman dibawah pimpinan Alfred Jodl menyerah tanggal 7 mei di Rheims, Perancis. Tanggal 8 Mei, penduduk di negara-negara sekutu merayakan hari kemenangan, tetapi Uni Soviet merayakan hari kemenangan pada tanggal 9 Mei dengan tujuan politik.<br />
<br />
Berbagai sumberianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-21806482607161852892011-04-04T08:50:00.001-07:002011-04-04T08:50:28.200-07:00Gerakan Perempuan Di Indonesia<div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-7053240922223394838"> <h3 class="post-title entry-title"> </h3><div class="post-body entry-content"> <div style="text-align: justify;"><a href="https://lh5.googleusercontent.com/-xofmp5_f76c/TW-JCfN4QXI/AAAAAAAAAJ8/l2hoyzQ1cPI/s1600/selamat-hari-kartini.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://lh5.googleusercontent.com/-xofmp5_f76c/TW-JCfN4QXI/AAAAAAAAAJ8/l2hoyzQ1cPI/s200/selamat-hari-kartini.jpg" width="141" /></a>Ketika masa prakemerdekaan, gerakan perempuan di Indonesia ditandai dengan munculnya beberapa tokoh perempuan yang rata-rata berasal dari kalangan atas, seperti: Kartini, Dewi Sartika, Cut Nya’ Dien dan lain-lain. Mereka berjuang mereaksi kondisi perempuan di lingkungannya. Perlu dipahami bila model gerakan Dewi Sartika dan Kartini lebih ke pendidikan dan itu pun baru upaya melek huruf dan mempersiapkan perempuan sebagai calon ibu yang terampil, karena baru sebatas itulah yang memungkinkan untuk dilakukan di masa itu. Sementara Cut Nya’ Dien yang hidup di lingkungan yang tidak sepatriarkhi Jawa, telah menunjukkan kesetaraan dalam perjuangan fisik tanpa batasan gender. Apapun, mereka adalah peletak dasar perjuangan perempuan kini.<a href="http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/gerakan-perempuan-di-indonesia.html" name="more"></a><a href="http://edukasisejarah.blogspot.com/2011/02/gerakan-perempuan-di-indonesia.html" name="more"></a></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><b>Politik Gender Masa Orla </b></div><div style="text-align: justify;">Di masa kemerdekaan dan masa Orde Lama, gerakan perempuan terbilang cukup dinamis dan memiliki bergaining cukup tinggi. Dan kondisi semacam ini mulai tumbang sejak Orde Baru berkuasa. Bahkan mungkin perlu dipertanyakan: adakah gerakan perempuan di masa rejim orde baru? Bila mengunakan definisi tradisonal di mana gerakan perempuan diharuskan berbasis massa, maka sulit dikatakan ada gerakan perempuan ketika itu. Apalagi bila definisi tradisonal ini dikaitkan dengan batasan a la Alvarez yang memandang gerakan perempuan sebagai sebagai sebuah gerakan sosial dan politik dengan anggota sebagian besar perempuan yang memperjuangkan keadilan gender. Dan Alvarez tidak mengikutkan organisasi perempuan milik pemerintah atau organisasi perempuan milik parpol serta organisasi perempuan di bawah payung organisasi lain dalam definisinya ini.<a href="http://nursugiyanto.blogspot.com/2011/03/gerakan-perempuan-di-indonesia.html" name="more"></a></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Namun definisi baru gerakan perempuan tidak seketat ini, hingga dapat disimpulkan di masa Orba pun telah muncul gerakan perempuan. Salah satu buktinya adalah munculnya diskursus seputar penggunaan istilah perempuan untuk menggantikan istilah wanita.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Gerakan perempuan di masa rejim otoriter Orba muncul sebagai hasil dari interaksi antara faktor-faktor politik makro dan mikro. Faktor-faktor politik makro berhubungan dengan politik gender orba dan proses demokratisasi yang semakin menguat di akhir tahun 80-an. Sedangkan faktor politik mikro berkaitan dengan wacana tentang perempuan yang mengkerangkakan perspektif gerakan perempuan masa pemerintahan Orba. Wacana-wacana ini termasuk pendekatan Women in Devolopment (WID) yang telah mendominasi politik gender Orba sejak tahun 70-am, juga wacana femnisme yang dikenal oleh kalangan terbatas (kampus/akademinis) dan ornop.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><b>Politik Gender Masa Orba</b></div><div style="text-align: justify;">Sebagaimana negara-negara berkembang lainnya, pemerintahan Orba diidentikkan dengan peratutaran yang otoriter yang tersentralisasi dari militer dan tidak dikutsertakannya partisipasi efektif partai-partai politik dalam proses pembuatan keputusan. Anders Uhlin berpendapat bahwa selain dominasi negara atas masyarakat sipil, struktur ekonomi dan politik global, struktur kelas, pembelahan atas dasar etnis dan agama, maka hubungan gender juga mendukung kelanggengan kekuasaan rejim Orba.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Untuk memahami politik gender ini sangat penting, menganalisis bagaimana rejim Orba ini berhubungan dengan hubungan-hubungan gender sejak ia berkuasa setelah persitiwa 1965. Rejim Orba di bangun di atas kemampuannya untuk memulihkan ketaraturan . Pembunuhan besar-besaran berskala luas yang muncul digunakan untuk memperkuat kesan di masyarakat Indonesia bahwa Orla adalah kacau balau dan tak beraturan. Rejim Orba secara terus-menerus dan sistemis mempropagandakan komunis adalah amoral dan anti agama serta penyebab kekacauan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Seterusnya Gerwani sebagai bagian dari PKI juga menjadi alat untuk menciptakan pondasi politik gender yang secara mendasar mendelegitimasi partisipasi perempuan dalam kegiatan-kegiatan politik. Kampanye ini ternyata tidak hanya menghancurkan komunis, tetapi juga menghancurkan gerakan perempuan. Kodrat menjadi kata kunci, khususnya dalam mensubordinasi perempuan. Orba mengkonstruksikan sebuah ideologi gender yang mendasarkan diri pada ibusime, sebuah paham yang melihat kegiatan ekonomi perempuan sebagai bagian dari peranannya sebagai ibu dan partisipasi perempuan dalam politik sebagai tak layak. Politik gender ini termasnifestasikan dalam dokumen-dokumen negara, seperti GBHN, UU Perkawinana No. 1/1974 dan Panca Dharma Wanita.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dalam usaha untuk memperkuat politik gender tersebut, pemerintah Orba merevitalisasi dan mengelompokkan organisasi-organisasi perempuan yang berafiliasi dengan departemen pemerintah pada tahun 1974. Organisasi-organisasi ini (Dharma Wanita, Dharma Pertiwi dan PKK) membantu pemerintah menyebarluaskan ideologi gender ala Orba. Gender politik ini telah diwarnai pendekatan WID sejak tahun 70-an. Ini dapat dilihat pada Repelita kedua yang menekankan pada “partisipasi populer” dalam pembanguan, dan mengkonsentrasikan pada membawa perempuan supaya lebih terlibat pada proses pembangunan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Di bawah rejim otorioter, implikasi politik gender ini ternyata sangat jauh, tidak sekedar mendomestikasi perempuan, pemisahan dan depolitisasi perempuan, tetapi juga telah menggunakan tubuh perempuan sebagai instrumen-instrumen untuk tujuan ekonomi politik. Ini nampak pada program KB yang dipaksanakan untuk “hanya” perempuan dengan ongkos yang tinggi, yang khususnya dirasakan oleh perempuan kalangan bawah di pedesaan. Ringkasnya politik gender Orba telah berhasil membawa perempuan Indonesia sebagai kelompok yang homogen apolitis dan mendukung peraturan otiritarian.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><b>Gerakan Perempuan Masa Reformasi</b></div><div style="text-align: justify;">Bila sistem pemerintahan yang semakin demokratis dianggap paling kondusif bagi pemberdayaan perempuan, maka di era reformasi ini semestinya pemberdayaan perempuan di Indonesia semakin menemukan bentuknya. Bila ukuran telah berdayanya perempuan di Indonesia dilihat dari kuantitas peran di sejumlah jabatan strategis, baik di eksekutif, legislatif maupun yudikatif, jsutru ada penurunan di banidng masa-masa akhir rejim orba. Namun, secara kualitatif, peran perempuan itu semakin diperhitungkan juga di pos-pos strategis, seperti yang tampak pada komposisi kabinet kita sekarang. Ini dapat digunakan untuk menjustifikasi, bahwa mungkin saja kualitas perempuan Indonesia semakin terperbaiki.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Hanya saja harus tetap diakui bahwa angka-angka peranan perempuan di sektor strategis tersebut tidak secara otomatis menggambarkan kondisi perempuan di seluruh tanah air. Bukti nyata adalah angka kekerasan terhadap perempuan masih sangat tinggi. Bila pada jaman lampau kekerasan masih berbasis kepatuhan dan dominasi oleh pihak yang lebih berkuasa dalam struktur negara dan budaya (termasuk dalam rumah tangga), maka kini diperlengkap dengan basis industrialisasi yang mensuport perempuan menjadi semacam komoditas.</div> </div><div style="text-align: justify;">Setidaknya di bidang perundangan, Indonesia mempunyai UU Penanggulangan Kekerasan dalam Rumah Tangga (PKDRT), UU Perlindungan Anak, UU Trafficking, UU Partai Politik dan Pemilu, UU Kewarganegaraan, UU Pornografi, rencana revisi UU Perkawinan, dan lain-lain.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Meski demikian, beberapa perundangan tersebut masih memerlukan kajian gender yang lebih mendalam, terutama soal implementasi di lapangan. Dengan demikian, untuk mencapai tujuan tersebut, kaum perempuan tetap harus mengoptimalkan kemampuannya agar menjadi sumber daya manusia yang potensial. Hal itu bisa membuat persepsi, eksistensi, dan peluang perempuan yang telah terstruktur dalam masyarakat menjadi makin terbuka, termasuk membangun kaum ibu melalui pembangunan keluarga berkualitas. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Berbagai sumber </div></div></div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-58806649719159703222011-04-04T08:49:00.002-07:002011-04-04T08:49:51.618-07:00Sejarah Feminisme<blockquote><div class="MsoNormal">Kami tidak meminta untuk diistimewakan atau berusaha merebut kekuasaan tertentu. Yang sebenarnya kami inginkan adalah sederhana, bahwa, mereka mengangkat kaki mereka dari tubuh kami dan membiarkan kami berdiri tegap sama seperti manusia lainnya yang diciptakan Tuhan (Sarah Grimke, 1837)</div></blockquote><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><a href="https://lh6.googleusercontent.com/-7JvDGp0_5Cg/TW-GxNuizBI/AAAAAAAAAJ0/yhv9-_MPuRE/s1600/feminisme.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://lh6.googleusercontent.com/-7JvDGp0_5Cg/TW-GxNuizBI/AAAAAAAAAJ0/yhv9-_MPuRE/s320/feminisme.jpg" width="204" /></a>Gerakan feminis dimulai sejak akhir abad ke- 18, namun diakhiri abad ke-20, suara wanita di bidang hukum, khususnya teori hukum, muncul dan berarti. Hukum feminis yang dilandasi sosiologi feminis, filsafat feminis dan sejarah feminis merupakan perluasan perhatian wanita dikemudian hari. Ketika itu para perempuan menganggap ketertinggalan mereka disebabkan oleh kebanyakan perempuan masih buta huruf, miskin dan tidak memiliki keahlian. Karenanya gerakan perempuan awal ini lebih mengedepankan perubahan sistem sosial dimana perempuan diperbolehkan ikut memilih dalam pemilu. Tokoh-tokoh perempuan ketika itu antara lain Susan B. Anthony, Elizabeth Cady Stanton dan Marry Wollstonecraft. Bertahun-tahun mereka berjuang, turun jalan dan 200 aktivis perempuan sempat ditahan, ketika itu. Di akhir abad 20, gerakan feminis banyak dipandang sebagai sempalan gerakan Critical Legal Studies, yang pada intinya banyak memberikan kritik terhadap logika hukum yang selama ini digunakan, sifat manipulatif dan ketergantungan hukum terhadap politik, ekonomi, peranan hukum dalam membentuk pola hubungan sosial, dan pembentukan hierarki oleh ketentuan hukum secara tidak mendasar.<a href="http://nursugiyanto.blogspot.com/2011/03/sejarah-feminisme.html" name="more"></a> <a href="http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/sejarah-feminisme.html" name="more"></a></div><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=3298679227344090864&postID=5892790168713986448" name="more"></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Walaupun pendapat feminis bersifat pliralistik, namun satu hal yang menyatukan mereka adalah keyakinan mereka bahwa masyarakat dan tatanan hukum bersifat patriacal. Aturan hukum yang dikatakan netral dan objektif sering kali hanya merupakan kedok terhadap pertimbangan politis dan sosial yang dikemudikan oleh idiologi pembuat keputusan, dan idiologi tersebut tidak untuk kepentingan wanita. Sifat patriacal dalam masyarakat dan ketentuan hukum merupakan penyebab ketidakadilan, dominasi dan subordinasi terhadap wanita, sehingga sebagai konsekuensinya adalah tuntutan terhadap kesederajatan gender. Kesederajatan gender tidak akan dapat tercapai dalam struktur institusional ideologis yang saat ini berlaku.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Feminis menitikberatkan perhatian pada analisis peranan hukum terhadap bertahannya hegemoni patriarchal. Segala analisis dan teori yang kemudian dikemukakan oleh feminis diharapkan dapat secara nyata diberlakukan, karena segala upaya feminis bukan hanya untuk menghiasi lembaran sejarah perkembangan manusia, namun lebih kepada upaya (manusia) untuk bertahan hidup. Timbulnya gerakan feminis merupakan gambaran bahwa ketentuan yang abstrak tidak dapat menyelesaikan ketidaksetaraan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Seratus tahun kemudian, perempuan-perempuan kelas menengah abad industrialisasi mulai menyadari kurangnya peran mereka di masyarakat. Mereka mulai keluar rumah dan mengamati banyaknya ketimpangan sosial dengan korban para perempuan. Pada saat itu benbih-benih feminsime mulai muncul, meski dibutuhkan seratus tahun lagi untuk menghadirkan seorang feminis yang dapat menulis secara teorityis tentang persoalan perempuan. Adalah Simone de Beauvoir, seorang filsuf Perancis yang menghasilkan karya pertama berjudul The Second Sex. Dua puluh tahun setelah kemunculan buku itu, pergerakan perempuan barat mengalami kemajuan yang pesat. Persoalan ketidakadilan seperti upah yang tidak adil, cuti haid, aborsi hingga kekerasan mulai didiskusikan secara terbuka. Pergerakan perempuan baik di tahun 1800-an maupun 1970-an telah membawa dampak luar biasa dalam kehidupan sehari-hari perempuan. Tetapi bukan berarti perjuangan perempuan berhenti sampai di situ. Wacana-wacana baru terus bermunculan hingga kini. Perjuangan perempuan adalah perjuangan tersulit dan terlama, berbeda dengan perjuangan kemerdekaan atau rasial. Musuh perempuan seringkali tidak berbentuk dan bersembunyi dalam kamar-kamar pribadi. Karenya perjuangan kesetraan perempuan tetap akan bergulir sampai kami berdiri tegap seperti manusia lainnya yang diciptakan Tuhan. </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Hal-hal yang berperan mengakibatkan subordinasi terhadap wanita, yaitu:</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">1. Klasifikasi yang didasarkan pada gender</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">2. Pilihan-pilihan politik yang diberikan</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">3. Pengaturan-pengaturan institusional yang tersedia.</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Menurut Deborah L. Rhode, ada tiga komitmen sentral feminis, yaitu:</div><ol style="text-align: justify;"><li>Tingkat politis, mengupayakan kesederajatan antara pria dan wanita.</li>
<li>Tingkat substantive, mengangkat isu gender sebagai focus analisis dengan untuk merumuskan kembali praktek hukum yang selama ini mengesampingkan, tidak menghargai dan meremehkan kepentingan wanita.</li>
<li>Tingkat metodologis, mempersiapkan kerangka kerja dunia yang menggunakan pengalaman (wanita) yang ada guna mengidentifikasi transformasi sosial yang mendasar bagi tercapainya kesedarajatan gender sepenuhnya. Nilai-nilai yang secara tradisional berkaitan erat dengan wanita dihargai, dan setiap strategi perubahan struktur sosial yang akan dilakukan tidak sekedar memadukan wanita kedalam struktur yang telah dibentuk menurut pandangan pria.</li>
</ol>Berbagai sumberianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-80211267933909697962011-04-04T08:49:00.000-07:002011-04-04T08:49:10.913-07:00Aliran-aliran Feminisme<div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-8772564939738803196"> <h3 class="post-title entry-title"> </h3><div class="post-body entry-content"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://lh5.googleusercontent.com/-efenIxZ8KQI/TW-II0X-yNI/AAAAAAAAAJ4/Bj16EUuviCg/s1600/news_muslimfeminism_web_small.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://lh5.googleusercontent.com/-efenIxZ8KQI/TW-II0X-yNI/AAAAAAAAAJ4/Bj16EUuviCg/s320/news_muslimfeminism_web_small.jpg" width="279" /></a></div><div style="text-align: justify;">Gerakan perempuan tidak pernah mengalami keseragaman di muka bumi ini. Antara satu negara dan satu budaya dengan negara dan budaya lain, memiliki pola yang kadang berbeda, bahkan ambivalen. Feminisme sebagai sebuah isme dalam perjuangan gerakan perempuan juga mengalami interpretasi dan penekanan yang berbeda di beberapa tempat. Ide atau gagasan para feminis yang berbeda di tiap negara ini misalnya tampak pada para feminis Itali yang justru memutuskan diri untuk menjadi oposan dari pendefinisian kata feminsime yang berkembang di barat pada umumnya. Mereka tidak terlalu setuju dengan konsep yang mengatakan bahwa dengan membuka akses seluas-luasnya bagi perempuan di ranah publik, akan berdampak timbulnya kesetaraan. Para feminis Itali lebih banyak menyupayakan pelayanan-pelayanan sosialdan hak-hak perempuan sebagai ibu, istri dan pekerja. Mereka memiliki UDI (Unione DonneItaliane) yang setara dan sebesar NOW (National Organization for Women) di Amerika Serikat. Pola penekanan perjuangan feminis Itali ini mengingatkan kita pada gaya perjuangan perempuan di banom-banom NU di Indonesia.<a href="http://nursugiyanto.blogspot.com/2011/03/aliran-feminisme.html" name="more"></a><a href="http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/aliran-aliran-feminis.html" name="more"></a><a href="http://edukasisejarah.blogspot.com/2011/02/aliran-aliran-feminisme.html" name="more"></a></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Hal yang sedikit berbeda terjadi di Perancis. Umumnya feminis di sana menolak dijuluki sebagai feminis. Para perempuan yang tergabung dalam Mouvment de liberation des femmes ini lebih berbasis pada psikoanalisa dan kritik sosial. Di Inggris pun tokoh-tokoh seperti Juliat Mitcell dan Ann Oakley termasuk menentang klaim-klaim biologis yang dilontarkan para feminis radikal dan liberal yang menjadi tren di tahun 60-an. Bagi mereka, yang bisa menjadi pemersatu kaum perempuan adalah konstruksi sosial bukan semata kodrat biologinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Di dunia Arab, istilah feminisme dan feminis tertolak lebih karena faktor image barat yang melekat pada istilah tersebut. Pejuang feminis di sana menyiasati masalah ini dengan menggunakan istilah yang lebih Arab atau Islam seperti Nisa’i atau Nisaism.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Meski kemudian definisi feminisme banyak mengalami pergeseran, namun rata-rata feminis tetap melihat bahwa setiap konsep, entah itu dari kubu liberal, radikal maupun sosialis tetap beraliansi secara subordinat terhadap ideologi politik tertentu. Dan konflik yang terjadi di antara feminis itu sendiri sering disebabkan diksi politik konvensional melawan yang moderat. Misalnya konsep otonomi dari kubu feminis radikal berkaitan dengan gerakan antikolonial, sementara kubu feminis liberal menekankan pada pentingnya memperjuangkan kesetaraan hak-hak perempuan dalam kerangka bermasyarakat dan berpolitik yang plural. Inilah mengapa feminis selalu bercampur dengan tradisi politik yang dominan di suatu masa.</div><div style="text-align: justify;"> </div><ol><li>Hingga bila dipilah-pilah berdasarkan tradisi politik yang berkembang, maka aliran-aliran dalam femninisme dapat dibedakan ke dalam kubu-kubu sebagai berikut.</li>
<li> Feminisme radikal, yang mengacu pada konsep biological essentialism (perbedaan esensi biologis). Pendekatannya adalah apa saja yang berhubungan dengan makhluk laki laki adalah negatif dan menindas. Penganut aliran ini juga menolak adanya institusi keluarga, baik secara teoritis maupun praktis.</li>
<li> Feminisme liberal.Gerakan ini muncul di awal abad 18, berbarengan dengan lahirnya zaman pencerahan. Tuntutannya adalah kebebasan dan kesamaan terhadap akses pendidikan, pembaruan hukum yang bersifat diskriminatif. Sedangkan dasar pemikirannya yaitu pandangan rasionalis serta pemisahan ruang privat dan publik. Kaum feminis liberal menuntut kesempatan yang sama bagi setiap individu, termasuk perempuan.</li>
<li> Feminisme sosialis atau feminisme Marxis: perempuan lebih dipandang dari sudut teori kelas, sebagai kelas masyarakat yang tertindas. Para penganutnya memperjuangkan perlawanan terhadap sistem sosial ekonomi yang eksploitatif terhadap perempuan. Penindasan terhadap perempuan adalah bagian dari penindasan kelas dalam sistem produksi. Seiring dengan revolusi proletar yang meruntuhkan sistem kelas, maka penindasan terhadap perempuan juga akan hilang.</li>
<li> Feminisme ras atau feminisme etnis: yang lebih mengedepankan persoalan pembedaan perlakuan terhadap perempuan kulit berwarna.</li>
</ol><div style="text-align: justify;"> Di luar kecenderungan tradisi politik di atas, berkembang pula ragam feminisme karena pendekatan teori dan kecenderungan kelompok sosial tertentu, seperti:</div><div style="text-align: justify;"> 5. Feminisme psikoanalisis, dan<br />
6. Feminisme lesbian.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dari semua aliran yang ada di atas, masih berpotensi untuk berkembang menjadi beberapa beberapa sempalan aliran lain, dan seperti yang telah diungkapkan di atas, wacana feminisme dan gerakan perempuan akan terus berkembang seiring dengan ragam perkembangan kelas masyarakat yang memperjuangkannya, kecenderungan kondisi sosial politik, serta kepentingan yang membingkai perjuangan tersebut.</div><div style="text-align: justify;">Namun ada dua kategori kecenderungan besar yang dapat disebutkan dan cukup dikenal dan berpengaruh hingga sekarang, yakni: fenimisme ortodoks dan postfeminisme.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>A. Feminisme ortodoks</b></div><div style="text-align: justify;">Atau dikenal sebagai feminisme gelombang kedua, berkarakter sangat fanatik dan ortodoks dengan penjelasan-penjelasan wacana patriarkhal. Kaum feminis garis keras ini begitu yakin bahwa segala sesuatu yang menyusahkan dan menindas perempuan berhubungan dengan patrarkhal, hingga segala argumen hanya bertumpu pada penjelasan patrarkhal. Camille Paglia seorang profesor studi kemanusiaan dari Universitas Philadelphia mengkritik sikap feminis ortodoks sebagai kelompok yang selalu menganggap perempuan sebagai korban.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Bagi kalangan feminis ortodoks feminisme diartikan sebagai identifikasi dengan keinginan kesetaraan gender lewat perjuangan historis yang dicapai dengan advokasi melalui kegiatan politik. Feminisme memperlihatkan adanya perbedaan antara femnin dan maskulin yang dikonstruksikan secara sosial dan budaya. Sedangkan jantan (male) dan betina (female) merupakan aspek biologis yang menentukan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Perbedaan linguistik ini bagi feminis ortodoks dianggap sebagai sesuatu yang ideologis. Sedangkan bagi kalangan postfeminisme dianggap sebagai masalah.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Contoh dalam penanganan kasus pemerkosaan atau kekerasan terhadap perempuan misalnya, mereka akan mengandalkan argumen-argumen kelemahan perempuan, korban yang harus selalu duilindungi dan selalu mengalami ketidakadilan dari masyarakat yang patriarkhal. Argumen semacam ini terkesan manipulatif dan tidak bertanggung jawab.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Kalangan ini banyak diwakili oleh femnistes revolusionares (FR) yang berdiri sejak tahun 1970 yang merupakan bagian dari Movement de Libaration des Femmes (MLF) atau gerakan pembebasan perempuan. Kelompok FR ini tidak menggunakan pendekatan psikoanalisa dan sangat mengagungkan kesetaraan serta rata-rata didukung kalangan lesbian.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Teori dasar kelompok FR adalah menentang determinisme biologis, yaitu perempuan tersubordinasi dengan norma-norma maskulin, karena haluan ini (determinsime biologis) menurut mereka merujuk pada pandangan tradisional esensialisme. Teori ini (tradisonal esensial) menekankan bahwa perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan adalah fixed atau kodrat yang tidak dapat berubah. Sementara menurut FR perbedaan terjadi karena masyarakat patriarkhi menganggap perempuan sebagai “the other” dalam tataran biologis dan psikis.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>B. Postfemnisme</b></div><div style="text-align: justify;">Kecenderungan feminisme ortodoks yang selalu melihat perempuan sebagai makhluk lemah tak berdaya dan korban laki-laki ini, tidak dapat diterima oleh perempuan-perempuan muda tahun 1900-an dan 2000 di beberapa negara maju. Retorika feminisme yang melekat pada “ibu-ibu” mereka terutama di tahun 70-an di daratan Amerika dan Inggris telah membuat generasi muda “bosan” dengan femnisme. Feminisme sekan menjadi ukuran moralistik dan politik seseorang dan menjadi pergerakan kaum histeris, serta sangat mudah untuk menuduh dan melabeling seseorang dengan atribut “tidak femnis”. Kelompok inilah yang kemudian memperjuangkan postfeminisme.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Bahkan embrio kelompok ini sudah mulai muncul di tahun 1968 di Paris, tepatnya ketika mereka (kelompok anggota po et psych/ politique et psychoanalyse) turun ke jalan pada Hari Perempuan tanggal 8 Maret 1968 dan meneriakkan : Down with feminism. Sejak tahun 1960 kelompok postfeminis ini telah berusaha mendekonstruksi wacana pastriarkhal terutama wacana yang dikembangkan oleh feministes revolutionnaires (FR).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Bagi kelompok po et psych, posisi FR yang memakai semangat humanisme, jatuh lagi pada esensialisme yang mempunyai kategori fixed. Oleh karenanya po et psych mengadopsi teori psikoanalisa Freud yang mencoba menggunakan metode dekonstruksi dalam melihat teks-teks ketertindasan perempuan. Selain itu kelompok ini tidak menekankan pada kesetaraan (equality) seperti kelompok FR, yaitu identitas dan gender, tetapi lebih menekankan pada perbedaan (diffrence). Di sini dapat dipahami bila postfeminisme membawa paradigma baru dalam feminisme, dari perdebetan seputar kesetaraan ke perdebatan seputar perbedaan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Bagaimana perkembangan aliran feminisme di Indonesia? Dapat dikatakan Indoensia masih mengalami euforia feminisme. Dan seperti euforia lainnya, terkesan masih norak dengan situasi yang baru, Feminis di Indonesia masih cenderung reaktif seperti feminis di barat di era 60-an dan 70-an.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Berbagai sumber </div></div></div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-13715206394001912062011-04-04T08:47:00.000-07:002011-04-04T08:47:25.386-07:00Ketika Jepang Menyerah Tanpa Syarat<div class="post-body"> <div> <a href="http://2.bp.blogspot.com/-G-ZILmQHS_I/TYIScQ0QxiI/AAAAAAAAASg/DVPleMdyfKY/s1600/hiroshims%255B1%255D.JPG" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5585046764652643874" src="http://2.bp.blogspot.com/-G-ZILmQHS_I/TYIScQ0QxiI/AAAAAAAAASg/DVPleMdyfKY/s400/hiroshims%255B1%255D.JPG" style="height: 250px; width: 368px;" /></a><div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', 'serif'; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';"></span> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', 'serif'; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Sejarah kelasik yang difahami tentang kekalah Jepang pada tanggal 15 Agustus 1945 adalah akibat langsung 2 buah bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima (6 Agustus 1945) dan Nagasaki (9 Agustus 1945). Dengan perkataan lain setelah itu Jepang menyerah tanpa syarat. (foto 1/Bom Atom di Hiroshima). </span><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', 'serif'; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Sebenarnya yang terjadi pada tanggal 15 Agustus, bukan penyerahan Jepang dalam arti yang resmi, karena hal tersebut baru terjadi pada tanggal 2 September 1945 di atas kapal Amerika Serikat Misouri yang berlabuh di teluk Tokyo. Namun pada tanggal 14 Agustus 1945 memang Pemerintah Jepang melalui duta besarnya di Swiss mengirim surat untuk mematuhi keputusan Postdam (Konperensi sekutu dikota Postdam). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 12pt;">Berita yang dibuat oleh menteri muda luar negeri Jepang Shunichi Matsumoto ini antara lain berisi keterangan bahwa Hirohito sudah menandatangani naskah penerimaan deklarasi Postdam. Berita yang diterima di Indonesia dan kemudian dianalisa adalah berita tanggal 14 Agustus tersebut. </span><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', 'serif'; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Surat yang dikirim pemerintah Jepang ini merupakan sambungan saja dari surat tertanggal 10 Agustus 1945 di mana Jepang menawarkan diri untuk merundingkan penyerahan karena Hirohiti merisaukan perdamaian dunia. Keadaan di dalam negeri Jepang saat itu memang tidak menentu misalnya menjelang tanggal 15 Agustus 1945 telah terjadi percobaan kudeta yang gagal yang dilakukan para perwira muda pimpinan Let.Kol Takeshita, Mayor Hidemasa Koga dan Mayor Hatanaka. Kejadian tersebut dapat diantisipasi oleh kekuatan militer pro Kaisar. Karena merasa bertanggung jawab, Jenderal Anami selaku Menteri Angkatan Darat Jepang akhirnya melakukan bunuh diri. </span><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', 'serif'; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Pada jam 12.00 waktu Tokyo tanggal 15 Agustus 1945, Hirohito berbicara di radio tentang penerimaan deklarasi Postdam. Berita inilah yang resmi menghentikan Perang Asia Timur Raya. Pidato yang lebih dahulu direkam pada piringan hitam (<i>gramofone)</i> pada tanggal 14 Agustus 1945 ini dikenal sebagai pidato suci Hirohito berjudul "<i>The Voice of the Crane</i>".</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 12pt;"> </span><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', 'serif'; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Amerika serikat selaku negara besar dalam jajaran sekutu menaggapi pernyataan Jepang itu sebagai reaksi akibat pemboman dengan teknologi mutahir hasil rekayasa para ahli Atom Nasional nya. (Foto 2/ terlampir memperlihatkan pemberitaan gedung putih tentang kekalahan Jepang ini oleh Presiden Truman). </span><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', 'serif'; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Berita kekalahan Jepang merupakan berita besar buat pemuda Indonesia guna meningkatkan perjuangannya. Terbayang di benak kelompok pemuda posisi Soekarno dan Hatta serta kelompok tua lainnya yang menjadi sulit karena seia sekata dan bersedia sehidup semati dengan Dai Nippon. Timbul asumsi-asumsi baru nasib bangsa Indonesia dan tanah airnya. Bakal jadi apa Indonesia ini ?. Perkiraan paling dekat tentu saja akan datangnya pihak sekutu, dalam hal ini Amerika Serikat. Pendukung utama Atlantic Charter. Suatu bangsa yang yang mendukung demokrasi, hak sasasi dan kemerdekaan. Bukan hal aneh kalau para pemuda akan menyambutnya dengan slogan-slogan sebagaimana yang disebut dalam Atlantic Charter tersebut.</span><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', 'serif'; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Tapi rupanya waktu kedatangan tersebut tidak terlalu cepat karena adanya perubahan rencana Jenderal Mac Arthur yang tidak jadi melakukan invasi ke Indonesia. Dia berbelok langsung ke utara untuk mempercepat penaklukan negara induk Jepang. Tanggung jawab wilayah Asia Tenggara kemudian diserahkan sepenuhnya kepada kekuatan sekutu lain yaitu dibawah pimpinan Laksamana Mountbatten. Padahal Mounbatten memiliki jumlah tenaga dan fasilitas transportasi yang terbatas. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 10pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', 'serif'; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Dalam wawancara film <i>Ons Indie voor de Indonesiers</i>, Jenderal Cristison pimpinan AFNEI (<i>Allied Forces Netherlands East Indies</i>) mengakui bahwa pasukan sekutu terlambat dua minggu sehingga baru bisa mendarat di Jawa pada awal September 1945. Untuk mengantisipasi terjadinya chaos didaerah vacum kekuasaan seperti halnya Indonesia, maka oleh SACSEA (Supreme Allied Command of South East Asia) yang dijabat Mount Batten, diterbitkanlan pengumuman bagi para pimpinan tentara Jepang yang didrop melalui pesawat udara. (gambar 3/Selebaran SEAC / South East Asia Command) Penguman berbetuk selebaran ini juga dimaksudkan bagi pengetahuan para tawanan bahwa “Jepang sudah kalah dan kini mereka merdeka.”. Lalu bagaimanakah sikap Indonesia ?. Vacum kekuasaan ini ternyata dimanfaatkan dengan baik untuk “memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945”</span></div></div></div></div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-55021679066629709412011-04-04T08:44:00.000-07:002011-04-04T08:44:00.725-07:00Fakta Misterius Sejarah Evolusi Manusia<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"></span></span><br />
<div>Manusia adalah makhluk unik dan penuh misteri di antara kehidupan di planet bumi. Bagaimanakah manusia berevolusi ? Langkah-langkah apa yang datang pertama? Mengapa manusia berevolusi dengan cara ini dan bukan cara yang lain ? Mengapa kita satu-satunya spesies manusia yang ada ? Apa mungkin manusia telah mengalami penurunan kualitas dalam berevolusi ?</div><div>Dan adakah petunjuk yang memungkinkan manusia meninggalkan planet bumi ? Berikut ini adalah tulisan <i><b>Charles Q. Choi,</b></i> Penulis Khusus Livescience yang diterjemahkan secara bebas dengan tujuan dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya sehingga menambah wawasan tentang sejatinya seorang manusia.</div><div style="margin: 0px; padding: 10px 0px 0px;"><b>Berasal Darimanakah Manusia Modern ?</b></div><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"><div id="attachment_3122"><div style="text-align: center;"><img alt="" height="203" src="http://ruddabby.files.wordpress.com/2010/10/091022-human-migration-02.jpg?w=368&h=203&h=203" style="border-width: 0px;" title="091022-human-migration-02" width="368" /></div><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5195264519394038640&postID=6424743424991701564" name="more"></a><br />
<div style="text-align: center;">One theory suggests that the migration paths taken by modern man as he colonized the world. 60,000 years ago began in Africa. Credit: Max Planck Institute for Infection Biology<br />
</div></div></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"><div>Pertanyaan yang paling sering diperdebatkan dalam disiplin ilmu evolusi manusia adalah dari mana manusia modern berevolusi. Hipotesa <i><b>Out-of-Africa </b></i>menyatakan bahwa manusia modern relatif baru dalam berevolusi di Afrika.</div><div>Kemudian menyebar di seluruh dunia dan menggantikan populasi manusia kuno yang pernah ada. Hipotesis multiregional berpendapat bahwa manusia modern berevolusi di wilayah yang luas dari manusia kuno dengan populasi di berbagai daerah yang melakukan perkawinan dengan sesama mereka sehingga menyebar menjadai beberapa suku bangsa yang selanjutnya menghasilkan evolusi manusia modern. Pada saat ini hipotesis Out-of -Africa menjadi pegangan dan acuan dalam teori evolusi manusia modern tetapi para pendukung hipotesis multiregional tetap kuat dalam pandangannya.</div><div style="margin: 0px; padding: 10px 0px 0px;"><br />
<b>Siapa hominid pertama?</b></div></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"><div id="attachment_3121"><div style="text-align: center;"><img alt="" height="448" src="http://ruddabby.files.wordpress.com/2010/10/091001-ardipithecus-02.jpg?w=257&h=448&h=448" style="border-width: 0px;" title="091001-ardipithecus-02" width="257" /></div><div style="text-align: center;">Analysis of a partial skeleton of a female Ardipithecus ramidus nicknamed Ardi, a hominid discovery that predates “Lucy.” Credit: © 2009, J.H. Matternes.<br />
</div></div></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"><div>Para ilmuwan mengungkap lebih banyak dan lebih kuno hominid sepanjang waktu. Hal ini berarti makhluk berkaki dua termasuk manusia, nenek moyang langsung dan kerabat terdekat. Para ilmuwan berusaha untuk menemukan manusia pertama untuk membantu menjawab pertanyaan yang paling mendasar dalam evolusi manusia yaitu adaptasi apa yang dilakukan manusia, dan bagaimana hal ini bisa terjadi?</div><div style="margin: 0px; padding: 10px 0px 0px;"><b>Apakah kita berhubungan seks dengan Neanderthal?</b></div></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"><div id="attachment_3120"><div style="text-align: center;"><img alt="" height="336" src="http://ruddabby.files.wordpress.com/2010/10/071025-redhead-neand-02.jpg?w=343&h=336&h=336" style="border-width: 0px;" title="071025-redhead-neand-02" width="343" /></div><div style="text-align: center;">Credit: Michael Hofreiter and Kurt Fiusterweier/MPG EVA<br />
</div></div><div>Apakah kita saling kawin? Apakah spesies kita memiliki sisa gen apapun dari sepupu kita yang sudah punah? Para ilmuwan menduga bahwa mungkin Neanderthal tidak mati melainkan diserap ke dalam manusia modern.</div><div><br />
<b>Mengapa manusia modern melebarkan sayapnya keluar dari Afrika sekitar 50.000 tahun yang lalu?</b></div></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"><div id="attachment_3119"><div style="text-align: center;"><img alt="" height="245" src="http://ruddabby.files.wordpress.com/2010/10/091023-africa-tree-02.jpg?w=368&h=245&h=245" style="border-width: 0px;" title="091023-africa-tree-02" width="368" /></div><div style="text-align: center;">Credit: Stockxpert<br />
</div></div></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"><div>Sekitar 50.000 tahun yang lalu, manusia modern melebarkan sayapnya keluar dari Afrika, menyebar dengan cepat di sebagian besar wilayah dunia untuk menjajah semua benua kecuali Antartika, dan bahkan mencapai wilayah yang paling terpencil Kepulauan Pasifik. Sejumlah ilmuwan menduga migrasi ini dikaitkan dengan mutasi yang mengubah otak kita, yang mengarah ke modern, penggunaan bahasa yang kompleks dan pemakaian alat-alat yang lebih canggih, seni dan masyarakat.</div><div style="margin: 0px; padding: 10px 0px 0px;"><b>Apakah hobbit ?</b></div></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"><div id="attachment_3118"><div style="text-align: center;"><img alt="" height="494" src="http://ruddabby.files.wordpress.com/2010/10/051121_crypto_hobbit_02.jpg?w=270&h=494&h=494" style="border-width: 0px;" title="051121_crypto_hobbit_02" width="270" /></div><div style="text-align: center;">Artist’s rendition of Homo floresiensis. Credit: National Geographic Society/ Peter Schouten<br />
</div></div></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"><div>‘Hobbit’ adalah julukan yang diberikan kepada kerangka kecil yang ditemukan di pulau Flores Indonesia pada tahun 2003. Sebenarnya Hobbit merupakan spesies manusia yang telah punah. Apakah cukup disebut Homo Floresiensis? Apakah kerangka ini hanya contoh dari Homo sapiens cacat? Apakah mereka spesies yang berbeda dari kita, tapi mungkin bukan spesies manusia punah dan bagian yang tak terpisahkan dari simpanse? Memecahkan misteri ini bisa membantu memberi petunjuk pada jalur radikal evolusi manusia yang mungkin pernah terjadi.</div><div style="margin: 0px; padding: 10px 0px 0px;"><b>Apakah terjadi percepatan evolusi manusia ?</b></div></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"><div id="attachment_3117"><div style="text-align: center;"><img alt="" height="200" src="http://ruddabby.files.wordpress.com/2010/10/091022-human-evolution-02.jpg?w=430&h=200&h=200" style="border-width: 0px;" title="091022-human-evolution-02" width="430" /></div><div style="text-align: center;">Credit: Stockxpert<br />
</div></div></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"><div>Bukti terbaru menunjukkan bahwa manusiaan tidak hanya berkembang, tapi sebenarnya terjadi percepatan evolusi manusia hingga 100 kali tingkat historis setelah penyebaran pertanian. Sejumlah ilmuwan mengatakan bahwa hal itu tetap sulit untuk memastikan apakah ada atau tidak gen tertentu benar-benar tumbuh dan menonjol karena menawarkan beberapa keuntungan adaptif. Namun, jika evolusi manusia dipercepat, pertanyaannya menjadi mengapa? Mungkin diet dan penyakit yang memberikan tekanan sehingga menyebabkan manusia untuk berubah.<br />
<br />
</div><div><b>Mengapa kerabat terdekat kita punah?</b></div></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"><div id="attachment_3116"><div style="text-align: center;"><img alt="" height="276" src="http://ruddabby.files.wordpress.com/2010/10/071018-neanderthals-02.jpg?w=368&h=276&h=276" style="border-width: 0px;" title="071018-neanderthals-02" width="368" /></div><div style="text-align: center;">Credit: NASA/JPL-Caltech<br />
<br />
</div></div></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"><div>Sekitar 24.000 tahun yang lalu, spesies Homo sapiens hidup tidak sendirian di dunia karena kerabat terdekat kita yaitu Neanderthal, (Homo neanderthalensis) masih hidup. ‘Hobbit’ yang ditemukan di Indonesia mungkin juga telah menjadi anggota dari genus Homo, dan itu tampaknya bertahan hingga 12.000 tahun yang lalu. Jadi, mengapa mereka mati dan kami bertahan? Apakah infeksi atau perubahan radikal dalam lingkungan yang membunuh mereka? Atau apakah spesies kita melakukan perubahan lebih jauh daripada mereka? Beberapa bukti ada untuk kedua skenario, namun tidak ada kesimpulan yang disepakati.<br />
</div><div style="margin: 0px; padding: 10px 0px 0px;"><b>Apa yang terjadi pada rambut kita?</b></div></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"><div id="attachment_3115"><div style="text-align: center;"><img alt="" height="357" src="http://ruddabby.files.wordpress.com/2010/10/generic_man_stomach_02.jpg?w=336&h=357&h=357" style="border-width: 0px;" title="generic_man_stomach_02" width="336" /></div><div style="text-align: center;">Credit: Matthew Bowden<br />
</div></div></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"><div>Bulu manusia tampak unik pada saat telanjang dibandingkan dengan sepupunya yaitu kera hairier. Jadi, mengapa ketelanjangan ini berevolusi? Salah satu alasannya adalah nenek moyang kita merontokkan bulunya agar tetap bertahan ketika bertualang di savana Afrika yang panas. Kehilangan bulu yang tebal membantu membebaskan manusia dari penyebaran infestasi parasit dan penyakit. Satu ide yang tidak biasa menunjukkan ketelanjangan manusia berkembang setelah nenek moyangnya menyesuaikan hidupnya dalam menggunakan air yang lebih efisien.<br />
</div><div style="margin: 0px; padding: 10px 0px 0px;"><b>Mengapa manusia berjalan dengan dua kaki?</b></div></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"><div id="attachment_3114"><div style="text-align: center;"><img alt="" height="448" src="http://ruddabby.files.wordpress.com/2010/10/070911_walking_model_02.jpg?w=305&h=448&h=448" style="border-width: 0px;" title="070911_walking_model_02" width="305" /></div><div style="text-align: center;">A slice from a computer model used to show how early humans may have walked. Credit: Bill Sellers/University of Manchester<br />
</div></div></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"><div>Nenek moyang manusia berkembang dengan postur tegak baik sebelum otak tumbuh besar atau alat-alat batu muncul. Pertanyaannya adalah mengapa manusia berdiri dan berjalan dengan dua kaki pada saat sepupunya kera kedapatan berjalan dengan empat anggota badan?</div><div>Ternyata berjalan sebagai makhluk berkaki dua benar-benar menggunakan energi yang lebih sedikit dibandingkan bergerak merangkak dengan empat anggota tubuhnya. Membebaskan lengan telah memungkinkan nenek moyang manusia dapat membawa lebih banyak makanan. Berdiri tegak membantu manusia mengontrol suhu lebih baik dengan mengurangi kulit secara langsung terkena sinar matahari.<br />
</div><div style="margin: 0px; padding: 10px 0px 0px;"><b>Mengapa otak manusia tumbuh besar ?</b></div></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"><div id="attachment_3113"><div style="text-align: center;"><img alt="" height="303" src="http://ruddabby.files.wordpress.com/2010/10/090707-human-brain-02.jpg?w=448&h=303&h=303" style="border-width: 0px;" title="090707-human-brain-02" width="448" /></div><div style="text-align: center;">Human brains are about three times as large as those of our early australopithecines ancestors that lived 4 million to 2 million years ago, and for years, scientists have wondered how our brains got so big. Credit: NIH, NIDA<br />
</div></div><div>Tidak ada pertanyaan bahwa otak besar manusia telah memberikan keuntungan luar biasa di dunia. Namun otak manusia adalah organ yang sangat mahal, mengambil hanya sekitar 2 persen dari massa tubuh dan menggunakan lebih dari seperlima dari energi tubuh. Sampai sekitar 2 juta tahun yang lalu tidak satu pun dari nenek moyang manusia memiliki otak lebih besar dari kera bila dibandingkan dengan ukuran tubuh. Jadi apa yang mendorong otak menjadi lebih besar?</div><div>Salah satu kemungkinan adalah bahwa kecerdasan yang makin meningkat sehingga membantu nenek moyang manusia membuat alat yang lebih baik. Selain itu otak besar membantu manusia berinteraksi lebih baik dengan sesamanya. Mungkin juga perubahan radikal dalam lingkungan menuntut nenek moyang manusia berhubungan dengan perubahan dunia.</div></span></span><br />
<br />
<div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">Sumber : <a href="http://menujuhijau.blogspot.com/2011/03/fakta-misterius-sejarah-evolusi-manusia.html#ixzz1FvdKknJr" style="color: #003399;">http://menujuhijau.blogspot.com/2011/03/fakta-misterius-sejarah-evolusi-manusia.html#ixzz1FvdKknJr</a></div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-32079023290186274922011-04-04T08:43:00.000-07:002011-04-04T08:43:17.764-07:00Teori Evolusi<div style="text-align: center;"> <b>Oleh: </b><i>Drs. Bambang Agus Suripto, SU., M.Sc. (Dosen Fakultas Biologi UGM)</i></div><blockquote> <div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;"> <i><b>“In 1831 the Englishman set forth on his famous vayage in the Beagle. After 28 years he published Origin of Species, which revolutionized man’s view of nature and his place in it” (Loren C. Elseley, February 1956)</b></i></div></blockquote><div style="text-align: justify;"> <span style="text-decoration: underline;"><b>Pendahuluan</b></span></div><div> </div><div style="text-align: justify;"> Sejak dahulu kala manusia selalu mempertanyakan asal-usul kehidupan dan dirinya. Jawaban sementara atas pertanyaan tersebut ada tiga altenatif, yaitu penciptaan, transformasi, atau evolusi biologi.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Definisi evolusi biologi bermacam-macam tergantung dari aspek biologi yang dikaji. Beberapa definisi yang umum dijumpai di buku-buku biologi, antara lain: evolusi pada makhluk hidup adalah perubahan-perubahan yang dialami makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam kurun waktu yang lama dan diturunkan, sehingga lama kelamaan dapat terbentuk species baru: evolusi adalah perubahan frekuensi gen pada populasi dari masa ke masa; dan evolusi adalah perubahan karakter adaptif pada populasi dari masa ke masa. Evolusi telah mempersatukan semua cabang ilmu biologi.<a href="http://nursugiyanto.blogspot.com/search/label/Evolusi" name="more"></a><a href="http://edukasisejarah.blogspot.com/2011/02/teori-evolusi-charles-darwin.html" name="more"></a> <a href="http://nursugiyanto.blogspot.com/2011/02/teori-evolusi-charles-darwin.html" name="more"></a></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Idea tentang terjadinya evolusi biologis sudah lama menjadi pemikiran manusia. Namun, di antara berbagai teori evolusi yang pernah diusulkan, nampaknya teori evolusi oleh Darwin yang paling dapat teori . Darwin (1858) mengajukan 2 teori pokok yaitu spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup sebelumnya, dan evolusi terjadi melalui seleksi alam. Perkembangan tentang teori evolusi sangat menarik untuk diikuti. Darwin berpendapat bahwa berdasarkan pola evolusi bersifat gradual, berdasarkan arah adaptasinya bersifat divergen dan berdasarkan hasilnya sendiri selalu dimulai terbentuknya varian baru.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Dalam perkembangannya teori evolusi Darwin mendapat tantangan (terutama dari golongan agama, dan yang menganut paham teori penciptaan – Universal Creation), dukungan dan pengkayaan-pengkayaan. Jadi, teori sendiri juga berevolusi sehingga teori evolusi biologis yang sekarang kita kenal dengan label “Neo Darwinian” dan “Modern Sintesis”, bukanlah murni seperti yang diusulkan oleh Darwin. Berbagai istilah di bawah ini merupakan hasil pengkayaan yang mencerminkan pergulatan pemikiran dan argumentasi ilmiah seputar teori evolusi: berdasarkan kecepatan evolusi (evolusi quasi dan evolusi quantum); berdasarkan polanya (evolusi gradual, evolusi punctual, dan evolusi saltasi) dan berdasarkan skala produknya (evolusi makro dan evolusi mikro).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Topic yang akan dibahas dibawah ini meliputi perkembagan teori evolusi Darwin dan implikasi dari teori evolusi biologi Darwin terhadap cara pandang kita tentang keberadaan makhluk dan alam semesta.<a href="http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/teori-evolusi-charles-darwin.html" name="more"></a> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="text-decoration: underline;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-decoration: underline;"><b>Perkembangan Teori Evolusi Darwin</b></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <b>1. Sejarah Singkat Charles Darwin (1809 – 1882)</b></div><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;"><li>1831-1836: Perjalanan laut dengan kapal Beagle.</li>
<li>1844: Draft buku “Origin of Species by Means of Natural Selection” telah selesai.</li>
<li>1858: Afred Russel Wallace mengirim manuscript kepada J. Hooker anggota Royal Society, berisi tentang perluasan ide dari Malthus. Makalah bersama oleh Darwin dan Wallace di forum Society.</li>
<li>1859: Publikasi buku “ On The Origin of Species by Means of Natural Selection”</li>
<li>1860: Perdebatan antara Huxley dan Wilbeforce tanpa kehadiran Darwin</li>
<li>Darwin menghabiskan sisa masa hidupnya untuk penelitian dan publikasi buku “Descen of Man” (1871) dan “The Expression of Emotion in Man and Animals” (1871).</li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Buku “Origin of Species by Means of Natural Selection” yang diterbitkan tahun 1959 ini, menurut indeks sitasi merupakan buku yang paling banyak diacu oleh penulis lain (selain kitab suci) selama ini.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <b>2. Perkembangan Teori Evolusi</b></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Banyak hal dan pemikiran ahli lain yang mempengaruhi perkembangan teori Darwin, antara lain:</div><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;"><li>Ekspedisi ke lautan Galapagos ditemukan bahwa perbedaan bentuk paruh burung Finch disebabkan perbedaan jenis makanannya.</li>
<li>Geolog Charles Lyell (1830) menyatakan bahwa batu-batuan di bumi selalu mengalami perubahan. Menurut Darwin, hal-hal tersebut kemungkinan mempengaruhi makhluk hidupnya. Pikiran ini juga didasarkan pada penyelidikannya pada fosil.</li>
<li>Pendapat ekonom Malthus yang menyatakan adanya kecendrungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat dari kenaikan produksi pangan. Hal ini menimbulkan terjadinya suatu persaingan untuk kelangsungan hidup. Oleh Darwin hal ini dibandingkan dengan seleksi yang dilakukan oleh para peternak untuk memperoleh bibit unggul.</li>
<li>Pendapat beberapa ahli seperti Geoffroy (1829), WC Wells (1813), Grant (1826), Freke (1851), dan Rafinisque (1836).</li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Tahun 1858 Darwin mempublikasikan The Origin yang memuat 2 teori utama yaitu:</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 1. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang hidup di masa lampau.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 2. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Menurut Darwin, agen tunggal penyebab terjadinya evolusi adalah seleksi alam. Seleksi alam adalah “process of preserving in nature favorable variations and ultimately eliminating those that are ‘injurious’”.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <b>Secara umum, tanggapan ahli lain terhadap teori Darwin adalah:</b></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> a. Mendapat tantangan terutama dari golongan agama, dan yang menganut paham teori penciptaan (Universal Creation).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> b. Mendapat pembelaan dari penganut Darwin antara lain , Yoseph Hooker dan Thomas Henry Huxley (1825-1895).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> c. Mendapat kritik dan pengkayaan dari banyak ahli antara lain Morgan (1915), Fisher (1930), Dobzhansky (1937), Goldschmidt (1940) dan Mayr (1942).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Dengan berbagai perkembangan dalam perkembangan dalam ilmu biologi, khususnya genetika maka kemudian Teori Evolusi Darwin diperkaya. Seleksi alam tidak lagi menjadi satu-satunya agen penyebab terjadinya evolusi, melainkan ada tambahan faktor-faktor penyebab lain yaitu: mutasi, aliran gen, dan genetic drift. Oleh karenanya teori evolusi yang sekarang kita seirng disebut Neo-Darwinian atau Modern Systhesis.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <b>Secara singkat, proses evolusi oleh seleksi alam (Neo Darwinian) terjadi karena adanya:</b></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> a. Perubahan frekuensi gen dari satu generasi ke generasi berikutnya.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> b. Perubahan dan genotype yang terakumulasi seiring berjalannya waktu.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> c. Produksi varian baru melalui pada materi genetic yang diturunkan (DNA/RNA).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> d. Kompetisi antar individu karena keberadaan besaran individu melebihi sumber daya lingkungan tidak cukup untuk menyokongnya.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> e. Generasi berikut mewarisi “kombinasi gen yang sukses” dari individu fertile (dan beruntung) yang masih dapat bertahan hidup dari kompetisi.<br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="text-decoration: underline;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-decoration: underline;"><b>Implikasi Teori Evolusi Darwin</b></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <b>1. Asal Usul Spesies</b></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Teori utama Darwin bahwa spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang hidup di masa lampau dan bila diurut lebih lanjut semua spesies makhluk hidup diturunkan dari nenek moyang umum yang sama. Seperti yang juga diperkirakan oleh Darwin. Teorinya akan ditentang banyak pihak. Para penentang teori ini dikategorikan dalam tiga kelompok utama:</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> a. Kelompok yang berpendapat bahwa teori Darwin tersebut tidak cukup “ilmiah”.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> b. Kelompok “Creationist” yang berpendapat bahwa masing-masing spesies diciptakan khusus oleh yang Maha Kuasa untuk tujuan tertentu.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> c. Kelompok penganut filsafat “idealist” yang berpendapat bahwa spesies tidak berubah. Variasi yang ada merupakan tiruan tidak sempurna dari pola umum “archetypes”. Goethe mengabstaksikan satu archetype atau Urbild untuk semua tanaman (Urplanze) dan beberapa Bauplane untuk hewan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Untuk para penentangnya dari dua kelompok pertama di atas Darwin cukup menandaskan bahwa keajaiban-keajaiban atau intervensi dari kekauatan supranatural dalam pembentukan spesies adalah tidak ilmiah. Dalam menanggapi kelompok Idealist (seperti Owen dan Lois Agassiz) Darwin mampu menangkis dengan baik. Pada Origin edisi pertama, Darwin (1959) di halaman 435, menyimpulkan bahwa penjelasan Owen pada masalah archetype adalah “interesting” dan “unity of type”nya merupakan “hukum” biologi yang penting. Kemudian setelah Owen lebih keras lagi menentang teorinya. Darwin pada edisi berikutnya menambahkan “…tetapi itu bukan penjelasan ilmiah”. Menurut Darwin penjelasan tentang “homologi” dan “unity of types” terkait dengan nenek moyang adalah ilmiah, sementara penjelasan terkait dengan archetype tidak ilmiah. Oleh karena Darwin memandang masalah ini sebagai proses, sementara konsep archetype adalam timeless. Secara umum Darwin adalam penganut paham Materialisme.<br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <b>2. Seleksi Alam</b></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Darwin mengemukakan bahwa seleksi alam merupakan agen utama penyebab terjadinya evolusi. Darwin (dan Wallace) menyimpulkan seleksi dari prinsip yang dikemukakan oleh Malthus bahwa setiap populasi cendrung bertambah jumlahnya seperti deret ukur, dan sebagai akibatnya cepat atau lambat akan terjadi perbenturan antar anggota dalam pemanfaatan sumber daya khususnya bila ketersediaannya terbatas. Hanya sebagian, seringkali merupakan bagian kecil, dari keturunannya bertahan hidup: sementara besar lainnya tereliminasi.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Dengan berkembangnya ilmu genetika, teori itu diperkaya sehingga muncul Neo Darwinian. Menurut Lemer (1958), definisi seleksi alam adalah segala proses yang menyebabkan pembedaan non random dalam reproduksi terhadap genotype; atau allele gen dan kompleks gen dari generasi ke generasi berikutnya.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Anggota populasi yang membawa genotype yang lebih adaptif (superior) berpeluang lebih besar untuk bertahan daripada keturunan yang inferior. Jumlah individu keturunan yang superior akan bertambah sementara jumlah individu inferior akan berkurang dari satu generasi ke generasi lainnya. Seleksi alampun juga masih bekerja, sekalipun jika semua keturunan dapat bertahan hidup dalam beberapa generasi. Contohnya adalah pada jenis fauna yang memiliki beberapa generasi dalam satu tahun. Jika makanan dan sumberdaya yang lain tidak terbatas selama suatu musim, populasi akan bertambah seperti deret ukur dengan tidak ada kematian di antara keturunannya. Hal itu tidak berarti seleksi tidak terjadi, karena anggota populasi dengan genotype yang berbeda memproduksi keturunan dalam jumlah yang berbeda atau berkembang mencapai matang seksual pada kecepatan yang berbeda. Musim yang lain kemungkinan mengurangi jumlah individu secara drastic tanpa pilih-pilih. Jadi pertumbuhan eksponensial dan seleksi kemungkinan akan dilanjutkan lagi pada tahun berikutnya. Pebedaan fekunditas, sesungguhnya juga merupakan agent penyeleksi yang kuat karena menentukan perbedaan jumlah individu yang dapat bertahan hidup atau dan jumlah individu yang akan mati, yang ditunjukkan dalam angka kematian (Dobzhansky, 1970).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Darwin telah menerim, namun dengan sedikit keraguan, slogan Herbert Spencer “survival of the fittest in the struggle for life” sebagai altenatif untuk menerangkan proses seleksi alam, namun saat ini slogan itu nampaknya dipandang tidak sepenuhnya tepat. Tidak hanya individu atau jenis yang terkuat tetapi mereka yang lumayan pas dengan lingkungan dapat bertahan hidup dan bereproduksi. Dalam kondisi seleksi yang lunak atau halus semua individu atau jenis pembawa genotype yang bermacam-macam dapat bertahan hidup ketika populasi berkurang. Individu yang fit (individu yang sesuai dengan lingkungan dapat bertoleransi dengan lingkungan) tidak harus mereka yang paling kuat, paling agresif atau paling bertenaga, melainkan mereka yang mampu bereproduksi menghasilkan keturunan dengan jumlah terbanyak yang viable dan fertile.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Seleksi alam tidak menyebabkan timbulnya material baru (bahan genetic yang baru yang di masa mendatang akan datang diseleksi lagi),melainkan justru menyebabkan hilangnya suatu varian genetic atau berkurang frekuensi gen tertentu. Seleksi alam bekerja efektif hanya bila populasi berisi dua atau lebih genotype, yang mana dari varian itu ada yang akan tetap bertahan atau ada yang tereliminasi pada kecepatan yang berbeda-beda. Pada seleksi buatan, breeder akan memilih varian genetic (individu dengan genotype) tertentu untuk dijadikan induk untuk generasi yang akan datang. permasalahan yang timbul adalah dari mana sumber materi dasar atau bahan mentah genetic penyebab keanekaragaman genetic pada varian-varian yang akan obyek seleksi oleh alam. Permasalahan itu terpecahkan setelah T.H Morgan dan kawan-kawan meneliti mutasi pada lalat buah Drosophilia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses mutasi menyuplai bahan mentah genetic yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman genetic dimana nantinya seleksi alam bekerja (Dobzhansky, 1970).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Implikasi dari teori evolusi melalui ala mini sangat luas, tidak hanya mencakup bidang filsafat namun juga social-ekonomi dan budaya:</div><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;"><li>Penggantian cara pandang bahwa dunia tidak statis melainkan berevolusi.</li>
<li>Paham creationisme berkurang pengaruhn ya.</li>
<li>Penolakan terhadap teleology kosmis.</li>
<li>Penjelasan “desain” di dunia oleh proses materialistic seleksi alam, proses yang mencakup interaksi antara variasi yang tidak beraturan dan reproduksi yang sukses bersifat oportunistik yang sepenuhnya jauh dari dogma agama.</li>
<li>Penggatian pola pikir Essensialisme oleh pola pikir populasi.</li>
<li>Memberikan inspirasi yang disalahgunakan untuk tujuan yang tidak baik seperti gerakan Nazi di Jerman, Musolini di Italia, kebijakan “eugenic” di Singapura di masa Lee Kuan Yu dan berkembangnya ekonomi liberal yang dikemas dengan label Social-Darwinian.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="text-decoration: underline;"><b>Islam Dan Teori Darwin</b></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Secara ilmiah teori evolusi Darwin utama belum dapat dikatakan runtuh, karena sebelum ditemukan bukti-bukti empiris yang bertentangan dengan kesimpulan teori tersebut, maka pernyataan dalam teori itu masih dianggap benar. Akan tetapi sampai saat ini banyak kalangan masih meragukan kebenaran teori itu terutama dari kalangan agama.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Saat ini Indonesia kebanjiran buku-buku Islam yang diproduksi Dr. Harun Yahya yang “menyerang” teori Darwin. Dari segi teologis ada kekuatiran bahwa teori Darwin akan mengusir Tuhan dari kehidupan, namun Haidar Bagir, pakar filsafat Islam, tidak sepenuhnya sependapat dengan Harun Yahya. Bagir (2003) menanggapinya dengan mengatakan “Sikap kita terhadap keyakinan Darwinian mengenai sifat kebetulan dan materialistic asal-usul kehidupan yang terkandung dalam teori itu sudah jelas. Kita menolaknya. Tidak demikian halnya dengan kesimpulan utama teori ini mengenai sifat-sifat evolusioner kehidupan. Karena betapapun demikian, tetap saja Tuhan bisa dipercayai sebagai Dzat di balik semua gerakan evolusi itu…”. Tentang prinsip survival of the littest, Bagir justru membenarkannya dan kita harus mengambil hikmahnya, karena hal itu sesuai dengan kenyataan sehari-hari dan didukung oleh tidak bertentangan dengan kandungan Alqur’an. Dingin dari dari dua sisi yaitu aspek teologis dan sisi etis.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="text-decoration: underline;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-decoration: underline;"><b>Daftar Pustaka</b></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;"><li>Bagir, Haidar. 2003. Islam dan Teori Evolusi (Butir-butir tanggapan terhadap Harun Yahya). Harian Republika 14 Maret 2003. Jakarta.</li>
<li>Bowler, P. J. 1989. Evolution: The History of an Idea. University of California Press. Los Angeles.</li>
<li>Darwin, Charles. 1859. The Origin of Species by Means of Natural Selection or The Preversation of Favoured Race in The Struggle for Life. Penguin Books. London.</li>
<li>Dawkins, R. 1976. The Selfish Gene. Oxford University Press. Oxford.</li>
<li>Dobzhansky, T. 1970. Genetics of The Evolutionary Process. Columbia University Press. New York.</li>
<li>Dodson, E. O. and G. F. Howe. 1990. Creation or Evolution: Correspondence on The Current Controversy. University of Ottawa Press. Otttawa.</li>
<li>Eiseley, L. C. 1956. Charles Darwin: Reading from Scientific American; Scientific Genius and Creativity.</li>
<li>Ereshefsky, M. 1992. The Unit of Evolution: Essays on The Nature og Species. A Bradford Book The MIT Press. Cambridge.</li>
<li>Greene, J. C. 1977. Science, Ideology, and World View. University of California Press. Los Angeles.</li>
<li>Hull, D. L. 1988. Science as A Process: An Evolutionary Account of The Social and Conceptual Development of Science. The University of Chicago Press. Chicago.</li>
<li>Kaye, H. L. 1983. The Social Meaning of Modern Biology. Yale University Press. London.</li>
<li>Mayr, E. 1982. The Growth of Biological Thought: Diversity, Evolution, and Inheritance. The Belknap Press of Harvard University Press. Cambridge.</li>
<li>Pettman, R. 1981. Biopolitics and International Values: Investigating Liberal Norms. Pergamon Press. Oxford.</li>
<li>Sober, E. 1993. Phylosophy of Biology. Westview Press. San Fransisco.</li>
<li>Yahya, H. 1987. Keruntuhan Teori Evolusi. Penerbit Dzikra. Bandung.</li>
</ul>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-17229638211318014502011-04-04T08:40:00.001-07:002011-04-04T08:40:48.634-07:00Eropa Abad Pertengahan<h3 class="post-title entry-title"> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-379072502186427481"> <h3 class="post-title entry-title"> </h3><div class="post-body entry-content"> <div style="text-align: justify;"><a href="https://lh3.googleusercontent.com/-gMfIiUCKQPw/TW_geib5srI/AAAAAAAAAK0/hQw1PY-QxwY/s1600/200px-20061006-03-022-Altar-01.JPG" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-gMfIiUCKQPw/TW_geib5srI/AAAAAAAAAK0/hQw1PY-QxwY/s1600/200px-20061006-03-022-Altar-01.JPG" /></a> Abad Pertengahan adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Romawi_Kuno">Romawi Barat</a> di bawah prakarsa raja <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Charlemagne">Charlemagne</a> pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi nasional, dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitan humanisme, serta Reformasi Protestan dengan dimulainya renaisans pada tahun 1517<span id="more-751"></span>Abad Pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada masa ini agama berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di masa zaman klasik dipinggirkan dan dianggap lebih sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari ketuhanan.<a href="http://nursugiyanto.blogspot.com/search/label/Eropa" name="more"></a></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><a href="http://edukasisejarah.blogspot.com/2011/02/eropa-abad-pertengahan.html" name="more"></a></div><a href="http://nursugiyanto.blogspot.com/2011/02/eropa-abad-pertengahan.html" name="more"></a><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <a href="https://lh5.googleusercontent.com/-PVDfNY9c33M/TW_g-NOt1xI/AAAAAAAAAK4/jzmp-Of3gmg/s1600/450px-Notre-dame-de-paris_nuit_f.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://lh5.googleusercontent.com/-PVDfNY9c33M/TW_g-NOt1xI/AAAAAAAAAK4/jzmp-Of3gmg/s320/450px-Notre-dame-de-paris_nuit_f.jpg" width="240" /></a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Eropa">Eropa</a> dilanda Zaman Kelam (Dark Ages) sebelum tiba Zaman Pembaharuan. Maksud “Zaman Kelam” ialah zaman masyarakat Eropa menghadapi kemunduran intelek dan kelembapan ilmu pengetahuan. Menurut Ensiklopedia Amerikana, tempoh zaman ini selama 600 tahun, dan bermula antara zaman kejatuhan Kerajaan Rom dan berakhir dengan kebangkitan intelektual pada abad ke-15 Masehi. “Gelap” juga bermaksud tiada prospek yang jelas bagi masyarakat Eropa. Keadaan ini merupakan wujud tindakan dan cengkraman kuat pihak berkuasa agama; Gereja Kristen yang sangat berpengaruh. Gereja serta para pendeta mengawasi pemikiran masyarakat serta juga politik. Mereka berpendapat hanya gereja saja yang layak untuk menentukan kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan. Akibatnya kaum cendekiawan yang terdiri daripada ahli-ahli sains asa mereka ditekan dan dikawal ketat. Pemikiran mereka ditolak. siapa yang mengeluarkan teori yang bertentangan dengan pandangan gereja akan ditangkap dan didera malah ada yang dibunuh.<a href="http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/eropa-abad-pertengahan.html" name="more"></a> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><a href="http://nsugiyanto.blogspot.com/2011/02/eropa-abad-pertengahan.html" name="more"></a></div><div style="text-align: justify;"> Pikiran ini, terimplementasi melalui teori yang dikeluarkan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Thomas_Aquinas">Thomas Aquinas</a> (m 1274) seorang ahli falfasah yakni “negara wajib tunduk kepada kehendak gereja”. St Augustine (m 430) sebelumnya juga berpendirian demikian. Manakala <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dante_Alighieri">Dante Alighieri</a> (1265-1321) berpendapat kedua-dua kuasa itu hendaklah masing-masing berdiri sendiri, dan mestilah bekerjasama untuk mewujudkan kebajikan bagi manusia (Joseph H Lynch, 1992, 172-174).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Dalam paradigma abad pertengahan, dua wilayah agama dan dunia terpisah total satu dengan yang lain sehingga tidak ada peluang bagi ekspansi satu terhadap yang lain atau pembauran antar keduanya. Seorang manusia kalau tidak ‘melangit’ haruslah ‘membumi’, atau kalau tidak meyakini kekuasaan alam gaib terhadap segala urusan hidupnya, maka dia harus memutuskan hubungan secara total dengan Tuhan dan roh-roh kudus, dan jika dia menghargai jasmani dan urusan materinya maka dia bukan lagi seorang rohaniwan dan berarti telah memutuskan hubungan dengan Tuhan. Kata Augustine “siapapun yang mahir dalam kesenian, perang, dan filsafat adalah orang yang bejat dan sesat, karena dia berasal dari kota setan dimana kebahagiaannya tak lebih dari sekadar topeng yang menipu, dan keindahannya hanya merupakan wajah alam kubur”. Kota inilah yang tidak diterima oleh Tuhan dan fitrah manusia. Karena orang yang sombong dan angkuh adalah merupakan kepekatan hari dan orang yang memiliki pengetahuan tentang segala yang harus diketahui oleh orang-orang terpuji. Dan ketika melihat kota setan ini tenggelam ke dalam kesesatan dan kesombongannya, maka semua sudut kegelapannya akan terlihat.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Konsep diatas, dipertegas oleh Fritjof Capra (2004) yakni : “Para ilmuwan pada Abat Pertengahan, yang mencari-cari tujuan dasar yang mendasari berbagai fenomena, menganggap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan Tuhan, roh manusia, dan etika, sebagai pertanyaan-pertanyaan yang memiliki signifikansi tinggi, jadi ilmu didasarkan atas penalaran keimanan”.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Dengan demikian, kerangka berpikir yang dominan pada abad pertengahan dan tekanan kuat para elit gereja yang menganggap dirinya pengawas tatanan yang menguasai dunia dan telah menginterogasi ideologi para ilmuan dan menyeret mereka ke pengadilan serta menganggap kegiatan ilmiah sebagai campurtangan setan, kemudian faktor-faktor lain yang berada di luar pembahasan ini telah menjadi latar belakang munculnya Renaisans yang telah melahirkan teriakan protes terhadap kondisi yang dominan pada abad pertengahan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Abad Pertengahan berakhir pada abad ke-15 dan kemudian disusul dengan zaman <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Renaissance">Renaissance</a>. Zaman <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Renaissance">Renaissance</a> berlangsung pada akhir abad ke-15 dan 16. Kesenian, sastra musik berkembang dengan pesat. Ada suatu kegairahan baru, suatu pencerahan. Ilmu pengetahuan mulai dikembangkan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Leonardo_da_Vinci">Leonardo da Vinci </a>(1452-1519), <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nicolaus_Copernicus">Nicolaus Copernicus</a> (1473-1543), <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Johannes_Kepler">Johannes Kepler</a> (1571-1630), <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Galileo_Galilei">Galileo Galilei </a>(1564-1643), dll.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Berbagai sumber </div></div></div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-82207901111704010882011-04-04T08:39:00.001-07:002011-04-04T08:39:57.564-07:00Peristiwa-Peristiwa Penting di Eropa Antara Abad 14-18<div style="text-align: justify;">Untuk memperjelas pemahaman Anda mengenai perkembangan Sejarah Eropa, berikut ini dapat Anda pelajari mengenai pembabakan Sejarah Eropa secara kronologis (sesuai urutan waktu).<br />
1. Jaman Yunani klasik<br />
2. Jaman Romawi klasik<br />
kedua jaman ini sering disebut jaman Eropa kuno (klasik)<br />
3. Jaman (abad) pertengahan.<br />
4. Jaman peralihan (transisi) dari abad pertengahan ke modern ditandai lahirnya gerakan Renaissance, Reformasi, terbentuknya negara nasional dan merkantilisme.<br />
<a href="http://nursugiyanto.blogspot.com/2011/02/peristiwa-peristiwa-penting-di-eropa.html" name="more"></a>5. Jaman Baru (modern) diawali dengan Revolusi Perancis.<br />
Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di Eropa antara abad 14-18 ditandai dengan gerakan Renaissance. Apakah Renaissance, berikut penjelasannya.<a href="http://edukasisejarah.blogspot.com/2011/02/peristiwa-peristiwa-penting-di-eropa.html" name="more"></a> <b><a href="http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/peristiwa-peristiwa-penting-di-eropa.html" name="more"></a></b><br />
<a href="http://nursugiyanto.blogspot.com/search/label/Eropa" name="more"></a> <br />
<b>Renaissance</b><br />
Secara etimologi Renaissance berasal dari bahasa Latin yaitu kata <b><i>Re</i></b> berarti kembali dan <i><b>naitre</b></i> berarti lahir. Secara bebas kata Renaissance dapat diartikan sebagai masa peralihan antara abad pertengahan ke abad modern yang ditandai dengan lahirnya berbagai kreasi baru yang diilhami oleh kebudayaan Eropa Klasik (Yunani dan Romawi) yang lebih bersifat duniawi.<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=589579950131734713&postID=5144580054592167361" name="more"></a> <br />
<br />
<br />
</div><div class="wp-caption alignright" id="attachment_382" style="text-align: justify; width: 209px;"><a href="http://mustaqimzone.files.wordpress.com/2010/03/italian_renaissance_art.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-382" height="300" src="http://mustaqimzone.files.wordpress.com/2010/03/italian_renaissance_art.jpg?w=199&h=300" title="italian_renaissance_art" width="199" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">Monalisa - Salah satu karya seni zaman Renaissance</div></div>Menurut pendapat para ahli sejarah, Renaissance awalnya dimulai di Italia. Mengapa demikian? Setelah runtuhnya Romawi Barat tahun 476M, Italia mengalami kemunduran, kota-kota pelabuhan menjadi sepi. Selama abad 8-11 perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh pedagang muslim. Sejak berlangsung Perang Salib (abad 11-13) pelabuhan-pelabuhan di Italia menjadi ramai kembali untuk pemberangkatan pasukan Perang Salib ke Palestina. Setelah Perang Salib berakhir pelabuhan-pelabuhan tersebut berubah menjadi kota dagang yang berhubungan kembali dengan dunia timur. Muncullah republik dagang di Italia seperti Genoa, Florence, Venesia, Pisa di Milano. Kota-kota ini dikuasai oleh para pengusaha serta pemilik modal yang kaya raya disebut golongan borjuis antara lain keluarga Medicci dari Florence. Mereka mendorong terjadinya pendobrakan terhadap polapola tradisional dari abad pertengahan.<br />
<span id="more-378"></span>Selain kaum borjuis berkembangnya Renaissance juga karena peranan golongan Humanisme.<br />
Siapakan kaum humanis itu? Mereka merupakan kelompok orang yang mengabdikan hidupnya untuk mempelajari dan mendalami buku-buku karya Pusataka Klasik antara lain buah pikiran Sokrates, Plato dan para filsuf Yunani yang lain. Kaum Humanis terdiri dari sastrawan, seniman, ahli agama/teologi., guru kaum borjuis, orator (ahli pidato) dan sebagainya.<br />
Sikap hidup kaum Humanis antara lain :<br />
1. kritis dan tidak mudah percaya tanpa bukti nyata (skeptis)<br />
2. menentang terhadap tradisi lama<br />
3. sekularisme (sikap mengutamakan keduniawian dan hidup di dunia ini).<br />
Hal ini dikenal melalui pandangan hidupnya berbunyai “Carpe Diem” (nikmatilah hidup) yang bertolak belakang dengan pandangan hidup pada abad pertengahan yaitu “ momento mori” (ingatlah hari sesudah mati)<br />
4. record breaker, memecahkan rekor menghasil karya-karya yang terkenal<br />
Siapakah tokoh-tokoh Renaissance dan Humanisme yang perlu Anda ketahui?<br />
1. Para Seniman dari Italia yaitu<br />
a. Leonardo da Vinci (1452-1519)<br />
salah satu lukisannya berjudul “Monalisa” yang terkenal dapat anda simak pada gambar di samping ini.<br />
b. Michelangelo Buonarroti (1475-1564).<br />
Beberapa lukisan dan patung hasil karyanya yang indah menghiasi gereja Santo Petrus di Roma antara lain patung “Pieta”<br />
c. Dante Alighieri 1265-1321<br />
karya sastranya berjudul “Devina Comedia”<br />
d. Raphael (1483-1520)<br />
e. Lorenzo Valla<br />
f. Picodela Mirandola.<br />
2. Dari Belanda antara lain:<br />
a. Desiderwis Erasmus (1469-1536) seorang pemulis yang mengikuti jejak Sokrates<br />
b. Rembrant 1607-1669 pelukis dengan ciri menampilkan kontras antara gelap dan terang.<br />
3. Dari Inggris<br />
a. Thomas More (1478-1535) karya sastranya berjudul “Utopia”<br />
b. William Shakespeare 1546-1616 karya sastranya antara lain: Julius Caesar, Hamlet, Macbeth, Romeo and Yuliet, Merchant of Venice.<br />
Revolusi besar dalam ilmu pengetahuan baru terjadi pada jaman modern kurang lebih abad 17 namun Renaissance dapat dianggap sebagai masa persiapan. Hasil karya golongan Humanis memberi sumbangan berharga contoh: karya Leonardo dan Vinci berupa mesin bubut, pompa, alat peperangan, pesawat terbang. Selain itu masih ada penemuan lain yaitu mesin cetak, mesiu, kompas magnetic, peta dan lain-lain.<br />
<br />
<b>Reformasi Gereja</b><br />
Pengaruh masa Renaissance tidak hanya pada bidang kesenian, kebudayaan, politik maupun ilmu pengetahuan namun juga menyebabkan sikap kritis terhadap kehidupan gereja/agama.<br />
Bagaimanakah pengaruh gerakan Renaissance terhadap lahirnya Reformasi Gereja?<br />
Pengaruh gerakan Renaissance berupa sikap kritis terhadap penyimpanganpenyimpangan yang dilakukan oleh pihak Gereja Katolik pada waktu itu terutama adanya penjualan surat pengampunan dosa (disebut surat <b>aflat</b>). Surat pengampunan itu dijual kepada mereka yang tidak dapat ikut dalam perang salib antara abad 11-13<br />
Tahukah Anda yang dimaksud dengan perang salib? Perang salib adalah perang yang dilakukan oleh tentara/pasukan Eropa yang beragama Kristen dengan menggunakan tanda salib di bajunya untuk membebaskan kota Yerusalem dari kekusaan Turki Islam.<br />
Kebiasaan penjualan Surat pengampunan dosa kemudian dilakukan untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan geraja dan seterusnya.<br />
Faktor lain dari munculnya Reformasi Gereja adalah keinginan untuk membebaskan diri dari kepemimpinan Paus terhadap kehidupan beragama di negara-negara Eropa. Hal ini tampak pada pertikaian antara raja Frederik II dari Prusia dengan Paus Innocencius pada abad 13, raja Phillip IV dari Prancis dengan Paus Bonifacus pada abad 14.<br />
Dari uraian di atas mengertikah Anda apa yang dimaksud dengan gerakan reformasi?<br />
Reformasi berasal dari kata re artinya kembali dan form artinya bentuk. Reformasi diartikan sebagai sebuah gerakan yang bertujuan untuk kembali ke bentuk ajaran agama seperti yang dicontohkan oleh Nabi Isa. A.S.<br />
Pelopor reformasi Gereja adalah Martin Luther (1483-1546) seorang pastor dan guru besar Universitas Wittenberg di Sachsen Jerman yang gambarnya dapat anda simak di bawah ini.<br />
Pada tahun 1517 Martin Luther mengemukakan pokok-pokok pikiran sebagai kritikan terhadap Gereja meliputi 95 dalil yang kemudian ditempel di pintu gereja Wittenberg.<br />
<br />
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_379" style="text-align: justify; width: 289px;"><a href="http://mustaqimzone.files.wordpress.com/2010/03/martin-luther.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-379" height="300" src="http://mustaqimzone.files.wordpress.com/2010/03/martin-luther.jpg?w=279&h=300" title="martin-luther" width="279" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">Martin Luther - Pelopor Reformasi Gereja</div></div>Pendapatnya antara lain:<br />
- Amal baik yang tidak keluar dari hati yang murni tidak akan diterima Tuhan.<br />
- Hanya orang yang percaya kepada Yesus Kristuslah yang dapat diterimaTuhan.<br />
- Tiap orang dapat langsung berhubungan dengan Tuhan tanpa perantara Gereja<br />
- Tiap orang yang menyesali kesalahannya akan terlepas dari hukuman sehingga tidak diperlukan adanya surat pengampunan dosa<br />
- Gereja meerupakan perkumpulan orang percaya dan Yesuslah Kepalanya sehingga kedudukan Paus selaku pimpinan agama tidak dapat diterimanya.<br />
Selain mengutamakan ajaran di atas, pada masa pembuangannya Martin Luther juga menterjemahkan Kitab Injil dari bahasa Latin ke bahasa Jerman sehingga banyak orang dapat memahami isi kitab suci<br />
Reformasi Gereja juga berkembang ke negara-negera lain di Eropa misalnya tokoh Jean Calvin dari Prancis (1509-1564) yang ajarannya disebut Calvinisme banyak pengikutnya di Belanda, Inggris dan Scotlandia. Tokoh Ulrich Zwingli (1484-1531) dari Swiss serta munculnya Gereja Anglica di Inggris dipelopori oleh raja Henry VIII Tudor (1509-1547).<br />
<br />
<b>Tumbuhnya Negara Nasional</b><br />
<b> </b>Yang dimaksud negara nasional di Eropa adalah negara-negara yang diperintah oleh bangsa sendiri. Terbentuknya negara nasional pada mulanya didasarkan pada adanya persamaan bahasa atau kebudayaan baru kemudian atas kesadaran nasional.<br />
Negara nasional pertama yang terbentuk serta mencapai kesatuan di Eropa Barat yaitu. Spanyol, Portugal, Inggris, Perancis dan Belanda.<br />
Pada uraian berikut dapat Anda pelajari terbentuknya negara-negara itu sebagai berikut:<br />
<b>a. Spanyol</b><br />
Latar belakang terbentuknya negara nasional Spanyol adalah sejalan dengan sentimen terhadap kekuasaan Islam di Spanyol sejak tahun 711 (abad 8 ) sampai 1492 ( abad 15) yaitu dinasti Ummayah yang berpusat di Cordoba (disebut pula Kalifah Barat).<br />
Konsolidasi Spanyol tercapai pada tahun 1469 setelah terjadi perkawinan antara Ratu Isabella dari kerajaan Kristen Castilia dengan Raja Ferdinand dari kerajaan Kristen Arragon. Pada tahun 1492 kota Islam yang terakhir yaitu Granada berhasil direbut mereka.<br />
Kesatuan Spanyol pada waktu itu kurang utuh bila dibandingkan Perancis dan Inggris karena ada konflik Ras, agama, bahasa dan perasaan kebangsaan lokal.<br />
<b>b. Portugal</b><br />
Cikal bakal negara nasional Portugal merupakan Subvasal dari kerajaan Leon Castillia (Spanyol). Pada abad 14 yaitu tahun 1385 tentara Portugal dibantu Inggris memerangi Kerajaan Castilia dan kalah sehingga ambisi untuk menaklukan Portugis terhenti.<br />
<b>c. Inggris</b><br />
Nasionalisme Inggris tumbuh sejalan dengan pertentangan antara kaum bangsawan (Inggris) dan Raja Inggris (asal Perancis). Terjadi perang 100 tahun antara tahun 1337-1453 antara Raja Perancis melawan Vasalnya (raja Inggris) berakhir dengan lenyapnya daerah raja Inggris di Perancis.<br />
Era baru Inggris terjadi pada masa raya Henry VII Tudor. Ia Raja yang dapat memahami dan menghayati aspirasi rakyat Inggris. Keturunannya yaitu Henry VIII dan Elizabeth I dapat membawa Inggris pada suatu kedudukan yang sama dengan negera Eropa lainnya.<br />
Dalam perang armada tahun 1588 melawan Spanyol, Inggris bersekutu dengan Belanda dan unggul. Sejak itu kekuasaan maritim Inggris terus berkembang.<br />
<b>d. Prancis</b><br />
Negara Nasional Prancis dirintis sejak Lous IX dari dinasti Capet abad 13 yang berhasil memperluas Royal Domein meliputi separuh dari wilayah Prancis. Namun ada salah satu masalah yaitu pertikaiannya dengan Vasalnya yang kuat yang sekaligus adalah raja Inggris.<br />
Perang 100 tahun melawan Inggris yang telah disinggung di atas telah menumbuhkan sentimen nasional di Prancis.<br />
Kematian seorang pahlawan wanita Prancis bernama Joan d’Arc ( Jeanne d’Arc) pada tahun 1431 telah menjadi faktor pemersatu.<br />
Pada mulanya perang bercorak perang feodal berakhir menjadi perang nasional.<br />
<b>e. Belanda</b><br />
Yang dimaksud Belanda pada waktu itu meliputi Belanda selatan (Belgia) dan Belanda Utara (negeri Belanda sekarang). Kota-kota merdeka (city states) merupakan unit-unit politik yang independen meliputi 17 propinsi antara lain Antworpen, Brussel, Rotterdam, Utrech dan seterusnya.<br />
Pada masa pemerintahan Phillip II (1556-1598) menggantikan ayahnya yaitu Charles X Habsburg, Spanyol mengalami kejayaan dan wilayahnya termasuk Belanda dan Austria.<br />
Ia menganggap Belanda sebagai satelit Spanyol dan harus dimanfaatkan untuk kepentingan Spanyol. Iapun anti protestan yaitu agama yang dianut sebagian besar orang Belanda Utara. Maka pada tahun 1567 timbul pemberontakan terhadap kekuasaan Spanyol. Pada tahun 1580 Spanyol menutup pelabuhan Lisabon bagi pedagang Belanda (Apa dampaknya bagi Belanda?). Tahun 1581 Belanda Utara memproklamirkan diri sebagai Republik, namun tidak diakui oleh Spanyol baru pada tahun 1648 Spanyol mengakui Republik Belanda.<br />
<br />
<b>Revolusi Industri</b><br />
Apakah di lingkungan sekitar tempat tinggal Anda terdapat kegiatan industri/pabrik? Pernahkan Anda mengamati kegiatan industri? kalau ya, berapa jumlah tenaga kerjanya. Apakah kegiatan tersebut menggunakan tenaga kerjanya. Apakah kegiatan tersebut menggunakan mesin modern atau alat yang masih tradisional?<br />
Revolusi industri bukanlah suatu proses yang terjadi secara mendadak, melainkan melalui proses sejarah yang tejadi sebelumnya.<br />
Pengertian Revolusi Industri merujuk pada 2 hal yakni:<br />
a. Perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai. Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan tangan menjadi menggunakan mesin.<br />
b. Revolusi Industri ditandai dengan akibat-akibatnya yang revolusioner dalam kehidupan ekonomi, politik dan sosial.<br />
Bagaimana keadaan sosial ekonomi di Inggris maupun Eropa pada umumnuya sebelum revolusi industri?<br />
Pada abad pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh sistem feodalisme yang mengandalkan sektor pertanian, lazim disebut <b>Latifundia</b> (pertanian tertutup) Hubungan perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia lainnya) tertutup setelah perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh para pedagang Islam abad ke 8 sampai abad ke 14.<br />
Dengan meletusnya perang salib (1096-1291) hubungan Eropa dengan dunia Timur hidup kembali. Muncul kota-kota dagang antara lain Geonoa, Florence dan Venesia yang semula menjadi pusat pemberangkatan pasukan salib ke Yerusalem.<br />
Lahirnya kembali kota-kota dagang diikuti oleh munculnya kegiatan industri rumahan (home industry). Dari kegaitan ini terbentuklah Gilda yaitu perkumpulan dari pengusaha sejenis yang mendapat monopoli dan perlindungan usaha dari pemerintah.<br />
<b>Gilda</b> hanya memproduksi jika ada pesanan dan hanya satu jenis barang yang diproduksi misalnya gilda roti, gilda sepatu, gilda senjata dan lain-lain.<br />
Sejak tahun 1350 (abad 14) muncul organisasi perserikatan kota-kota dagang di Eropa utara yang disebut Hansa. Tujuan pembentukan hausa adalah untuk bersama-sama melindungi usaha perdagangan didukung oleh armada laut dan pasukan sendiri.<br />
Pernahkan Anda memikirkan mengapa revolusi industri justru muncul pertama kali di Inggris? Latar belakang yang mendorong munculnya revolusi industri di Inggris yaitu:<br />
<b>I. Faktor Ekstern:</b><br />
<b> </b>- Terjadinya revolusi ilmu pengetahuan abad 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene Descartes, Galileo Galilei, Copernicus, Isaac Newton dan lain-lain.<br />
- Ditunjang adanya lembaga-lembaga riset yaitu:<br />
a. The Royal Society for Impjroving Natural Knowledge<br />
b. The Royal Society of England (1662)<br />
<b>II. Faktor Intern:</b><br />
<b> </b>1. Keamanan dan politik dalam negeri yang mantap<br />
2. Berkembangnya kegiatan wiraswasta dari masyarakat kaya dan pemilik modal<br />
3. Munculnya minat masyarakat pada industri manufaktur<br />
4. Inggris, memiliki jajahan yang luas<br />
5. Kaya akan sumber alam antara lain batubara (cokes) dan biji besi yang tinggi mutunya.<br />
6. Mulai muncul paham ekonomi liberal<br />
7. Munculnya revolusi agraria yaitu perubahan sangat cepat dalam penataan tanah dengan berlakunya metode baru dalam pertanian yaitu dengan<br />
- pemagaran dan pengelolaan yang terus- menerus<br />
- pemupukan<br />
- Irigasi<br />
8. Pada abad 17 berkembanglah dunia pelayaran dan perdagangan. Di Inggris banyak berdiri kongsi dagang seperti : EIC, Virginia Co, Plymouth Co dan <b>Massachussets Bay Co.</b><br />
<b> </b>Revolusi industri di Inggris digerakkan oleh para inovator/penemu teknologi yaitu mesin, tenun, mesin uap dan alat transportasi antara lain melalui tokoh-tokoh sebagai berikut:<br />
a. John Kay menemukan kumparan terbang tahun 1733<br />
b. James Hargreaves menemukan alat pemintal disebut “Spinning Jenney” tahun 1765. Jenney adalah nama isterinya.<br />
c. Richard Arkwright dan John Kay menemukan alat tenun yang dapat<br />
bekerja secara otomotif pada tahun 1769.<br />
d. Edmund Cartwright menemukan alat tenun dengan tenaga uap tahun 1785<br />
e. James Watt menemukan mesin uap yang dipatenkan pada tahun 1796<br />
<br />
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_380" style="text-align: justify; width: 288px;"><a href="http://mustaqimzone.files.wordpress.com/2010/03/watt_james.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-380" height="278" src="http://mustaqimzone.files.wordpress.com/2010/03/watt_james.jpg?w=278&h=278" title="watt_james" width="278" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">James Watt - Penemu Mesin Uap</div></div>Atas hasil temuannya James Watt sering digelari sebagai Bapak revolusi industri walaupun sebenarnya penemuannya merupakan penyempurnaan dari mesin uap hasil penemuan Thomas New Comen tahun 1712<br />
Penemuan berikutnya tidak hanya di bidang mesin produksi tekstil saja tetapi juga alat transporttasi darat, laut dan udara, elektronika yaitu pesawat telepon, telegraph dan radio serta bidang kimia. Penemuan tidak hanya di Inggris melainkan juga merambah ke negara lain seperti Perancis, Italia, Belanda, Jerman, Amerika Serikat dan seterusnya.<br />
Untuk sampai pada tingkat industri modern, pembuatan barang-barang dimulai dari tingkat kerajinan yang secara bertahap berkembang sebagai berikut:<br />
a. Domestic sistem (kerajinan rumah tangga), cirri-cirinya adalah:<br />
- pengrajin membuat barang-barang di rumah masing-masing dan dikerjakan secara manual.<br />
- menggunakan alat produksi yang masih trasidional milik sendiri.<br />
- hasil produksi dijual kepada pengusaha<br />
b. Industri manufaktur<br />
- pekerja bekerja di rumah majikan dengan alat produksi yang masih digerakkan dengan tenaga manusia<br />
- jumlah pekerja sekitar 10 orang<br />
- rumah majikan berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat bekerja sekaligus tempat berjualan.<br />
c. Factory system<br />
- memproduksi barang-barang secara masal<br />
- menggunakan mesin<br />
- tempat berproduksi di kawasan industri terpisah dengan tempat tinggal dan tempat penjualan barang<br />
Industrialisasi berkembang pesat di Inggris buktinya jika pada abad 17 Inggris mengimpor bahan katun dari India yang disebut Kaliko maka setelah revolusi industri India berbalik mendatangkan kain buatan Inggris. Pada tahun 1851 ratu Victoria membuka pameran mesin-mesin.<br />
Setelah revolusi industri berkembang pesat, adakah dampaknya bagi umat manusia?<br />
Dampak revolusi industri bagi umat manusia terasa dalam berbagai bidang, yaitu :<br />
1. Munculnya industri secara besar-besaran.<br />
2. Peningkatan mutu hidup, hidup menjadi lebih dinamis, manusia bisa menciptakan berbagai produksi untuk memenuhi kebutuhannya.<br />
3. Harga barang menjadi murah. Mengapa bisa murah? Coba bayangkan berapa ongkos produksi sehelai baju yang diproduksi dengan mesin dibandingkan produksi dengan alat-alat tradisional!<br />
4. Meningkatnya urbanisasi ke kota-kota industri<br />
5. Berkembangnya kapitalisme modern<br />
6. Golongan kapitalis mendesak pemerintah untuk menjalankan imperialisme modern.<br />
Kapitalisme merupakan aliran di bidang ekonomi yang berpendapat bahwa untuk meningkatkan pendapatan perlu ditunjang dengan jumlah modal/kapital yang banyak yang ditanamkan dalam berbagai usaha. Pada kapitalisme kuno, kapitalis (pemilik modal) yang kaya raya hanya merupakan pedagang perantara yang berkembang misalnya di Italia antara abad XIII – XIV di kota-kota dagang seperti Venesia, Genoa dan lain-lain. Kapitalisme modern muncul sejak revolusi industri, kapitalis merupakan produsen dan sekaligus pedagang dan distributor.<br />
Sebagai produsen mereka membutuhkan bahan mentah maupun bahan baku untuk industri serta pasar. Mereka mendesak pemerintah untuk mencari tanah jajahan guna memenuhi kebutuhan bahan mentah dan pasar tersebut sehingga lahirlah imperialisme modern.<br />
Imperialisme berasal dari kata <b>imperare </b>artinya memerintah/menguasai. Daerah kekuasan disebut imperium. Imperialisme adalah paham yang bertujuan menguasai daerah lain untuk dijadikan wilayah kekuasaannya. Semakin luas daerah yang dikuasai semakin kuat dan masyhurlah negara dan rajanya. Imperialisme dibedakan menjadi <b>imperialisme kuno </b>dan <b>modern</b>.<br />
Imperialisme kuno berlangsung sejak penjelajahan samudra oleh Spanyol dan Purtugis akhir abad15 dan 16 semboyan imperialisme kuno adalah “3G” gold (mencari kekayaan yang berupa emas), gospel (menyebarkan agama Nasrani), glory (kejayaan negara dan raja)<br />
Imperialisme modern berkembang sejak revolusi industri abad 18. Motivasi imperialisme modern bertumpu pada industrialisasi. Empat faktor pendorong imperialisme modern yaitu:<br />
1. berkepentingan dengan penanaman modal (investasi)<br />
2. memasarkan hasil industri<br />
3. memperoleh bahan baku<br />
4. kelebihan penduduk Eropa<br />
Pelopor imperialisme modern yaitu Inggris disusul negara Eropa lainnya. Selain hal-hal yang telah diuraikan di atas adalah dampak negatif dari revolusi industri khususnya bagi Inggris?<br />
Dampak negatif revolusi industri khususnya di Inggris adalah upah buruh yang murah menyebabkan timbulnya keresahan yang berakibat pada munculnya kriminalitas dan kejahatan.<br />
Upaya untuk memperbaiki nasib buruh dan masalah sosial di Inggris melahirkan aliran sosialisme dan revolusi sosial yang ditandai dengan keluarnya undang-undang berikut ini:<br />
1. Catholic Emancipation Bill (1829) menetapkan hak yang sama bagi umat protestan dan katolik untuk menjadi pegawai negeri dan anggota parlemen . Sebelumnya berlaku Test Act sejak tahun 1673 yang melarang umat katolik menjadi pegawai negeri dan anggota Parlemen, sehingga mereka banyak yang pindah terutama ke Amerika<br />
2. Abolition Bill (1833) berisi penghapusan system perbudakan di daerah jajahan Inggris.<br />
3. Factory Act (1833) yang menetapkan:<br />
a. Anak-anak yang berusia 9 tahun tidak boleh dipekerjakan sebagai buruh perusahaan dan tambang.<br />
b. Anak-anak di atas usia 9 tahun boleh bekerja 9 jam sehari dengan 2 jam mendapat pendidikan dari majikan.<br />
Pada tahun 1842 muncul undang-undang yang melarang kaum wanita dan anak-anak untuk bekerja di perusahaan tambang. Mengapa demikian? karena keadaan yang menyedihkan seperti pada gambar 1.6 di samping mereka bekerja di lorong-lorong pertambangan yang gelap di bawah tanah dengan badan dirantai. Bekerja lebih dari 10 jam per hari dengan gaji rendah.<br />
4. Poor Law (1834) berisi pendirian rumah-rumah bagi pengemis dan penganggur agar tidak berkeliaran. Bantuan bagi yang berusia lanjut serta perawatan bagi penganggur dan pengemis yang cacat atau sakit.<br />
<br />
<b>Revolusi Perancis</b><br />
Meletusnya revolusi Perancis tidak dapat dilepaskan dari praktek pemerintahan yang absolut yang berlangsung hampir di seluruh Eropa. Absolutisme pada mulanya diajarkan oleh seorang pemikir asal Frorence, Italia yang bernama Niccolo Machiavelli (1469-1527). Dalam bukunya berjudul “Il Principe” yang berarti Sang raja, Machiavelli menjelaskan bahwa dalam memerintah, seorang raja boleh bertindak/berkuasa tanpa batas terhadap negara, harta dan rakyatnya asalkan untuk kejayaan negara tersebut.<br />
Pemikiran Machiavelli ini tak dapat dipisahkan dari latar belakang hidupnya di Italia yang pada waktu itu sulit bersatu. Italia termasuk negara Eropa yang baru terbentuk sebagai negara kesatuan seperti sekarang ini pada tahun 1861.<br />
Pandangan Machiavelli ini banyak dilakukan oleh raja-raja pada waktu itu. Mereka bertindak tanpa batas yang menyebabkan penderitan bagi rakyatnya namun hanya untuk kepentingan diri dan lingkungan istana. Reaksi terhadap kesewenang-wenangan raja itulah yang menyebabkan revolusi Perancis seperti uraian berikut ini.<br />
A. Sebab-sebab Revolusi Perancis<br />
1. Pemerintahan monarkhi absolut.<br />
Pemerintahan absolut di Perancis diawali pada masa raja Henry IV Navare 1589-1610 dilanjutkan oleh Louis XIII sejak 1610-1643. Lous XIII didampingi Perdana Menteri Richellieu yang menyatakan “raja tak akan membagi otoritasnya dengan siapapun juga, termasuk para bangsawan tinggi”. Selain itu juga Perdana Menteri Kardinal Mazaru. Pengganti Louis XIII adalah Louis XIV yang memerintah paling absolut selama 72 tahun (1643-1715). Dalam memerintah, raja didampingi Perdana Menteri Kardinal Mazarin dan Menteri keuangan bernama Colbert. Masih ingatkah Anda apa yang dimaksud Colbertisme dalam uraian merkantilisme di depan?<br />
Ciri-ciri pemerintahan Louis XIV adalah :<br />
- Bergelar raja matahari (Le Roi Soleil)<br />
- Menganggap dirinya wakil Tuhan di dunia (Le Droit Devine) sehingga rakyat harus tunduk.<br />
- Semboyan “negara adalah saya” (Letat Eest Moi)<br />
- Membangun istana Versailles yang megah seperti gambar di bawah ini. – Memerintah tanpa konstitusi (UUD)<br />
- Tidak ada pengawasan dari Parlemen karena Dewan Perwakilan Rakyat sudah dibubarkan oleh Lous XIII.<br />
- Tidak ada kepastian hukum bagi seluruh warga dengan mudah orang yang dicurigai diberi surat penangkapan (lettre de cachet) dan di penjara.<br />
- Tanpa anggaran belanja yang pasti sehingga raja dan kerabat istana hidup berfoya-foya.<br />
Raja berikutnya adalah Louis XV yang memerintah tahun 1715-1774. Pada masa pemerintahannya muncul banyak kritik dari para pemikir modern28 sejak tahun 1774 Louis XVI memerintah sampai terjadinya Revolusi perancis 1789.<br />
Selain keadaan pemerintahan yang buruk, bagaimana keadaan sosialnya? Anda dapat memahami kondisi sosial di Perancis melalui uraian berikut.<br />
2. Keadaan masyarakat feodalis<br />
Sebelum meletusnya Revolusi Perancis tanggal 14 Juli 1789 masyarakat Perancis digolongkan menjadi 4 bagian yakni Raja dan bangsawan, Gerejawan kaum borjuis dan rakyat jelata yang pada umumnya adalah petani. Masing-masing golongan mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda.<br />
- Terjadinya kesenjangan dan kecemburuan sosial Berbagai jenis pajak yang harus dibayar rakyat antara lain pajak tanah (taille), gandum (gabele), anggur (aide), penangkapan ikan dan lainlain. Rakyat dijadikan tunggangan danmemikul beban bagi kehidupan kaum bangsawandan gerejawan seperti tampak pada gambar kartun di samping Selain tekanan ekonomi masyarakan juga dihantui oleh berbagai hukuman<br />
- Golongan Gereja memiliki hak istimewa antara lain memungut pajak dari rakyat.<br />
- Golongan borjuis umumnya adalah penduduk kota, terdiri dari pedagang kaya, pemilik modal yang banyak dibebani berbagai macam pajak.<br />
- Rakyat jelata umumnya adalah petani-petani Rerancis waktu itu bertugas menggarap tanah milik golongan I (raja dan bangsawan) dan II (gerejawan). Mereka tidak dianggap dalam struktur masyarakat, tak memiliki hak pribadi sebagai manusia yang ada kewajiban.<br />
Terjadinya kesenjangan dan kecemburuan sosial<br />
Berbagai jenis pajak yang harus dibayar rakyat antara lain pajak tanah (taille), gandum (gabele), anggur (aide), penangkapan ikan dan lain-lain. Rakyat dijadikan tunggangan dan memikul beban bagi kehidupan kaum bangsawan dan gerejawan seperti tampak pada gambar kartun di bawah Selain tekanan ekonomi masyarakan juga dihantui oleh berbagai hukuman<br />
Bagaimanakah reaksi masyarakat terhadap kehidupan yang diatur secara absolut dengan sistem masyarakat Feodalis yang buruk? Pada abad 17- 18 muncullah pendapat para ahli fikir yang menganut aliran Rationalisme dan <b>Romantisme</b> yang mendorong gerakan menentang raja-raja absolut seperti yang dapat Anda pelajari pada uraian selanjutnya.<br />
3. Munculnya pendapat dari ahli pikir<br />
- John Locke (1632-1704) dari Inggris. Ia menginginkan sebuah negara berbentuk kerajaan yang dibatasi Undang-undang Dasar (monarkhi Konstitusi). Ia juga membagi kekuasaan menjadi tiga bagian yakni legislatif (pembuat Undang-undang) eksekutif (pelaksana Undangundang dan Federatif (hubungan internasional)<br />
- Montesquieu 1689-1755 dari Perancis. Pendapatnya disebut Trias Politika karena membagi kekuasaan menjadi 3 lembaga yang terpisah yaitu legislatif (pembuat undang-undang), eksekutif (pelaksana undang-undang) dan yudikatif (mengawasi pelaksanaan undangundang). Menurut Anda apakah sistem kekuasan di Indonesia menerapkan terori Montesquieu?<br />
<div class="wp-caption alignnone" id="attachment_381" style="text-align: justify; width: 260px;"><a href="http://mustaqimzone.files.wordpress.com/2010/03/montesquieu_1.png"><img alt="" class="size-medium wp-image-381" height="300" src="http://mustaqimzone.files.wordpress.com/2010/03/montesquieu_1.png?w=250&h=300" title="Montesquieu_1" width="250" /></a><br />
<div class="wp-caption-text" style="text-align: center;">Montesquieu</div></div><div style="text-align: justify;">- Voltaire 1694-1778 dari Perancis. Kritikan Voltaire sangat tajam terhadap pemerintahan absolute. Ia meperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan pribadi, agama dan mengeluarkan pendapat (Liberte entiere de la personne, ….. de la religion, de la presse)<br />
- Jean Jacques Rousseau 1712-1778, seorang pemikir Perancis. Dalam buku “du Condtract Sosial“ yang artinya: Perjanjian Masyarakat, Rousseau mengatakan bahwa menurut kodratnya, manusia itu sama dan merdeka dalam mengatur kehidupannya. Masyarakat mengadakan perjanjian untuk membentuk pemerintahan yang menyelenggarakan ketertiban bagi masyarakat sehingga terjamin haknya. Jadi raja yang memerintah itu memegang kedaulatan dari rakyat.<br />
Sehingga dalam memerintah harus mendengarkan suara rakyat, karena suara rakyat adalah suara Tuhan (Vox Populi, Vox Dei) Gagasan Rousseau melahirkan paham demokrasi modern (dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat).<br />
Sumber: http://mustaqimzone.wordpress.com/2010/03/03/peristiwa-peristiwa-penting-di-eropa-antara-abad-14-18/ </div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-69065435873045409312011-04-04T08:37:00.000-07:002011-04-04T08:37:18.854-07:00Cultuurstelsel: Petikan Wawancara Prof. Jan Breman<div style="text-align: center;"><i><b>Di Indonesia, Tanam Paksa selalu dikaitkan dengan Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch: penggagas cara Belanda mengeruk kekayaan dari koloninya itu. Tanam Paksa ini berlangsung pada abad 19, tepatnya dari tahun 1830 sampai 1870</b></i></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tetapi menurut profesor Jan Breman, gurubesar emiritus pada Universiteit van Amsterdam, Tanam Paksa yang bahasa Belandanya <i>cultuurstelsel</i> itu sudah dimulai pada abad 18, sejak zaman VOC. Dan yang ditanampaksakan bukanlah tebu atau nila, melainkan kopi.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Tanam paksa pendahuluan itu disebut Preanger Stelsel dan diberlakukan di Pasundan, seperti diuraikan panjang lebar pada buku terbarunya <i>Koloniaal profijt van onvrije arbeid</i> yang kira-kira berarti keuntungan kolonial dari buruh yang tertindas. Lebih lanjut tentang sejarah Preanger Stelsel, berikut penjelasan profesor Jan Breman.</div><a href="http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/cultuurstelsel-petikan-wawancara-prof.html" name="more"></a><br />
<div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><b>Jan Breman</b> [<b>JB</b>]: Bisa dikatakan Tanam Paksa yang oleh orang Belanda selalu disebut <i>Cultuurstelsel</i> adalah kelanjutan <i>Preanger Stelsel</i> yang hanya diterapkan di Pasundan. Sistem ini dimulai sekitar tahun 1720 dan beberapa unsur <i>Preanger Stelsel</i> terlihat kembali pada <i>Cultuurstelsel </i>yang dimulai pada tahun 1830.<a href="http://nursugiyanto.blogspot.com/search/label/Cultuurstelsel" name="more"></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Menak dan sentana</b><br />
Beda antara <i>Preanger Stelsel</i> dengan <i>Cultuurstelsel</i> adalah bahwa kalangan bangsawan Sunda dikerahkan untuk memimpin budidaya kopi, dari awal abad 18 itu. Sedangkan di wilayah Jawa lainnya, pada zaman <i>Cultuurstelsel,</i> para bangsawan, misalnya bupati, tidak diikutkan dalam memimpin produksi tanamannya. Pimpinan budidaya tanaman jatuh ke tangan pemimpin desa, kepala desa dan pimpinan desa lain yang mengendalikan para petani. Tetapi di Pasundan yang berperan adalah para menak dan sentana, yang terakhir ini adalah bangsawan Sunda yang lebih rendah. Bersama, mereka terlibat dalam pengendalian budidaya kopi.</div><div style="text-align: justify;">Itu perbedaan pertama, jadi bangsawan setempat dilibatkan. Perbedaan lain juga masih ada. Misalnya akibat pengerahan para bangsawan itu, para petani Sunda juga harus menyerahkan panen tanaman paksa, tetapi juga panen padi mereka dalam jumlah besar. Pada zaman kekuasaan Gubernur Jenderal Daendels jumlah itu meningkat sampai seperlima panen padi. Itu merupakan semacam gaji bagi para menak dan sentana Pasundan. Sedangkan di tempat lain hal semacam itu tidak terjadi.</div><div style="text-align: justify;">Itu dua contoh perbedaan utama antara keduanya. Tapi perbedaannya adalah bahwa budidaya beberapa tanaman yang berbeda dari satu daerah ke daerah lain. Kalau di daerah-daerah lain tanamannya adalah tebu atau indigo, maka di Pasundan budidayanya adalah kopi.<br />
<b><br />
Radio Nederland</b> [<b>RNW</b>]: <i>VOC itu ke Nusantara karena tertarik rempah-rempah, merica, pala dan cengkeh. Tapi ternyata mereka tertarik juga pada kopi, mengapa kopi?</i></div><div style="text-align: justify;"><b>VOC kopi?</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>JB:</b> Ya, itu sangat menarik. Kalau kita melihat sejarah VOC, terutama sejarah awalnya, maka terlihat bahwa Kumpeni datang ke kepulauan Nusantara karena rempah-rempah, cengkeh, pala dst. Waktu itu VOC menduduki Banda dan pulau-pulau lain di Indonesia timur. Tetapi, sebenarnya sudah sejak awal abad 18, VOC memperkenalkan tanaman-tanaman baru di Nusantara dan yang terpenting adalah kopi.</div><div style="text-align: justify;">Tanaman perdu ini berasal dari India selatan dan dibawa ke Batavia, markas besar VOC untuk kemudian disebar ke tempat lain. VOC berminat pada kopi karena sangat laku di pasar dunia. Kolonialisme adalah juga salah bentuk apa yang sekarang kita sebut globalisasi, mondialisasi. Dan yang juga penting adalah percepatan datangnya sistem dunia. Itu bersamaan dengan pemasaran produk terbaru. Kopi adalah salah satu contoh terpentingnya. </div><div style="text-align: justify;">Menariknya, sedikit sekali kajian yang terbit tentang <i>Preanger Stelsel</i>. Tidak banyak perhatian orang diarahkan padanya. Dalam buku ini saya berupaya menjelaskan bahwa ini adalah langkah penting dalam penguasaan kolonial.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>RNW</b>: <i>Kopi itu sangat laku di pasaran dunia, tetapi butuh waktu lama untuk membudidayakannya, apalagi jika dibandingkan dengan gula atau indigo. Itukah alasannya kenapa akhirnya </i>Preanger Stelsel<i> dihentikan?<br />
</i><br />
<b>JB</b>: Memang kopi itu butuh waktu lama untuk menanamnya, sama lamanya dengan teh sebagai pengganti kopi. Dalam buku ini saya tulis bahwa kopi dihapus sebagai akibat perlawanan petani Sunda. Thesis saya adalah bahwa perlawanan itulah penyebab dicabutnya Tanam Paksa, dan bukan pertimbangan-pertimbangan lain yang dilakukan oleh penguasa kolonial. Para petani Pasundan sangat benci tanaman kopi dan menolak membudidayanya, paling sedikit dalam jumlah yang diwajibkan oleh penguasa.</div><div style="text-align: justify;">Sesudah itu muncul budidaya teh, setelah hilangnya <i>cultuurstelsel</i>. Teh ditanam bukan hanya di Jawa Barat, melainkan juga di bagian Jawa yang lain. Teh maupun kopi adalah tanaman lama. Tebu misalnya sudah bisa dipanen dalam 14 bulan. Tetapi kopi, kalau dibudidaya dengan baik, dibutuhkan waktu lama. Dan itu sudah terbukti di India selatan dan Sri Lanka. Tapi di Pasundan tidak terjadi karena sangat dibenci oleh petani setempat.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><b>RNW</b>: <i>Sudah dijelaskan bahwa dalam Tanam Paksa kopi ini, bangsawan Sunda, yaitu para menak dan sentana terlibat di dalamnya. Bagaimana mereka bisa tunduk pada VOC?<br />
</i><br />
<b>Mitos kolonial</b><br />
<b>JB</b>: Cerita yang sampai sekarang dianut adalah bahwa peran para menak itu merupakan kelanjutan politik pemerintahan yang sudah ada, juga di Pasundan. Ini saya juluki mitos kolonial. Dalam buku ini saya tunjukkan bahwa para menak itu dijadikan elite dan memperoleh lebih banyak peluang untuk memperbudak para petani dan memperoleh keuntungan, karena para menak ini juga memperoleh sebagian hasil tanam paksa. Dengan begitu para menak dibuat lebih berkuasa katimbang sebelumnya, ketika masih belum ada kekuasaan kolonial.</div><div style="text-align: justify;">Waktu itu lebih banyak terjadi perundingan saling tawar antara elite dan para petani. Sebagai ganti perlindungan dan kesempatan kerja yang diperoleh para petani dari menak dan sentana, para elite memperoleh sebagian panen padi kaum petani. Sebelum Belanda masuk, hubungan keduanya jauh lebih seimbang, katimbang setelah VOC masuk. Waktu itu kekuasaan para bangsawan Sunda meningkat tajam, sedangkan kekuasaan rakyat justru makin berkurang. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>RNW</b>: <i>Setelah VOC bubar, Jawa lalu dikuasai oleh Inggris, pada awal abad 19. Bagaimana kekuasaan para menak? Apakah masih sama seperti pada zaman VOC, kan VOCnya sudah tidak ada?</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>JB</b>: Kekuasaan para menak ini tetap sama, karena Raffles, gubernur jenderal Inggris yang didatangkan dari India untuk menguasai Jawa, tidak berani menggangu perimbangan kekuasaan. Dia takut para bangsawan Sunda itu akan melawannya. Yang berubah pada zaman kekuasaan Inggris itu adalah suasana Eropa. Waktu itu di Eropa berkecamuk perang akibat ulah Napoléon. Prancis berhadap-hadapan dengan Inggris, dan Prancis memperkenalkan sistem kontinental. Ini dilawan oleh Inggris. Akibatnya Inggris menghalangi semua kapal dari wilayah koloni di Asia dan Afrika masuk Eropa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Kopi berkurang</b><br />
Kopi tidak bisa dipasarkan lagi, karena Eropa merupakan pasar utama kopi. Karena kopi tidak bisa dipasarkan maka juga tidak ada gunanya mewajibkan para petani untuk membudidaya kopi. Kopinya sendiri teronggok di gudang dan para bangsawan rugi.</div><div style="text-align: justify;">Itu berarti bahwa di zaman kekuasaan Inggris, budidaya kopi sangat dikurangi, tetapi situasi politik seperti terlihat pada hubungan tuan tanah dengan para petani tidak banyak berubah. Raffles sebenarnya ingin menghapus peran bangsawan lokal ini. Selain itu dia bisa dikatakan merupakan penemu sistem pemerintahan desa. Di sini peran bangsawan lokal dihapus, dan penguasa kolonial dibuat berhubungan langsung dengan warga pedesaan. Untuk itu dibutuhkan kepala desa supaya bisa mengendalikan warga desa. Tetapi di sebagian besar Jawa sudah tidak ada lagi kalangan bangsawan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>RNW</b>: <i>Soal sejarah dan penulisan sejarah. Setahu saya Anda adalah orang Belanda pertama yang menggunakan istilah tanam paksa. Bagi orang Indonesia yang mengalaminya yang penting memang paksaan itu. Sedangkan bagi orang Belanda yang penting adalah stelselnya, sistemnya. Ini jadi seperti Anda mengambil alih cara orang Indonesia menulis sejarahnya?</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>JB</b>: Coba baca tulisan teman baik saya Sediono Tjondronegoro di sampul belakang buku ini. Dia menyatakan harapannya supaya edisi bahasa Indonesia buku ini juga terbit. Saya juga berpendapat demikian. Karena menurut saya, sejarah kolonial itu selalu ditulis dari sudut penguasa. Saya sendiri ingin melihat masa lampau ini dari sudut orang Indonesia. Dengan begitu saya bisa mendapatkan gambaran tentang ketidakadilan dan penindasan yang dilakukan oleh VOC dan kemudian oleh penguasa kolonial.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Petani Zeeland</b><br />
Seperti bisa dibaca pada notisi seorang pembuat kebijakan Belanda pada awal abad 19. Waktu itu dia sudah mengatakan, apa yang akan dilakukan oleh seorang petani Zeeland (propinsi di Belanda barat daya), kalau dia diwajibkan menghasilkan dan hanya memperoleh seperlima harga pasar bagi hasil budidayanya? Dia pasti akan marah dan menolak melakukannya atau berupaya menolak melakukan hal yang diwajibkan terhadapnya. Saya banyak mencurahkan perhatian pada ketidakbebasan, pada pikiran-pikiran rasis yang beredar di kalangan penguasa kolonial, dan juga pada kekerasan yang digunakan untuk memaksa para petani melakukan apa yang dimaui penguasa kolonial." </div><div style="text-align: justify;">Setiap kali mencari bukti bagi thesis-thesis ini, pada setiap periode, saya selalu menemui pendapat-pendapat para pembangkang. Para pembangkang ini ibarat garam pada adonan hambar. Mereka punya pendapat lain. Mereka mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak boleh diucapkan. Pembangkang ini memperlihatkan sisi buruk sebuah peristiwa. Dan pada setiap periode, juga di dalam aparat kolonial, terdengar suara membangkang yang menyatakan, "Ini sesuatu yang terkutuk. Ini ketidakadilan, ini pemerasan, ini penindasan. Perkebunan kopi itu adalah perbudakan. Dan itu tidak boleh dilakukan." </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>RNW</b>: <i>Dengan kutipan pendapat tentang petani Belanda itu, maka jelas buku ini tidak mengukur masa lampau dengan kearifan masa kini.<br />
</i><br />
<b>JB</b>: Tidak, tapi saya juga tidak setuju kalau dikatakan bahwa masa lampau tidak boleh dimengerti dengan pengetahuan masa kini. Itu omong kosong. Mengapa tidak? Itu yang pertama. Yang kedua, harus saya tekankan saya bukan orang pertama yang bicara tentang penindasan dan paksaan, di dalam sejarah pasti ada orang yang mengatakan sistem ini terkutuk.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Asisten residen</b><br />
<b>RNW</b>: <i>Kalau tidak salah salah satu orang itu adalah Otto van Rees, dan penelitian anda didasarkan pada penemuan-penemuannya. Tapi bagaimana kita bisa mengerti laporan Van Rees ini, konteks politiknya seperti apa?</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>JB</b>: Ada dua alasan. Pada sekitar tahun 1850, makin jelas bahwa budidaya kopi yang dipaksakan itu tidak bisa memenuhi permintaan pasar dunia. Pemasokannya di pasar internasional mengalami hambatan. Rakyat makin berani menolak perintah. Jadi harus ada jalan keluar lain. Itulah reformasi produksi pertanian. Itu pertama.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Kedua, yang ditemui oleh penguasa kolonial adalah bahwa para bangsawan Sunda itu tidak lagi melayani kepentingan kolonial, melainkan kepentingan mereka sendiri. Misalnya mereka tidak berupaya sekuat tenaga bekerja sebagai pimpinan perusahaan perkebunan. Banyak yang tidak beres pada perusahaan itu. Penguasa kolonial menuduh mereka tidak berupaya sekuat tenaga untuk bekerja seperti yang dimaui oleh penguasa. Kita memang bisa menghargai pendapat Van Rees, tetapi dengan catatan kritis. </div><div style="text-align: justify;"> Jangan dilupakan bahwa aparat kolonial itu tidak pernah dipermasalahkan. Para bupati terus-terusan dinilai. Tetapi bagaimana dengan asisten residen, residen, dan gubernur jenderal sendiri? Apa yang dikerjakan oleh penguasa kolonial itu tidak pernah dibahas. Sisi lain aparat kolonial itu tidak pernah diteliti dengan baik. Laporan Van Rees juga tidak membahas kerja aparat kolonial ini. </div><div style="text-align: justify;">Contohnya, ketika Otto van Rees sedang melakukan penelitian, asisten residen Tjiandjoer dipecat. Dia menghina kepala desa dan menyiksa para petani. Itu jelas sebuah peristiwa yang tidak kecil. Tapi tidak ada laporan mengenai hal ini. Ingat asisten residen itu adalah jabatan yang cukup tinggi. Dia bukan seorang jurutulis, tapi seorang yang penting dengan rayon sendiri. Yang menarik adalah, ketika Van Rees sibuk menulis laporannya, ternyata laporan itu sama sekali tidak menyebut insiden ini.</div><div style="text-align: justify;">Asisten residen ini kemudian dikenai sanksi, dia dicopot dari jabatannya. Tapi tidak dikeluarkan dari dinas pemerintahan Hindia. Dia hanya mendapat fungsi lain, fungsi yang tidak membuatnya harus berurusan dengan masyarakat tani. Itulah caranya. Kalau sudah ada kritik dan sudah dijatuhkan sanksi, maka biasanya lembut-lembut saja. Kalau yang tidak memenuhi ketentuan itu adalah kepala desa atau petani, maka mereka dihukum dengan kekerasan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Demikian bagian pertama wawancara dengan Jan Breman tentang Preanger Stelsel. Pada bagian kedua bisa diikuti bagaimana Belanda selalu membanggakan sistem kolonialismenya di Nusantara.</div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-54195599377745936922011-04-04T08:35:00.001-07:002011-04-04T08:35:46.360-07:00Tanam Paksa<h3 class="post-title entry-title"> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-4569038879951780163"> <h3 class="post-title entry-title"> </h3><div class="post-body entry-content"> <div style="text-align: justify;"><a href="https://lh3.googleusercontent.com/-jeivJlDxvgs/TWw4fZk5L9I/AAAAAAAAAIE/MmiJiXzay-E/s1600/cultuurstelsel.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="211" src="https://lh3.googleusercontent.com/-jeivJlDxvgs/TWw4fZk5L9I/AAAAAAAAAIE/MmiJiXzay-E/s320/cultuurstelsel.jpg" width="320" /></a>Pada tahun 1830 pada saat pemerintah penjajah hampir bangkrut setelah terlibat perang Jawa terbesar (Perang Diponegoro 1825-1830), dan Perang Paderi di Sumatera Barat (1821-1837),ongkos imperialisme Belanda secara semena-mena diletakkan di atas pundak Jawa-Madura melalui Cultuurstelsel atau Sistem Tanam Paksa antara 1830-1870. Gubernur Jendral Van den Bosch mendapat izin khusus melaksanakan sistem Tanam Paksa (Cultuur Stelsel) dengan tujuan utama mengisi kas pemerintahan jajahan yang kosong, atau menutup defisit anggaran pemerintah penjajahan yang besar. Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah. Petani yang pada jaman VOC wajib menjual komoditi tertentu pada VOC, kini harus menanam tanaman tertentu dan sekaligus menjualnya pada harga yang ditetapkan kepada pemerintah. Maka tidak ada perkembangan yang bebas dari sistem pasar.<a href="http://nursugiyanto.blogspot.com/search/label/Cultuurstelsel" name="more"></a></div><a href="http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/tanam-paksa-di-indonesia.html" name="more"></a><br />
<div style="text-align: justify;">Sistem tanam paksa diperkenalkan secara perlahan sejak tahun 1830 sampai tahun 1835. Menjelang tahun 1840 sistem ini telah sepenuhnya berjalan di Jawa. Cultuurstelsel (atau secara kurang tepat diterjemahkan sebagai Tanam Paksa) adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, dan tarum (nila). Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak.</div><br />
<div style="text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=3298679227344090864&postID=2574653449920511344" name="more"></a></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=589579950131734713&postID=2815820097850072911" name="more"></a></div><div style="text-align: justify;">Sistem tanam paksa berangkat dari asumsi bahwa desa-desa di Jawa berutang sewa tanah kepada pemerintah, yang biasanya diperhitungkan senilai 40% dari hasil panen utama desa yang bersangkutan. Van den Bosch ingin setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanam komoditi ekspor ke Eropa (kopi, tebu, dan nila). Penduduk dipaksa untuk menggunakan sebagian tanah garapan (minimal seperlima luas, 20%) dan menyisihkan sebagian hari kerja untuk bekerja bagi pemerintah.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dengan mengikuti tanam paksa, desa akan mampu melunasi utang pajak tanahnya. Bila pendapatan desa dari penjualan komoditi ekspor itu lebih banyak daripada pajak tanah yang mesti dibayar, desa itu akan menerima kelebihannya. Jika kurang, desa tersebut mesti membayar kekurangan tadi dari sumber-sumber lain.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pemerintah kolonial memobilisasi lahan pertanian, kerbau, sapi, dan tenaga kerja yang serba gratis. Komoditas kopi, teh, tembakau, tebu, yang permintaannya di pasar dunia sedang membubung, dibudidayakan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span id="more-652"></span>Bagi pemerintah kolonial Hindia Belanda, sistem ini berhasil luar biasa. Karena antara 1831-1871 Batavia tidak hanya bisa membangun sendiri, melainkan punya hasil bersih 823 juta gulden untuk kas di Kerajaan Belanda. Umumnya, lebih dari 30 persen anggaran belanja kerajaan berasal kiriman dari Batavia. Pada 1860-an, 72% penerimaan Kerajaan Belanda disumbang dari Oost Indische atau Hindia Belanda. Langsung atau tidak langsung, Batavia menjadi sumber modal. Misalnya, membiayai kereta api nasional Belanda yang serba mewah. Kas kerajaan Belanda pun mengalami surplus.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Badan operasi sistem tanam paksa Nederlandsche Handel Maatchappij (NHM) merupakan reinkarnasi VOC yang telah bangkrut. Untuk mendorong keberhasilan sistem ini di tiap wilayah desa, kepala desa juga mendapatkan komisi atau persentase dari hasil cultuurstelsel (tanam paksa) ini. Sistem ini tidak diberlakukan pada desa-desa perdikan (desa bebas pajak) karena kewajiban khusus dari kekuasaan feodal seperti mengurus makam dan memelihara pesantren.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Beberapa perubahan sosial yang terjadi akibat sistem tanam paksa yang ditemukan oleh Onghokham (Tjondronegoro dan Wiradi (peny):1984) Edi Cahyono (1991) dan Rajagukguk (1995) adalah: Pertama, pengambil alihan tanah penduduk menjadi kepemilikan desa telah melahirkan petani rumah tangga dengan kepemilikan tanah pertanian yang kecil. Para petani kecil ini masih dibebani dengan kerja tambahan tersebut sehingga tidak dapat mengembangkan diri meski mempunyai tanah garapan yang dapat mereka wariskan kepada keturunan mereka. Kedua, kewajiban-kewajiban kerja dan kewajiban penanaman tersebut telah mendorong kelahiran penduduk yang cepat di kalangan petani untuk menurunkan beban kerja keluarga. Ketiga, sementara itu, secara politik sistem ini juga telah menghidupkan pemerintahan Desa menjadi struktur pemerintahan efektif mengontrol administrasi kewilayahan dan penduduk. Sistem ini juga menjadikan kepemimpinan di wilayah Jawa menjadi sangat otoriter. Keempat, Masyarakat petani mulai memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk bertahan hidup dengan mempekerjakan perempuan dan anak-anak mereka. Lahan pekarangan secara teori memang tidak dihitung pajaknya. Kelima, Sistem tanam paksa telah menutup peranan ekonomi kalangan swasta untuk tumbuh dan berperan baik dari kalangan priayi, tionghoa, arab maupun golongan pengusaha Belanda sendiri. Keenam, Tanam paksa juga telah melahirkan pengistilahan baru dalam lapisan-lapisan di masyarakat petani. Istilah-istilah kuli kenceng (kewajiban penuh kerja bakti), kuli setengah kenceng (tidak bertanggung jawa penuh) telah menggantikan istilah numpang dan sikep. Sebab, semua pemilik tanah wajib menjalankan kerja bakti di tanah-tanah cultuurstelsel. Dengan demikian tanam paksa telah mentransformasi beberapa penduduk menjadi kuli/buruh (Prisma:1991) .</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Tanam paksa adalah era paling eksploatatif dalam praktek ekonomi Hindia Belanda. Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah. Petani yang pada jaman VOC wajib menjual komoditi tertentu pada VOC, kini harus menanam tanaman tertentu dan sekaligus menjualnya dengan harga yang ditetapkan kepada pemerintah. Aset tanam paksa inilah yang memberikan sumbangan besar bagi modal pada zaman keemasan kolonialis liberal Hindia-Belanda pada 1835 hingga 1940.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Akibat tanam paksa ini, produksi beras semakin berkurang, dan harganya pun melambung. Pada tahun 1843, muncul bencana kelaparan di Cirebon, Jawa Barat. Kelaparan juga melanda Jawa Tengah, tahun 1850.</div><div style="text-align: justify;">Sistem tanam paksa yang kejam ini, setelah mendapat protes keras dari berbagai kalangan di Belanda, akhirnya dihapus pada tahun 1870, meskipun untuk tanaman kopi di luar Jawa masih terus berlangsung sampai 1915. Program yang dijalankan untuk menggantinya adalah sistem sewa tanah dalam UU Agraria 1870.</div><div style="text-align: justify;"><b><br />
</b> </div><div style="text-align: justify;"><b>sumber :</b><br />
- http://jhwenas.multiply.com/journal/item/11<br />
- http://id.wikipedia.org/wiki/Tanam_Paksa<br />
- http://buruhmenggugat.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=63&Itemid=61<br />
- http://www.ekonomirakyat.org/edisi_6/artikel_3<br />
- http://sejarah.fib.ugm.ac.id/artdetail.php?id=12</div></div></div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-19572225104687288452011-04-04T08:32:00.000-07:002011-04-04T08:32:31.725-07:00Antara Penelitian Arkeologi dan Arkeologi Publik<div class="post-header"><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Abstract</span></div><div class="post-body entry-content"><div class="post-body entry-content"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"> <br />
<span style="font-style: italic;">“Archaeology without its public is nothing”, To me, this expression reflects a challenge facing by archaeology resources’ managers especially the researchers who are working in archaeology research, i.e. to answer the question how far the results of research in archaeology could serve other sectors or interest. As reminded by Prof. Heddy Shri Ahimsa-Putra in a speech entitled “Ilmuwan Budaya dan Revitalisasi Kearifan Lokal, Tantangan Teoritis dan Metodologis” (presented before the Senate Open Meeting at the 62nd Dies Natalis of Faculty of Culture Science, Gadjah Mada University, March 3, 2008), in which he basically invites culture science researchers to unearth local wisdom of Indonesian society and conserve them for the sake of our life in the future. Although forms of local wisdom are often found in research of archaeology or ethno-archaeology, the question remains : could we, the archaeology researchers, present our research activities and results in the forms that serve public interest? Does archaeology research in Indonesia have considered other interests that beneficial for wider society?</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-style: italic;"><a href="http://nursugiyanto.blogspot.com/search/label/Arkeologi" name="more"></a></span></span><span style="font-weight: bold;"></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">PENDAHULUAN</span><br />
<br />
Dalam sistem manajemen sumberdaya arkeologi sektor penelitian harus dapat berperan sebagai leading sector, hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang No.5 Tahun 1992, tentang Benda Cagar Budaya bahwa kegiatan penelitian, pelestarian, dan pemanfaatan benda cagar budaya merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Oleh karena itu harus dikerjakan secara simultan tetapi berurutan. Seperti penulis usulkan dan tertuang di buku Manajemen Sumberdaya Arkeologi-2 tentang konsep Three in One dalam pengelolaan sumberdaya arkeologi di Indonesia (Kasnowihardjo, 2004). Sebagai lembaga yang harus mengawali kegiatan dalam pengelolaan sumberdaya arkeologi, sektor penelitian dituntut tidak hanya bekerja secara akademik, akan tetapi harus memiliki visi dan wacana yang bersifat praktis.<br />
<br />
Archaeology without its public is nothing, menurut hemat saya ungkapan ini merupakan satu tantangan bagi para pengelola sumberdaya arkeologi terutama para ahli arkeologi yang bekerja di sektor penelitian arkeologi. Sejauh mana hasil penelitian arkeologi dapat disajikan kepada kepentingan-kepentingan lain. Seperti diingatkan oleh Heddy Shri Ahimsa-Putra dalam pidatonya yang berjudul Ilmuwan Budaya dan Revitalisasi Kearifan Lokal, Tantangan Teoritis dan Metodologis (disampaikan pada Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke 62 Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, 3 Maret 2008), yang intinya mengajak kepada para peneliti ilmu budaya untuk menggali kearifan lokal masyarakat Indonesia dan melestarikannya demi kehidupan kita di masa mendatang. Bentuk-bentuk kearifan lokal sering ditemukan dalam penelitian arkeologi ataupun etnoarkeologi, pertanyaannya adalah mampukah kita mengemas bentuk-bentuk kegiatan penelitian dan hasil penelitian arkeologi tersebut untuk disajikan kepada kepentingan publik. Apakah penelitian arkeologi di Indonesia telah mempertimbangkan kepentingan-kepentingan lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas? Untuk itu, lembaga-lembaga pengelola sumberdaya arkeologi terutama lembaga penelitiannya harus dapat bermitra dengan berbagai lembaga lain dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi lembaga.<br />
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">PENELITIAN ARKEOLOGI DI INDONESIA</span><br />
<br />
Pada tahun 2005 saat penulis masih bertugas sebagai Kepala Balai Arkeologi di Kalimantan, mencoba mengevaluasi hasil-hasil penelitian arkeologi pada sepuluh tahun terakhir (1994 – 2004) dari tiga Balai Penelitian Arkeologi yaitu Balai Arkeologi Yogyakarta, Balai Arkeologi Makassar, dan Balai Arkeologi Banjarmasin. Hasil dari evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja sektor penelitian arkeologi masih terpaku pada kepentingan sektoral dan belum dapat dirasakan manfaatnya secara riil oleh sektor lain ataupun masyarakat luas (publik) (Gunadi, 2005). Gambaran lain yang dapat dilihat dan dibaca dari hasil evaluasi penelitian arkeologi di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir tersebut adalah bentuk kegiatan penelitian yang bersifat parsial yang disebabkan oleh keterbatasan beaya dan waktu. Apa yang akan dapat dihasilkan dengan alokasi waktu antara 10 – 12 hari kerja dalam satu kegiatan penelitian arkeologi? Seingat saya baru Balai Arkeologi Banjarmasin yang berani mematok jangka waktu penelitian selama 20 hari kerja (atas usul penulis saat menjabat sebagai Kepala Balai Arkeologi). Mengapa strategi seperti di atas tidak diikuti oleh Balai Arkeologi yang lain? Seperti di Balai Arkeologi Yogyakarta sampai dengan tahun anggaran 2008 ini masih menerapkan alokasi waktu penelitian antara 10 – 12 hari kerja.<br />
<br />
Model-model penelitian arkeologi di Indonesia sebetulnya sudah banyak contoh yang diberikan oleh rekan-rekan peneliti baik yang datang dari Negara lain maupun teman-teman peneliti dari Indonesia. Francois Semah dan kawan-kawannya yang melakukan penelitian di Sangiran dan sekitarnya dapat menyelenggarakan satu pameran dan menerbitkan buku berjudul “Mereka Menemukan Pulau Jawa” (1990) yang menggambarkan kehidupan manusia purba beserta lingkungan, flora dan faunanya. Penelitian yang dilakukan oleh Peter Bellwood dan kawan-kawan di Maluku Utara dan Bagian Timur Indonesia lainnya, dapat memberikan gambaran kehidupan rumpun Austronesia yang tinggal di antara Asia Tenggara dan Pasifik. Michel Sazine dan National Geographic dengan penelitiannya tentang gambar cadas di sepanjang pegunungan Gergaji – Marang di Kutai Timur, Kalimantan Timur, film dokumenternya berhasil memenangkan Rolex Award. Oxis Project, sebuah penelitian protosejarah di wilayah Luwu, Sulawesi Selatan yang dibeayai oleh donator asing berhasil menerbitkan sebuah buku “Land of Iron” (2000) dan berbagai artikel baik ilmiah maupun semi populer., satu diantaranya adalah artikel yang berjudul “Pesona Tanah Luwu Abad XIV M, Kerajaan Majapahit Import Besi” (Gunadi, 2000). Harry Truman Simanjuntak dan kawan-kawan yang meneliti gua-gua prasejarah di Pegunungan Sewu, Gunung Kidul satu contoh model penelitian arkeologi yang tidak “berlarut-larut” yang dikerjakan oleh peneliti Indonesia dengan hasil seperti tertuang dalam buku yang berjudul “Prasejarah Gunung Sewu” (2002).<br />
<br />
Memperhatikan akan “kekurangan” dari sektor penelitian arkeologi tersebut, penulispun mulai mencari terobosan-terobosan baru dalam kegiatan penelitian seperti yang pernah dilakukan di Tarakan (2003), Kutai Kartanegara (2004, 2005, 2006), Tapin (2006), serta kegiatan ilmiah yang mengangkat tentang kearifan lokal (Diskusi Ilmiah Arkeologi, IAAI Komda. Kalimantan, 2005), dan kegiatan revitalisasi kawasan Candi Agung (2006). Di wilayah kerja Balai Arkeologi Yogyakarta, mulai tahun 2008 ini saat penulis mulai dipercaya untuk memimpin tim penelitian, akan dicoba dikaitkan antara penelitian arkeologi dan kearifan lokal masyarakat yang bermukim di tepian danau. Hasil penelitian arkeologi permukiman (settlement archaeology) ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada masyarakat saat ini dalam mengelola danau dan lingkungannya demi kehidupan yang lebih berkwalitas baik untuk manusia yang hidup saat ini maupun bagi generasi mendatang.<br />
<br />
Model penelitian arkeologi di Indonesia seperti pernah digagas oleh Nurhadi dalam Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi di Bedugul, Bali tahun 2000 yang lalu perlu saya ingatkan kembali dalam forum komunikasi dan diskusi akbar seperti PIA ini. Ada dua hal penting yang harus kita (para peneliti arkeologi) perhatikan yaitu : pertama, amanat yang tertuang dalam Instruksi Presiden RI No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kerja, baik akuntabilitas akademik maupun akuntabilitas publik. Kedua, dengan memperhatikan akuntabilitas public tersebut maka hasil penelitian arkeologi akan dapat dirasakan oleh masyarakat, terutama masyarakat pemilik sumberdaya tersebut (Nurhadi, 2000).<br />
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">ARKEOLOGI PUBLIK</span><br />
<br />
Dalam Manajemen Sumberdaya Arkeologi-2 (Gunadi, 2004), tentang arkkeologi publik ini penulis memformulasikan setidaknya mencakup tiga hal. Pertama, keberadaan sumberdaya arkeologi selalu terkait dengan kepentingan masyarakat (nilai ekonomis). Kedua, sumberdaya arkeologi penting bagi kehidupan manusia karena mengandung nilai edukatif dan rekreatif. Ketiga, sumberdaya arkeologi akan memacu munculnya ikatan emosional bagi masyarakat yang peduli akan kelestarian dan pelestariannya, dengan membentuk Lembaga Swadaya Masyarakat yang bersifat nirlaba. Tiga hal inilah yang harus ditangani dan digarap oleh para manajer sumberdaya arkeologi yang berkaitan dengan arkeologi publik.<br />
<br />
Seperti telah ditulis pada bagian pendahuluan bahwa arkeologi tanpa keterlibatan masyarakat umum adalah sia-sia. Oleh karena itu masyarakat harus tahu dan memahami apa yang dikerjakan oleh para peneliti arkeologi agar dapat mengambil intisari dari hasil penelitian tersebut dalam menjalani kehidupan saat ini ataupun bagi masyarakat dari generasi yang akan datang. Pada dasarnya arkeologi adalah untuk publik, maka dari itu semua bentuk perencanaan penelitian arkeologi semaksimal mungkin hasil laporannya dapat dikontribusikan kepada kepentingan masyarakat luas. Agar masyarakat tertarik kepada arkeologi, seperti yang dilakukan di Negara-negara maju, mereka secara periodik menyelenggarakan apa yang disebut dengan istilah Archaeology Month, di Indonesia mungkin lebih tepat memakai istilah Bulan Purbakala yang dapat diselenggarakan setiap bulan Juni selama sebulan penuh dengan melibatkan berbagai instansi purbakala dan arkeologi serta instansi terkait lainnya, maupun organisasi profesi, seperti Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) dan Asosiasi Prehistorisi Indonesia (API).<br />
<br />
Untuk itu masyarakat harus dibekali tentang berbagai hal yang berkaitan dengan arkeologi seperti nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam sumberdaya arkeologi, apa relevansinya dengan dunia modern saat ini, siapa yang dapat diuntungkan dari sumberdaya arkeologi, dan bagaimana keuntungan tersebut dapat diperoleh, serta mengapa sering terjadi konflik yang dipicu dari keberadaan sumberdaya arkeologi. Di Negara-negara maju materi seperti tersebut di atas bahkan dapat diberikan melalui kursus-kursus yang diselenggarakan oleh organisasi profesi. Di Indonesia, dengan berdirinya berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat yang peduli akan pusaka budaya ataupun pusaka alam (bahkan kedua-duanya), arkeologi dapat bekerjasama dengan lembaga nirlaba tersebut. Sayang, kemitraan antara lembaga arkeologi (yang sampai saat ini masih didominasi oleh pemerintah) dan lembaga swadaya masyarakat tersebut belum dapat terjalin dengan “mesra”. Hal ini berbeda dengan yang terjadi di Negara-negara maju seperti di Amerika, di sana benar-benar archaeology for the public seperti yang dilakukan oleh Society for American Archaeology (SAA) dengan anggotanya yang berjumlah 7000 orang, mereka bukan arkeolog tetapi oleh organisasi tersebut dilatih untuk belajar tentang budaya manusia masa lampau berdasarkan tinggalan artefaktualnya, serta diarahkan untuk dapat berperan dalam upaya pelestarian sumberdaya arkeologi dan sumberdaya budaya pada umumnya (www.saa.org).<br />
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">ANTARA PENELITIAN ARKEOLOGI DAN ARKEOLOGI PUBLIK</span><br />
<br />
Kata “pengembangan” dalam kaitannya dengan nomenklatur lembaga penelitian di atas, haruslah dapat dipahami dan dijabarkan dalam persepsi yang sama di antara para peneliti Arkeologi di lingkungan lembaga penelitian Arkeologi Indonesia. Perlu saya ingatkan bahwa pengertian pengembangan ini telah dibakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan tertuang dalam Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Peneliti dan Angka Kreditnya (2005) yang menyebutkan bahwa pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru. Yang kedua, kita harus menyadari bahwa pada sektor lain dalam sistem manajemen sumberdaya Arkeologi di Indonesia seperti sektor pelestarian dan pemanfaatan juga melakukan kegiatan yang bersifat pengembangan. Oleh karena itu kita harus dapat memilah dan memilih kegiatan “pengembangan” yang bagaimana yang seharusnya kita lakukan? Pertanyaan ini bagi saya pribadi tidak mudah untuk dicarikan jawabannya.<br />
<br />
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata pengembangan berarti suatu proses, perbuatan atau cara mengembangkan sesuatu obyek. Dengan demikian, dalam kaitannya dengan kegiatan penelitian Arkeologi, kegiatan pengembangan ini merupakan suatu kegiatan tahap kedua pasca penelitian agar suatu situs atau obyek Arkeologi tersebut dapat lebih bermanfaat baik bagi ilmu pengetahuan (akademis), maupun bagi masyarakat secara luas (praktis). Oleh karena itu para peneliti dituntut untuk dapat melakukan kegiatan pengembangan terutama pada situs-situs Arkeologi yang pernah dilakukan penelitian yang berulang kali. Seperti penelitian di Benteng Tabanio, Kabupaten Tanah Laut yang sudah 4-5 kali, situs Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kertanegara, situs-situs gua prasejarah di Kutai Timur, maupun situs-situs etnoarkeologi (penelitian pada etnis Dayak), sudah saatnya dilakukan kegiatan pengembangannya.<br />
<br />
Atas dasar pemahaman kami yang cubluk akan penelitian Arkeologi (maklum saya dibesarkan di lingkungan lembaga pelestarian), sebelum ada nomenklatur baru, sejak saya diberi amanah untuk memimpin di Balai Arkeologi Banjarmasin kami sudah melakukan langkah-langkah yang mengacu pada kegiatan pengembangan. Bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara, pada tahun 2005 kami menggelar suatu seminar sehari tentang rencana revitalisasi situs Candi Agung dengan mengundang pembicara dari Direktorat Purbakala dan Departemen Pekerjaan Umum Pusat. Hasilnya mulai tahun 2006 situs tersebut mulai direvitalisasi dengan dana dari pemerintah pusat, propinsi, dan kabupaten setempat.<br />
<br />
Pada suatu seminar yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Kalimantan Selatan tahun 2005 yang lalu saya mempresentasikan sebuah makalah berjudul “Budaya Banjar Dalam Perspektif Arkeologi: Satu Studi Kasus Melacak Sisa-Sisa Kerajaan Banjar”. Makalah ini secara jujur saya sampaikan kepada forum sekaligus suatu provokasi yang dapat membangun image masyarakat dan pemerintah Kalimantan Selatan tentang adanya istana atau kraton Kerajaan Banjar. Provokasi saya ternyata berhasil, awal bulan Agustus 2006 saya dipanggil Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Kalimantan Selatan untuk membicarakan tentang studi atau kajian tentang istana atau kraton Kerajaan Banjar seperti yang pernah saya lontarkan dalam seminar tersebut. Hasilnya kami diserahi sejumlah dana untuk mengerjakan kajian yang dimaksud. Bersama rekan dari Teknik Arsitektur Universitas Lambungmangkurat, kami mulai bekerja untuk mewujudkan obsesi saya dan harapan masyarakat Banjar untuk membangun kraton kerajaan Banjar. Pada bulan April 2006 yang lalu saya diminta oleh Pemerintah Kota Tarakan untuk melakukan kajian khusus tentang rencana pengembangan kawasan bersejarah dan pendirian museum kota. Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari salah satu rekomendasi yang pernah kami sampaikan kepada Pemerintah Kota Tarakan dalam Laporan Hasil Penelitian Arkeologi-Sejarah Kota Tarakan tahun 2003 yang beaya penelitiannyapun disediakan oleh Pemerintah Kota Tarakan. Untuk memenuhi permintaan di atas, maka saya mengajak Dr. Endang Sri Hardiyati Soekatno dan Drs. Yunus Arbi, MA untuk melakukan kajian-kajian dan studi sesuai permintaan Pemerintah Kota Tarakan tersebut.<br />
<br />
Kegiatan seperti di atas menurut hemat saya merupakan salah satu contoh kegiatan pengembangan dari hasil suatu penelitian Arkeologi. Satu hal yang perlu dicatat dan diingat bahwa kegiatan pengembangan tidak dapat digeneralisir ataupun dibakukan lebih-lebih diseragamkan. Karena masing-masing situs pasti akan mempunyai karakter dan lingkungan yang berbeda satu dengan yang lain termasuk masyarakat pendukungnya. Oleh karena itu dalam mewujudkan “program kerja pengembangan” ini betul-betul dibutuhkan kejelian dan kepekaan manajerial dari seorang peneliti Arkeologi. Seperti telah disinggung di atas, jangan sampai kita terjebak dengan kegiatan pengembangan sektor lain. Pada sektor pelestarianpun adapula kegiatan pengembangan yang dikenal dengan istilah studi teknis dan studi kelayakan. Dalam makalah saya berjudul “Lembaga Penelitian Arkeologi Indonesia dan Obsesi Pengembangannya” yang saya bacakan pada forum EHPA tahun 2003 yang lalu, antara lain mengingatkan kepada kita semua bahwa sektor penelitian harus dapat berperan dan menempatkan diri sebagai leading sector dalam sistem pengelolaan sumberdaya Arkeologi di Indonesia.<br />
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">MITRA KERJA DALAM PENELITIAN ARKEOLOGI</span><br />
<br />
Sifat ilmu arkeologi yang multi-disipliner sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dan seKtor yang berkepentingan dengan obyek penelitian arkeologi. Kemitraan dalam pengelolaan sumberdaya arkeologi, dapat dibedakan menjadi dua yaitu kemitraan yang bersifat internal dan yang kedua bersifat eksternal. Kemitraan yang bersifat internal seperti diusulkan oleh penulis dalam buku Manajemen Sumberdaya Arkeologi 2 (Gunadi, 2004) tentang konsep three in one yaitu terintegrasikannya antara kegiatan penelitian, pelestarian, dan pemanfaatan sumberdaya arkeologi. Konsep ini memang mudah diucapkan akan tetapi sangat sulit untuk dilaksanakan, walaupun bagaimana, kita harus dapat menuju kesana. Kedua, kemitraan yang bersifat eksternal yaitu bentuk kerjasama antara bidang penelitian arkeologi dengan pihak lain (inter disipliner maupun antar lembaga).<br />
<br />
Satu contoh dalam penelitian permukiman di lingkungan danau di wilayah Kabupaten Lumajang dan Probolinggo, Jawa Timur, kita dapat mengembangkan hasil penelitian tersebut misalnya bekerjasama dengan seKtor lain seperti lingkungan hidup, kehutanan dan seKtor lainnya yang terkait untuk merencanakan kegiatan lanjutan yang bersifat kemitraan atau kolaboratif. Seperti dijelaskan dalam Berkala Arkeologi (Gunadi, 2007) bahwa beberapa danau yang ditemukan di dua wilayah kabupaten Lumajang dan Probolinggo saat ini telah mengalami kekeringan yang disebabkan karena hilangnya nilai-nilai kearifan masyarakat terhadap lingkungannya. Untuk mengembalikan agar lingkungan danau dapat kembali seperti dahulu dan bermanfaat bagi kehidupan manusia, perlu dilakukan upaya kerjasama lintas sektoral. Dengan demikian hasil penelitian arkeologi juga akan dapat diakses dan dimanfaatkan bagi kepentingan pihak-pihak lain. Apabila hal ini dapat diwujudkan, maka akan terjalin hubungan kemitraan antar lembaga ataupun antar kepentingan namun dalam koridor yang sama yaitu demi terwujudnya kualitas kehidupan manusia yang lebih baik. Dengan demikian, kemitraan ataupun kerjasama dengan pihak lain tidak terbatas pada perijinan, informasi, ataupun hal-hal lain yang terkait dengan kelancaran jalannya proses penelitian. Akan tetapi hasil penelitian arkeologi tersebut nantinya harus dapat memberikan kontribusi yang riil bagi masyarakat atau lembaga yang bersangkutan. Sesuatu yang dapat disumbangkan dari penelitian arkeologi antara lain tentang kajian-kajian kearifan lokal ataupun studi etno-arkeologi.<br />
<br />
Ide tentang kemitraan di atas ternyata bagaikan gayung bersambut, karena beberapa waktu yang lalu datang permintaan dari Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA), Departemen Kehutanan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengisi Jurnal yang diterbitkan oleh lembaga tersebut, terutama hasil-hasil penelitian arkeologi yang terkait dengan konservasi sumberdaya alam. Untuk memenuhi permintaan tersebut, beberapa peneliti dari Balai Arkeologi Yogyakarta telah mencoba mengirim artikel kepada redaktur jurnal Balai Konservasi Sumber Daya Alam. Mudah-mudahan kemitraan ini dapat berjalan lancar dan bermanfaat bagi kedua pihak serta pihak-pihak terkait lainnya.<br />
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">PENUTUP</span><br />
<br />
Pada bagian penutup ini akan disimpulkan beberapa pokok pemikiran penulis antara lain:<br />
<br />
<ol><li>Dalam kegiatan penelitian arkeologi di Indonesia, Arkeologi Publik saat ini sudah selayaknya menjadi pertimbangan khusus dalam menentukan langkah-langkah akademisnya sejak pembuatan kerangka acuan hingga evaluasi hasil kegiatannya, utamanya yang terkait dengan nilai-nilai kearifan lokal.</li>
<li> Penelitian arkeologi belum dapat berperan secara nyata sebagai leading sector dalam kegiatan pengelolaan sumberdaya arkeologi di Indonesia, hal ini disebabkan penelitian dari masing-masing peneliti masih terkesan parsial.</li>
<li> Lembaga penelitian arkeologi yang didominasi oleh pemerintah, alokasi dana penelitian tidak mampu menangani penelitian yang berskala besar dan tematik.</li>
</ol><br />
Atas dasar dari tiga hal yang dapat disimpulkan tersebut, maka dapat direkomendasikan sebagai berikut :<br />
<br />
<ol><li> Penelitian arkeologi di Indonesia agar mempertimbangkan kontribusi apa yang akan diberikan kepada masyarakat, archaeology for the public.</li>
<li>Untuk dapat menghasilkan kegiatan penelitian arkeologi yang berskala besar dan tematis perlu diusulkan kepada pemerintah cq. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata satu kebijakan tentang alokasi dana penelitian. Salah satu contoh dana penelitian yang tersedia dalam satu tahun anggaran cukup digunakan dalam satu atau dua kegiatan penelitian, dengan alokasi waktu yang panjang dan melibatkan banyak peneliti. Diharapkan tema-tema penelitian dapat diselesaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, maksudnya tidak berlarut – larut karena alasan klasik yaitu terbatasnya dana. Mungkinkah model penelitian seperti itu dapat meningkatkan kinerja lembaga penelitian arkeologi di Indonesia? Perlu dicoba.</li>
</ol><br />
<span style="font-weight: bold;">DAFTAR BACAAN</span><br />
<br />
Ahimsa-Putra, Heddy Shri, 2008. <span style="font-style: italic;">Ilmuwan Budaya Dan Revitalisasi Kearifan Lokal, Tantangan Teoritis dan Metodologis</span>, Naskah Pidato disampaikan pada Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke – 62 Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Senin 3 Maret 2008.<br />
<br />
Bellwood, Peter S. 2000. <span style="font-style: italic;">Prasejarah Kepulauan Indo – Malaysia</span> (Edisi Revisi), Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.<br />
<br />
Caldwell, Ian and Bulbeck, David, 2000. <span style="font-style: italic;">Land of Iron, The Historical Archaeology of Luwu and the Cenrana Valley</span>, The Center for South-East Asian Studies, The University of Hull, United Kingdom.<br />
<br />
Cahyono, Dwi M. dan Gunadi, 2007. <span style="font-style: italic;">Kerajaan Kutai Martadipura, Kajian Arkeologi – Sejarah</span>, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara.<br />
<br />
Gunadi, 2000. “Pesona Tanah Luwu Abad XIV M, Kerajaan Majapahit Import Besi”, SKH. <span style="font-style: italic;">Pedoman Rakyat</span>, Tahun ke 54, No. 90, Tanggal 4 Juni 2000, Kolom 1 – 4.<br />
<br />
Gunadi, 2001. <span style="font-style: italic;">Manajemen Sumberdaya Arkeologi</span>, Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin (LEPHAS), Makassar.<br />
<br />
Gunadi, 2003. “Lembaga Penelitian Arkeologi Indonesia dan Obsesi Pengembangannya”, Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi (EHPA), Cipanas.<br />
<br />
Gunadi, 2004. <span style="font-style: italic;">Manajemen Sumberdaya Arkeologi – 2</span>, diterbitkan oleh Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, Komisariat Daerah Kalimantan.<br />
<br />
Gunadi, 2005. “Model Kearifan Lokal Masyarakat Banjar”, dalam Hartatik Dkk (editor): <span style="font-style: italic;">Dinamika Kearifan Lokal Masyarakat Kalimantan</span>, Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, Komisariat Daerah Kalimantan.<br />
<br />
Gunadi, 2006. “Aspek Pengembangan dalam Penelitian Arkeologi: Sebuah Tinjauan Tugas Pokok dan Fungsi Balai Arkeologi”, Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi (EHPA), Bandung.<br />
<br />
Gunadi, 2007. “Penelitian dan Pengembangan Situs Permukiman Lingkungan Danau di Jawa Timur : Satu Upaya Menjalin Kemitraan Dalam Pengelolaan Sumberdaya Arkeologi”, Berkala Arkeologi, Edisi Nopember-2007, Balai Arkeologi Yogyakarta.<br />
<br />
Gunadi, Bani Noor M, dan Naimatul Aufa, 2006. Kajian Reka Ulang Replika Keraton Banjar di Kuin, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Kalimantan Selatan.<br />
<br />
Nurhadi, 2000. “Penelitian Arkeologi, Dari GBHN ke GBHN”, Proceedings Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi, Proyek Peningkatan Penelitian Arkeologi, Jakarta.<br />
<br />
Semah, Francois dkk. 1990. Mereka Menemukan Pulau Jawa, diterbitkan dalam tiga bahasa (Indonesia, Inggris, dan Perancis), Kerjasama antara Kedutaan Perancis untuk Indonesia dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta.<br />
<br />
Simanjuntak, Harry T. Dkk. (editor). 2003. Prasejarah Gunung Kidul, Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, Jakarta.<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">*Makalah yang gagal dipresentasikan di forum Pertemuan Ilmiah Arkeologi th. 2008 dalam kaitannya dengan dua sektor lainnya yaitu sektor pelestarian dan sektor pemanfaatan.</span></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: left;"><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Oleh: H. Gunadi, MHum.</span><br />
<span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Balai Arkeologi Yogyakarta</span></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%; font-style: italic; font-weight: bold;">(Sumber: arkeologijawa.com)</span></div></div></div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-27539501291013150262011-04-04T08:13:00.000-07:002011-04-04T08:13:11.709-07:00Taman Gantung Babylon<div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><a href="http://chuin5.files.wordpress.com/2010/08/babilon.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" class="alignright size-medium wp-image-253" height="226" src="http://chuin5.files.wordpress.com/2010/08/babilon.jpg?w=300&h=226" title="babilon" width="300" /></a>Sejarawan Mesir kuno, Herodotus, yang hidup sekitar tahun 450 SM, pernah mengatakan, “Keindahan Kota Babilon melampaui keindahan kota-kota tersohor di dunia.”. Ia mengatakan hal itu setelah melihat tembok kota yang dibangun Raja Nebuchadnezzar II yang berkuasa selama 43 tahun – sejak tahun 605 SM – begitu indah dan kokoh.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Nebuchadnezzar pula yang membangun Taman Gantung. Konon, menurut cerita, taman itu dibangun Nebuchadnezzar untuk menghibur istrinya, Amyitis, putri Raja Medes dari Media yang kangen pada kampung halamannya. Agar Amyitis betah tinggal di Babilon, maka dibangunlah taman itu yang kini tercatat sebagai salah satu keajaiban dunia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Pernikahan Nebuchadnezzar dan Amyitis adalah pernikahan politik. Tujuan utama Nebuchadnezzar adalah mempersatukan Kerajaan Babilonia dan Media.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Diodorus Siculus, sejarawan Yunani pada masa itu, menggambarkan hebatnya Taman Gantung bagi Amyitis. Menurut Diodorus, lebar taman itu 400 kaki (sekitar 130 meter), panjangnya 400 kaki, sedangkan tingginya lebih dari 80 kaki (sekitar 26 meter). Padahal, tembok Kota Babilon, menurut Herodotus, 320 kaki (sekitar 106 meter).</div><div style="text-align: justify;"><br />
Cerita Taman Gantung Babilon adalah cerita cinta antara Nebuchadnezzar dan Amyitis. Kisah ini mirip cerita pembangunan Taj Mahal di Agra, India. Taj Mahal adalah bangunan cinta. Salah satu bangunan yang disebut paling indah di dunia itu dibangun atas perintah Sultan Sjah Jahan (Sjahjahan). Adalah “cinta dan kesetiaan” pada istrinya, Arjumand Bano Begum yang juga dikenal dengan nama Begum Mumtaz Mahal (Mahkota Kerajaan), yang mendorong Sjah Jahan memerintahkan untuk membangun Taj Mahal.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Bangunan makam yang terbuat dari marmer putih itu dibangun pada tahun 1631 – 1653 dengan mengerahkan 22.000 pekerja serta puluhan arsitek, seniman, dan ahli bangunan dari berbagai negara, termasuk Italia dan Perancis. Batu marmer dikumpulkan dari seluruh India, seperti Makrana dan Rajasthan. Batu-batu khusus didatangkan dari Rusia, Cina, Afganistan, Persia, Asia Tengah, dan Yaman.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Kini, peninggalan Kerajaan Dinasti Neo-Babilonia itu masih dapat disaksikan di Babilon. Kompleks kota raja konon luasnya 21 kilometer persegi. Ekskavasi hingga kini terus dilakukan. Di antara yang sudah terlihat dan sudah direstorasi adalah Istana Nebuchadnezzar yang total luasnya 52.000 meter persegi. Selain itu, bangunan lain yang sudah direstorasi adalah Kuil Ishter, Kuil Nabu, dan Kuil Ninimakh serta Pintu Gerbang Ishtar (ini merupakan pintu gerbang yang menghadap ke utara).</div><div style="text-align: justify;"><br />
Cerita tentang Babilon tidak bermula dari sini. Bertahun-tahun sebelumnya, ketika dunia “masih muda”, cerita tentang Babilon sudah ada. Kota yang terletak sekitar 90 kilometer sebelah selatan Baghdad dan diapit dua sungai besar, Tigris dan Eufrat, itu memang kaya legenda, cerita, dan sejarah. Misalnya, cerita tentang Menara Babel.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Kisah Menara Babel yang melambangkan keangkuhan, kesombongan manusia, itu sudah disebut-sebut dalam Kitab Penciptaan, Kitab Perjanjian Lama. Pembangunan menara itu diprakarsai oleh Nimrod, anak cucu Nabi Nuh di zaman Babilon kuno, jauh tahun sebelum zaman Nebuchadnezzar. Orangtua Nimrod adalah Cush, putra Ham.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Bahkan, demikian menurut cerita, Kota Babilon dan Ninive juga mula pertama dibangun oleh Nimrod. “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota, dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit. Marilah kita cari nama supaya kita jangan terserak ke seluruh Bumi,” demikian antara lain bunyi ajakan Nimrod kepada orang-orangnya, seperti yang ditulis dalam Kitab Penciptaan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Lambert Dolphin dalam The Tower of Babel and The Confusion of Languages berusaha mencari jawaban mengapa mereka membangun menara seperti itu. Untuk apa menara itu dibangun? Mencari kepuasan diri dan kemegahan diri. Itulah jawaban singkat Lambert Dolphin.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Pembangunan sebuah kota, seperti yang dilakukan Nimrod ketika itu, melambangkan dambaan manusia untuk terus berkumpul. Mereka, ketika itu, takut tercerai-berai dan hidup di tempat yang belum mereka kenal berhadapan dengan bahaya. Karena itu, didirikanlah sebuah kota – B abilon dan Ninive – sebagai pusat kegiatan, sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Akan tetapi, ketika mereka membangun menara dengan mengatakan, “Marilah kita cari nama, marilah memegahkan diri”, di saat itulah kemanusiaan manusia berkuasa. Menara dibangun untuk kebutuhan badan, jiwa, dan semangat. Bahkan, mereka ingin membangun menara yang mencapai langit. Kalau perlu dapat memanah Matahari dari puncak menara. Pendek kata, menara dibangun untuk pemuasan diri.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Inilah, yang menurut kisah, yang menjadi penyebab turunnya hukuman dari Tuhan sehingga mereka tercerai-berai dan tidak bisa memahami bahasa mereka satu sama lain.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Sindrom Menara Babel itu pula, yang menurut para sejarawan, merasuki Nebuchadnezzar II, yakni dengan membangun Taman Gantung dan Menara Babel di kompleks istananya. Ia membangun kompleks istana begitu megah, yang sekarang sisa-sisanya masih bisa dilihat, dan memerintah dengan tangan besi.<br />
Babilon di zaman Nebuchadnezzar II, yang memerintah pada tahun 605 – 562 SM, mencapai masa keemasan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Saat pasukan gabungan pimpinan AS menggempur Irak sekarang ini, cerita Menara Babel itu muncul lagi. Apa yang dicari George W Bush? Apakah ia seperti Nimrod dan orang-orang yang mengatakan, “Marilah kita cari nama”, saat hendak membangun Menara Babel? Kalaupun Bush tidak mengatakan seperti itu, suka tidak suka, saat ini sindrom Menara Babel itu sudah merasuki dunia. Pembangunan Menara Babel dimaksudkan untuk menyeragamkan manusia zaman itu dalam satu budaya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Saat ini pun demikian. Semua ada di bawah dominasi budaya, yakni budaya kapitalisme, satu hegemoni, yakni hegemoni komunikasi AS. AS yang merupakan satu-satunya adikuasa di dunia ini berusaha memaksakan kehendaknya dengan segala cara dan upaya, termasuk perang. Ketika Divisi Infanteri Ke-3 AS bergerak dari Kuwait ke Baghdad, banyak yang khawatir akan nasib situs sejarah yang sebenarnya dapat mengajak orang untuk selalu bercermin bahwa memegahkan diri, mencari nama untuk diri sendiri, adalah awal dari kehancuran.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Hingga kini, memang Babilon masih selamat. Tetapi, andaikan nanti Kota Babilon – kata Babilon berasal dari bahasa Akkadia dan berarti Pintu Tuhan – menjadi sasaran, maka semuanya hanya akan tinggal cerita: cerita tentang kebesaran Babilon.</div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-32831208002569208062011-04-04T08:06:00.000-07:002011-04-04T08:06:32.405-07:00Sejarah: Pengertian dan Perkembangannya<div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: x-small;"><span><span>S</span></span></span>ejarah, dalam bahasa Indonesia dapat berarti riwayat kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal usul keturunan (terutama untuk raja-raja yang memerintah).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Umumnya sejarah atau ilmu sejarah diartikan sebagai informasi mengenai kejadian yang sudah lampau. Sebagai cabang ilmu pengetahuan, mempelajari sejarah berarti mempelajari dan menerjemahkan informasi dari catatan-catatan yang dibuat oleh orang perorang, keluarga, dan komunitas. Pengetahuan akan sejarah melingkupi: pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis<span id="more-330"></span>.<a href="http://edukasisejarah.blogspot.com/2011/02/definisi-sejarah-dan-keterangannya.html#more" name="more"></a></div><a href="http://nursugiyanto.blogspot.com/2011/02/definisi-sejarah-dan-keterangannya.html" name="more"></a><br />
<div style="text-align: justify;"> Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari Ilmu budaya (Humaniora). Akan tetapi, di saat sekarang ini, Sejarah lebih sering dikategorikan sebagai Ilmu sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis.<a href="" name="more"></a><a href="http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/sejarah-pengertian-dan-perkembangannya.html#more" name="more"></a></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Ilmu sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu. Sejarah dibagi ke dalam beberapa sub dan bagian khusus lainnya seperti kronologi, historiograf, genealogi, paleografi, dan kliometrik. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah disebut sejarawan.<br />
Ilmu sejarah juga disebut sebagai Ilmu tarikh atau Ilmu babad. Karena lingkup sejarah sangat besar, perlu klasifikasi yang baik untuk memudahkan penelitian. Bila beberapa penulis, seperti H. G. Wells, Will dan Ariel Durant, menulis sejarah dalam lingkup umum, kebanyakan ahli sejarah memiliki keahlian dan spesialisasi masing-masing.<a href="http://nsugiyanto.blogspot.com/2011/02/sejarah-pengertian-dan-perkembangannya.html" name="more"></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
Ada banyak cara untuk memilah informasi sejarah, misalnya:<br />
Berdasarkan kurun waktu (kronologis)<br />
Berdasarkan wilayah (geografis)<br />
Berdasarkan negara (nasional)<br />
Berdasarkan kelompok suku bangsa (etnis)<br />
Berdasarkan topik/pokok bahasan (topikal)</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Banyak orang yang mengkritik Ilmu Sejarah. Menurut mereka sejarah sering kali terlalu terpaku pada kejadian-kejadian politik, konflik bersenjata, dan orang-orang terkenal. Sejarah, menurut mereka, kurang memperhatikan perubahan penting dalam hal pemikiran manusia, teknologi, serta kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat — hal-hal yang sangat penting untuk diketahui pula. Akan tetapi, perkembangan Ilmu Sejarah sekarang ini semakin berusaha untuk memperbaikinya.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Ahli sejarah mendapatkan informasi mengenai masa lampau dari berbagai sumber, seperti catatan yang ditulis atau dicetak, mata uang atau benda bersejarah lainnya, bangunan dan monumen, serta dari wawancara (yang sering disebut sebagai “sejarah penceritaan”, atau oral history dalam bahasa Inggris). Untuk sejarah moderen, sumber-sumber utama informasi sejarah adalah: foto, gambar bergerak (misalnya: film layar lebar), audio, dan rekaman video. Tidak semua sumber-sumber ini dapat digunakan untuk penelitian sejarah, karena tergantung pada periodeyang hendak diteliti atau dipelajari. Penelitian sejarah juga bergantung pada historiografi, atau cara pandang sejarah, yang berbeda satu dengan yang lainnya.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Ada banyak alasan mengapa orang menyimpan dan menjaga catatan sejarah, termasuk: alasan administratif (misalnya: keperluan sensus, catatan pajak, dan catatan perdagangan), alasan politis (guna memberi pujian atau kritik pada pemimpin negara, politikus, atau orang-orang penting), alasan keagamaan, kesenian, pencapaian olah raga (misalnya: rekor Olimpiade), catatan keturunan (genealogi), catatan pribadi (misalnya surat-menyurat), dan hiburan.<br />
Dulu, penelitian tentang sejarah terbatas pada penelitian atas catatan tertulis atau sejarah yang diceritakan. Akan tetapi, seiring dengan peningkatan jumlah akademik profesional serta pembentukan cabang ilmu pengetahuan yang baru sekitar abad ke-19 dan 20, terdapat pula informasi sejarah baru. Arkeologi, antropologi, dan cabang-cabang ilmu sosial lainnya terus memberikan informasi yang baru, serta menawarkan teori-teori baru tentang sejarah manusia. Banyak ahli sejarah yang bertanya: apakah cabang-cabang ilmu pengetahuan ini termasuk dalam ilmu sejarah, karena penelitian yang dilakukan tidak semata-mata atas catatan tertulis? Sebuah istilah baru, yaitu prasejarah, dikemukakan. Istilah “pra-sejarah” digunakan untuk mengelompokkan cabang ilmu pengetahuan yang meneliti periode sebelum ditemukannya catatan sejarah tertulis.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Pada abad ke-20, pemisahan antara sejarah dan pra-sejarah mempersulit penelitian. Ahli sejarah waktu itu mencoba meneliti lebih dar sekadar narasi sejarah politik yang biasa mereka gunakan. Mereka mencoba meneliti menggunakan pendekatan baru, seperti pendekatan sejarah ekonomi, sosial, dan budaya. Semuanya membutuhkan bermacam-macam sumber. Di samping itu, ahli pra-sejarah seperti Vere Gordon Childe menggunakan arkeologi untuk menjelaskan banyak kejadian-kejadian penting di tempat-tempat yang biasanya termasuk dalam lingkup sejarah (dan bukan pra-sejarah murni). Pemisahan seperti ini juga dikritik karena mengesampingkan beberapa peradaban, seperti yang ditemukan di Afrika Sub-Sahara dan di Amerika sebelum kedatangan Columbus.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Akhirnya, secara perlahan-lahan selama beberapa dekade belakangan ini, pemisahan antara sejarah dan prasejarah sebagian besar telah dihilangkan.</div><div style="text-align: justify;"> Sekarang, tidak ada yang tahu pasti kapan sejarah dimulai. Secara umum sejarah diketahui sebagai ilmu yang mempelajari apa saja yang diketahui tentang masa lalu umat manusia (walau sudah hampir tidak ada pemisahan antara sejarah dan pra-sejarah, ada bidang ilmu pengetahuan baru yang dikenal dengan Sejarah Besar). Kini sumber-sumber apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui tentang sesuatu yang terjadi di masa lampau (misalnya: sejarah penceritaan, linguistik, genetika, dan lain-lain), diterima sebagai sumber yang sah oleh kebanyakan ahli sejarah.</div><div style="text-align: justify;"> Kata “sejarah” secara harafiah berasal dari kata Arab (شجرة: šajaratun) yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri sejarah disebut تاريخ (tarikh). Kata “tarikh” dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah “waktu”.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Historiografi adalah adalah ilmu yang meneliti dan mengurai informasi sejarah berdasarkan sistem kepercayaan dan filsafat. Walau tentunya terdapat beberapa bias (pendapat subjektif) yang hakiki dalam semua penelitian yang bersifat historis (salah satu yang paling besar di antaranya adalah subjektivitas nasional), sejarah dapat dipelajari dari sudut pandang ideologis, misalnya: historiografi Marxisme.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Ada pula satu bentuk pengandaian sejarah (spekulasi mengenai sejarah) yang dikenal dengan sebutan “sejarah virtual” atau “sejarah kontra-faktual” (yaitu: cerita sejarah yang berlawanan — atau kontra — dengan fakta yang ada). Ada beberapa ahli sejarah yang menggunakan cara ini untuk mempelajari dan menjelajahi kemungkinan-kemungkinan yang ada apabila suatu kejadian tidak berlangsung atau malah sebaliknya berlangsung. Hal ini mirip dengan jenis cerita fiksi sejarah alternatif.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Ahli-ahli sejarah terkemuka yang membantu mengembangkan metode kajian sejarah antara lain: Leopold von Ranke, Lewis Bernstein Namier, Geoffrey Rudolf Elton, G. M. Trevelyan, dan A. J. P. Taylor. Pada tahun 1960an, para ahli sejarah mulai meninggalkan narasi sejarah yang bersifat epik nasionalistik, dan memilih menggunakan narasi kronologis yang lebih realistik.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Ahli sejarah dari Perancis memperkenalkan metode sejarah kuantitatif. Metode ini menggunakan sejumlah besar data dan informasi untuk menelusuri kehidupan orang-orang dalam sejarah.<br />
Ahli sejarah dari Amerika, terutama mereka yang terilhami zaman gerakan hak asasi dan sipil, berusaha untuk lebih mengikutsertakan kelompok-kelompok etnis, suku, ras, serta kelompok sosial dan ekonomi dalam kajian sejarahnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Dalam beberapa tahun kebelakangan ini, ilmuwan posmodernisme dengan keras mempertanyakan keabsahan dan perlu tidaknya dilakukan kajian sejarah. Menurut mereka, sejarah semata-mata hanyalah interpretasi pribadi dan subjektif atas sumber-sumber sejarah yang ada. Dalam bukunya yang berjudul In Defense of History (terj: Pembelaan akan Sejarah), Richard J. Evans, seorang profesor bidang sejarah moderen dari Univeritas Cambridge di Inggris, membela pentingnya pengkajian sejarah untuk masyarakat.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Sejarah adalah topik ilmu pengetahuan yang sangat menarik. Tak hanya itu, sejarah juga mengajarkan hal-hal yang sangat penting, terutama mengenai: keberhasilan dan kegagalan dari para pemimpin kita, sistem perekonomian yang pernah ada, bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita dapat mempelajari apa saja yang mempengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah peradaban. Kita juga dapat mempelajari latar belakang alasan kegiatan politik, pengaruh dari filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang bermacam-macam, sepanjang zaman.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Salah satu kutipan yang paling terkenal mengenai sejarah dan pentingnya kita belajar mengenai sejarah ditulis oleh seorang filsuf dari Spanyol, George Santayana. Katanya: “Mereka yang tidak mengenal masa lalunya, dikutuk untuk mengulanginya.”</div><div style="text-align: justify;"> Filsuf dari Jerman, Georg Wilhelm Friedrich Hegel mengemukakan dalam pemikirannya tentang sejarah: “Inilah yang diajarkan oleh sejarah dan pengalaman: bahwa manusia dan pemerintahan tidak pernah belajar apa pun dari sejarah atau prinsip-prinsip yang didapat darinya.” Kalimat ini diulang kembali oleh negarawan dari Inggris Raya, Winston Churchill, katanya: “Satu-satunya hal yang kita pelajari dari sejarah adalah bahwa kita tidak benar-benar belajar darinya.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
Winston Churchill, yang juga mantan jurnalis dan seorang penulis memoar yang berpengaruh, pernah pula berkata “Sejarah akan baik padaku, karena aku akan menulisnya.” Tetapi sepertinya, ia bukan secara literal merujuk pada karya tulisnya, tetapi sekadar mengulang sebuah kutipan mengenai filsafat sejarah yang terkenal: “Sejarah ditulis oleh sang pemenang.” Maksudnya, seringkali pemenang sebuah konflik kemanusiaan menjadi lebih berkuasa dari taklukannya. Oleh karena itu, ia lebih mampu untuk meninggalkan jejak sejarah — dan pemelesetan fakta sejarah — sesuai dengan apa yang mereka rasa benar.</div><div style="text-align: justify;"> Pandangan yang lain lagi menyatakan bahwa kekuatan sejarah sangatlah besar sehingga tidak mungkin dapat diubah oleh usaha manusia. Atau, walaupun mungkin ada yang dapat mengubah jalannya sejarah, orang-orang yang berkuasa biasanya terlalu dipusingkan oleh masalahnya sendiri sehingga gagal melihat gambaran secara keseluruhan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Masih ada pandangan lain lagi yang menyatakan bahwa sejarah tidak pernah berulang, karena setiap kejadian sejarah adalah unik. Dalam hal ini, ada banyak faktor yang menyebabkan berlangsungnya suatu kejadian sejarah; tidak mungkin seluruh faktor ini muncul dan terulang lagi. Maka, pengetahuan yang telah dimiliki mengenai suatu kejadian di masa lampau tidak dapat secara sempurna diterapkan untuk kejadian di masa sekarang. Tetapi banyak yang menganggap bahwa pandangan ini tidak sepenuhnya benar, karena pelajaran sejarah tetap dapat dan harus diambil dari setiap kejadian sejarah. Apabila sebuah kesimpulan umum dapat dengan seksama diambil dari kejadian ini, maka kesimpulan ini dapat menjadi pelajaran yang penting. Misalnya: kinerja respon darurat bencana alam dapat terus dan harus ditingkatkan; walaupun setiap kejadian bencana alam memang, dengan sendirinya, unik.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #444444; text-align: justify;"> <b>SEJARAH MENURUT BERBAGAI PENDAPAT<br />
</b></div><div style="text-align: justify;"> <span style="color: yellow;"><b><span style="color: #444444;">( TEKS ASLI DALAM BAHASA INGGRIS TERJEMAHAN DARI ‘GOOGLE TRANSLATE’ MOHON TIDAK DITELAN LANGSUNG )</span><br />
</b></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Apa yang berikut adalah rangkaian Kutipan tentang sejarah dan sejarawan dari kerajinan. Mereka telah Culled dari berbagai sumber dan mereka muncul di urutan acak totally. Tujuan mereka adalah untuk menghangatkan, tenaga dan merangsang imajinasi Anda sejarah.</div><div style="text-align: justify;"> * * *</div><div style="text-align: justify;"> ” ‘Sejarah’, Stephen mengatakan, ‘adalah mimpi yang saya mencoba untuk bangun.” James Joyce</div><div style="text-align: justify;"> “Sejak sejarah tidak memiliki nilai ilmiah sebagaimana mestinya, dengan tujuan yang hanya mendidik. Dan jika sejarahwan lalai untuk mendidik masyarakat, jika mereka gagal bunga itu cerdas di masa lalu, maka semua mereka belajar sejarah adalah harga kecuali di sepanjang educates itu sendiri . ” M. G. Trevelyan.</div><div style="text-align: justify;"> “Untuk setiap mata, mungkin, dengan garis besar yang besar peradaban hadir gambar yang berbeda. Di atas lautan luas yang kita usaha, kemungkinan cara dan arah yang banyak, dan studi yang sama yang telah dilayani untuk dapat bekerja dengan mudah, di lain tangan, tidak hanya menerima perlakuan berbeda seluruhnya dan aplikasi, namun pada dasarnya mengakibatkan kesimpulan yang berbeda. ” Jacob Burckhardt</div><div style="text-align: justify;"> “Sejarah adalah saksi yang testifies ke lewat waktu; illuminates kenyataan itu, vitalizes memori, memberikan panduan dalam kehidupan sehari-hari, dan kami membawa kabar dari jaman dahulu.” Cicero</div><div style="text-align: justify;"> “Masa lalu yang tidak berguna. Itu menjelaskan mengapa ia adalah masa lalu.” Wright Morris</div><div style="text-align: justify;"> “Kesetiaan kepada kebenaran sejarah melibatkan jauh lebih dari satu penelitian, namun sabar dan teliti, menjadi fakta-fakta khusus. Semacam rinci mungkin fakta yang paling kerapian menit, namun yang naratif, diambil secara keseluruhan, mungkin unmeaning atau tidak benar. rawi yang harus berusaha untuk mengilhami dirinya dengan jiwa dan semangat waktu. Dia harus belajar dalam acara mereka Bearings dekat dan jauh; dalam karakter, kebiasaan, dan kebiasaan orang-orang yang ikut ambil bagian dalam mereka. Dia harus menjadi dirinya sendiri, karena itu, seorang pengikut atau penonton dari tindakan dia menjelaskan. ” Francis Parkman</div><div style="text-align: justify;"> “Sejarah… Memang sedikit lebih dari register dari kejahatan, follies, misfortunes dan umat manusia.” Edward Gibbon</div><div style="text-align: justify;"> “Tidak benar ada sejarah; hanya biografi.” Ralph Waldo Emerson</div><div style="text-align: justify;"> “Kajian sejarah adalah obat terbaik untuk sakit pikiran, sebab dalam sejarah Anda mempunyai catatan yang tak terbatas dari berbagai pengalaman manusia jelas ditetapkan untuk semua untuk melihat dan merekam dalam bahwa Anda dapat menemukan sendiri dan kedua negara contoh dan peringatan; denda sesuatu untuk mengambil sebagai model, hal-hal dasar dan melalui melalui busuk, untuk menghindari. ” Livy</div><div style="text-align: justify;"> “Apakah pengalaman dan sejarah-mengajar ini adalah bahwa orang dan pemerintah tidak pernah belajar apapun dari sejarah, atau bertindak pada prinsip deduced from it.” G. W. F. Hegel</div><div style="text-align: justify;"> “Semuanya harus kembali dan dipindahkan dalam rangka sejarah umum, sehingga meskipun kesulitan, paradoxes dasar dan kontradiksi, kami akan menghormati kesatuan sejarah yang juga merupakan kesatuan hidup.” Fernand Braudel</div><div style="text-align: justify;"> “Fungsi mematikan sejarawan adalah baik untuk masa lalu dan tidak suka untuk membebaskan dirinya dari masa lalu, tapi untuk menguasai dan memahaminya sebagai kunci untuk memahami ini.” E. H. Carr</div><div style="text-align: justify;"> “Jika anda tidak suka masa lalu, mengubahnya.” William L. Burton</div><div style="text-align: justify;"> “Sejarah tidak berbuat sesuatu, tidak memiliki banyak harta, tidak ada perjuangan perkelahian. Ia bukan manusia, yang nyata, hidup manusia, yang semuanya, memiliki, perkelahian. Ini bukan Sejarah, seolah-olah dia adalah orang yang terpisah, yang menggunakan manusia sebagai alat untuk keluar dia tujuan, namun sejarah itu sendiri tidak lain hanyalah aktivitas manusia mengejar tujuan mereka. ” Karl Marx</div><div style="text-align: justify;"> “Seorang sejarawan harus menghasilkan dirinya kepada subjek, menjadi yg terbenam di tempat dan waktu itu pilihan, berdiri selain dari sekarang dan kemudian untuk melihat segar.” Samuel Eliot Morison</div><div style="text-align: justify;"> “Sejarah adalah untuk diri manusia pengetahuan. Mengetahui diri sendiri berarti mengetahui, pertama, apa itu menjadi orang; kedua, mengetahui apa yang akan jenis-jenis orang Anda, dan ketiga, mengetahui apa itu untuk menjadi orang Anda dan orang lain yang nobody. Mengetahui diri sendiri berarti mengetahui apa yang dapat Anda lakukan, dan sejak tak dapat mengetahui apa yang mereka lakukan sampai mereka mencoba, satu-satunya petunjuk untuk manusia dapat melakukan apa yang telah dilakukan manusia. Nilai sejarah, maka adalah mengajarkan kepada kita bahwa apa yang telah dilakukan manusia sehingga apa yang manusia itu. ” R. G. Collingwood</div><div style="text-align: justify;"> “Sejarah adalah lebih kurang lari.” Henry Ford</div><div style="text-align: justify;"> “Itu harus memberikan sejarahwan sendiri negara istirahat, saya memberi Anda, tetapi tidak untuk negara, sehingga hal-hal bertentangan dengan kenyataan. Untuk terdapat banyak kesalahan yang dibuat oleh penulis dari ketidaktahuan, dan setiap orang yang menemukan kesulitan untuk menghindari. Tetapi jika kita sadar apa yang salah tulis, baik untuk kepentingan negara kami atau teman kami atau hanya untuk menyenangkan, apa yang ada adalah perbedaan antara kami dan penulis hack? Pembaca harus sangat penuh perhatian dan kritis dari sejarawan, dan mereka pada gilirannya akan akan selalu menjaga mereka. ” Polybius</div><div style="text-align: justify;"> “Anda memiliki sejarah yang patut diperhitungkan untuk menilai masa lalu dan menginstruksikan kontemporer dunia untuk masa depan. Yang tidak hadir mencoba untuk menghasilkan yang tinggi kantor. Ini hanya akan kirim bagaimana ia benar-benar ada.” Leopold von Ranke</div><div style="text-align: justify;"> “Waktu sangat dalam dan terus-menerus sepanjang aliran membawa pada banjir semua drowns menciptakan sesuatu dan mereka di kedalaman dari ketidakjelasan…. Tetapi kisah sejarah yang sangat kuat bentuk sokongan terhadap aliran waktu, dan pemeriksaan di beberapa ukuran nya sangat mengalir, sehingga segala sesuatu dilakukan di dalamnya, sebanyak sejarah telah diambil alih secures dan ia bersama-sama mengikat, dan tidak memungkinkan mereka untuk bepergian ke dalam abyss dari pelupaan. ” Anna Comnena</div><div style="text-align: justify;"> “Hanya yang baik-untuk-tidak ada yang tidak tertarik pada masa lalu.” Sigmund Freud</div><div style="text-align: justify;"> “Setiap masa lalu senilai condemning.” Friedrich Nietzsche</div><div style="text-align: justify;"> “Para sejarawan tidak hanya tidak datang ke dalam kesenjangan yang mencukupi dari memori. Dia terus tantangan bahkan kenangan yang bertahan utuh.” Yosef Hayim Yerushalmi</div><div style="text-align: justify;"> “Setiap usia akan mencoba untuk membentuk konsepsi sendiri dari masa lalu. Setiap usia menulis sejarah dari masa lalu lagi dengan merujuk pada kondisi paling penting dalam waktu mereka sendiri.” Frederick Jackson Turner</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #444444; text-align: justify;"> <b>INI TEKS ASLINYA</b></div><div style="text-align: justify;"> What follows are a series of quotations about history and the historian’s craft. They have been culled from a variety of sources and they appear here in totally random order. Their purpose is to incite, energize and stimulate your historical imagination.</div><div style="text-align: justify;"> * * *</div><div style="text-align: justify;"> “‘History,’ Stephen said, ‘is a nightmare from which I am trying to awake.’” James Joyce</div><div style="text-align: justify;"> “Since history has no properly scientific value, its only purpose is educative. And if historians neglect to educate the public, if they fail to interest it intelligently in the past, then all their historical learning is valueless except in so far as it educates themselves.” G. M. Trevelyan.</div><div style="text-align: justify;"> “To each eye, perhaps, the outlines of a great civilization present a different picture. In the wide ocean upon which we venture, the possible ways and directions are many; and the same studies which have served for my work might easily, in other hands, not only receive a wholly different treatment and application, but lead to essentially different conclusions.” Jacob Burckhardt</div><div style="text-align: justify;"> “History is the witness that testifies to the passing of time; it illuminates reality, vitalizes memory, provides guidance in daily life, and brings us tidings of antiquity.” Cicero</div><div style="text-align: justify;"> “The past is useless. That explains why it is past.” Wright Morris</div><div style="text-align: justify;"> “Faithfulness to the truth of history involves far more than a research, however patient and scrupulous, into special facts. Such facts may be detailed with the most minute exactness, and yet the narrative, taken as a whole, may be unmeaning or untrue. The narrator must seek to imbue himself with the life and spirit of the time. He must study events in their bearings near and remote; in the character, habits, and manners of those who took part in them. He must himself be, as it were, a sharer or a spectator of the action he describes.” Francis Parkman</div><div style="text-align: justify;"> “History . . . is indeed little more than the register of the crimes, follies, and misfortunes of mankind.” Edward Gibbon</div><div style="text-align: justify;"> “There is properly no history; only biography.” Ralph Waldo Emerson</div><div style="text-align: justify;"> “The study of history is the best medicine for a sick mind; for in history you have a record of the infinite variety of human experience plainly set out for all to see; and in that record you can find yourself and your country both examples and warnings; fine things to take as models, base things rotten through and through, to avoid.” Livy</div><div style="text-align: justify;"> “What experience and history teach is this-that people and governments never have learned anything from history, or acted on principles deduced from it.” G. W. F. Hegel</div><div style="text-align: justify;"> “Everything must be recaptured and relocated in the general framework of history, so that despite the difficulties, the fundamental paradoxes and contradictions, we may respect the unity of history which is also the unity of life.” Fernand Braudel</div><div style="text-align: justify;"> “The function off the historian is neither to love the past nor to emancipate himself from the past, but to master and understand it as the key to the understanding of the present.” E. H. Carr</div><div style="text-align: justify;"> “If you do not like the past, change it.” William L. Burton</div><div style="text-align: justify;"> “History does nothing, possesses no enormous wealth, fights no battles. It is rather man, the real, living man, who does everything, possesses, fights. It is not History, as if she were a person apart, who uses men as a means to work out her purposes, but history itself is nothing but the activity of men pursuing their purposes.” Karl Marx</div><div style="text-align: justify;"> “An historian should yield himself to his subject, become immersed in the place and period of his choice, standing apart from it now and then for a fresh view.” Samuel Eliot Morison</div><div style="text-align: justify;"> “History is for human self-knowledge. Knowing yourself means knowing, first, what it is to be a person; secondly, knowing what it is to be the kind of person you are; and thirdly, knowing what it is to be the person you are and nobody else is. Knowing yourself means knowing what you can do; and since nobody knows what they can do until they try, the only clue to what man can do is what man has done. The value of history, then, is that it teaches us what man has done and thus what man is.” R. G. Collingwood</div><div style="text-align: justify;"> “History is more or less bunk.” Henry Ford</div><div style="text-align: justify;"> “That historians should give their own country a break, I grant you; but not so as to state things contrary to fact. For there are plenty of mistakes made by writers out of ignorance, and which any man finds it difficult to avoid. But if we knowingly write what is false, whether for the sake of our country or our friends or just to be pleasant, what difference is there between us and hack writers? Readers should be very attentive to and critical of historians, and they in turn should be constantly on their guard.” Polybius</div><div style="text-align: justify;"> “You have reckoned that history ought to judge the past and to instruct the contemporary world as to the future. The present attempt does not yield to that high office. It will merely tell how it really was.” Leopold von Ranke</div><div style="text-align: justify;"> “Time in its irresistible and ceaseless flow carries along on its flood all created things and drowns them in the depths of obscurity. . . . But the tale of history forms a very strong bulwark against the stream of time, and checks in some measure its irresistible flow, so that, of all things done in it, as many as history has taken over it secures and binds together, and does not allow them to slip away into the abyss of oblivion.” Anna Comnena</div><div style="text-align: justify;"> “Only a good-for-nothing is not interested in his past.” Sigmund Freud</div><div style="text-align: justify;"> “Every past is worth condemning.” Friedrich Nietzsche</div><div style="text-align: justify;"> “The historian does simply not come in to replenish the gaps of memory. He constantly challenges even those memories that have survived intact.” Yosef Hayim Yerushalmi</div><div style="text-align: justify;"> “Each age tries to form its own conception of the past. Each age writes the history of the past anew with reference to the conditions uppermost in its own time.” Frederick Jackson Turner</div><div style="text-align: justify;"> </div>Sumber: syadiashare.comianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-63871933532040955352011-04-04T07:56:00.000-07:002011-04-04T08:01:03.579-07:00Sejarah: Antara Ilmu dan Seni<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-THcU5GRU7Ew/TZncp1jDCoI/AAAAAAAAABM/c8OUuWr9-m4/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-THcU5GRU7Ew/TZncp1jDCoI/AAAAAAAAABM/c8OUuWr9-m4/s1600/index.jpg" /></a></div>Pemahaman akan sejarah menyebabkan terjadainya perspektif yang berbeda-beda. Salah satu perspektif yang mendasar bagi sejarah adalah pandangan antra ilmu dan seni. Perbedaan yang menyolok dan anggapan yang berbeda-beda untuk menrangkan sebuah makna sejarah. Kuntowijoyo telah menerangkan secara ringkas dan jelas pada buku pengantar ilmu sejarah yang diuraikan pada baba empat di buku tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
<br />
<b><span style="color: #0b5394;">Sejarah sebagai ilmu dibagai dalam beberapa sub bagian penjelasan. Sub-sub tersebut sebagai berikut:</span></b><br />
<b><span style="color: #0b5394;"> </span></b> <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=4174335304530560821&postID=6387193353204095535" name="more"></a></div><div style="text-align: justify;">Sejarah itu <b style="color: red;">empiris</b> yang berdasarkan pengalaman-pengalaman manusia. Sering sekali sejarah dibandingkan dengan ilmu-ilmu alam. Perbedaan antara sejarah dengan ilmu alam tidak terletak pada cara kerja, namun pada objek penelitiananya. Sejarah meneliti tentang manusia sedangkan ilmu alam meneliti tentang kebendaan. Dapat dimengerti bahwa bahwa ilmu alam akan menghasilkan hukum yang berlaku umum dan pasti sedangkan sejarah menghasilkan hukum tidak sepasti ilmu alam.<br />
<a href="http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/sejarah-antara-ilmu-dan-seni.html" name="more"></a> <br />
Sejarah juga <b style="color: red;">memiliki objek</b> yang dikaji karena sering kali sejarah dianggap sebagai ilmu yanag tidak memiliki objek yang jelas. Sejarah memiliki objek berupa manusia dalam waktu. Waktu dalam pandangan sejarah tak lepas dari manusia. Kemudian, sejarah mampu untuk mengeluarkan teori-teori sendiri yang didasarkan pada objek yang berbeda dengan ilmu-ilmu sosial. Objek penelitian yang berbeda dalah ilmu-ilmu sosial meneliti tentang manusia sedankan sejarah meneliti manusia dalam waktu. Dengan daya kemampuan untuk mengeluarkan <b style="color: red;">teori-teori</b> sejarah juga mempunyai generlisasi. Namun, generalisasi sejarah bersifat idiografis, yang sangat tergantung pada tempat dan waktu teori tersebut bisa dipakai. Dalam penelitian studi sejarah, maka sejarah memerlukan metode dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Metode digunakan sebagai dasar menarik kesimpulan secara hati-hati.<br />
<br />
Setelah diyakini bahwa sejarah adalah sebagai ilmu. Kemudian apa yang bisa diberikan ilmu sejarah? Sejarah mampu memberikan konsep yang berbeda pada setiap pemaknaan kata. Pemaknaan kata yang berbeda diakibatkan terikatnya “kata” tersebut dalam ruang dan waktu. Sejarah pada dasarnya adalah ilmu diakronis, yang memanjang dalam waktu tetapi dalam ruanga yang sempit. Ketika sejarah bersentuhan dengan ilmu soisal maka sejarah memiliki sifat sebagai ilmu sinkronis. Artinya, selain memanjang dalam waktu. Sejarah juga melebar dalam ruang. Jadi lengkaplah sudah, sejarah sebagai ilmu diakronis dan sinkronis.<br />
<br />
Selain sebagai ilmu, sejarah bisa dikatakan sebagai seni. Seni yang digunakan dalam sejarah selalu harus <b style="color: red;">taat</b><span style="color: red;"> </span>azas metode dan metodologi sejarahnya. Penulisan sejarah memerlukan intuisi atau ilham, pemahaman langsung dan insting selama masa penelitian berlangsung. Sering terjadi bahwa ketika memilih suatu penjelassan, bukan peralatan ilmu yang berjalan tetapi instuisi. Dalam hal ini kerja sejarawan sama halanya dengan sniman yang bekerja dan ingat sellau akan data-data ang dimilikinya. Intusisi ynag memebawa sejarah memerlukan imajinasi dalam penulisan. Imajinasi dalam sejarah merupakan kemmapuan sejarawan untuk membayangkan suatu peristiwa yang sedang terjadi, dan apa yang terjadi sesudah itu. Penulisan sejarah dengan emosi juga dibenarkan namun harus tetap setia kepada fakta, karena sangat penting untuk, mewarisi nilai. Serta, dalam penulisan sejarah sejarawan memerlukan gaya bahasa. Gaya bahsa yang diapkai bukanlah gaya bahasa yang berbunga-bunga namun gaya bahasa yang lugsa, menarik dan sistematis.<br />
<br />
Sejarah yang dianggap sebagai seni akan memberikan sumbangan kepada seni itu sendiri. Sejarah akan memberikan karakteristik pada biografi. Karakterististik seseorang akan nampak pada penulisan biografi, baik biografi individual maupun biografi bersifat kolektif. Melalui seni sejarah kan bercerita dalam plot atau alur. Plot yang dipakai sering kali sama seprti plot yang dipakai novel adalah pengenalan, krisis dan solusi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Sejarah merupakan gabungan antar ilmu dan seni. Sejarah mengajarkan penulisan ilmiah yang bisa ditangkap oleh setiap pembaca sejarah dengan enak dan indah. Sudah lengkaplah ilmu sejarah untuk dikatakan sebagai ilmu dan seni. Namun, ilmu dan senai memiliki perbedaan dan persamaan. Penulisan sejarah perlu memhami metode dan metodologi secara mendalam agar tulisan sejarah tidak jatuh dalam tulisan seni atau tulisan yang dianggap sebagai mitos. Dalam tulisan ibni, kuntowijoyo belum menerangkan secara jelas perbedaan antara seni dan ilmu. Kuntowijoyo juga belum memberikan batasan-batasan secara jelas. Perlu adanya pembacaan lebih jauh lagi, terutama artikel-artikel yang pernah dibuat kuntowijoyo dan membaca penjelasan sejarah. </div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4174335304530560821.post-34715409015990928172011-04-04T07:53:00.000-07:002011-04-04T07:53:18.196-07:00Perkembangan Metodologi Dalam Ilmu Sejarah<div style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: inherit;">Dalam Ilmu Sejarah dibedakan antara penelitian sejarah (metode sejarah) dan penulisan sejarah (eksplanasi) yang membutuhkan metodologi. Penelitian sejarah menekankan pada penelitian cara-cara (metode) penelitian sumber sejarah (dokumen, keterangan lisan, dsb). Penulisan sejarah menekankan pada kegiatan eksplanasi (yang pada umumnya membutuhkan metodologi). Ahli sejarah yang meletakan dasar-dasar penelitian sejarah (metode sejarah) yang bersifat ilmiah adalah Leopold von Ranke, guru besar sejarah pada universitas Berlin yang di dirikan pada tahun 1810. Ketika masih menjadi mahasiswa Ranke sangat terpengaruh pada Filologi. Ia menganggap metode yang digunakan oleh para filolog sebagai model bagi metode penelitian sejarah. Ketika itu para filolog menyimpulkan bahwa nilai dari suatu dokumen bergantung pada jarak antara penulis dengan peristiwa-peristiwa yang dicatatnya. <a href="" name="more"></a></span></div><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: inherit;">Ranke menekankan pentingnya hubungan antara kepribadian penulis dengan apa yang dilaporkannya. Menurutnya setiap laporan mencerminkan perkembangan intelektual, situasi dan kepentingan penulisnya. Selain menetapkan cara-cara menguji isi dokumen (kritik intern), Ranke juga menetapkan bahwa penelitian sejarah ditujukan untuk menetapkan fakta yang benar. Karena menurutnya, apa yang dilaporkan dalam sumber sejarah bukan fakta karena hanya merupakan pandangan dari penulis dokumen yang bersangkutan. Fakta sejarah adalah hasil pekerjaan ahli sejarah yang harus merekonstruksikannya berdasarkan sumber-sumber yang tersedia. Ranke adalah ahli sejarah pertama yang mensyaratkan penelitian kearsipan sebagai pokok kegiatan.<a href="http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/perkembangan-metodologi-dalam-ilmu.html#more" name="more"></a></span></div><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: inherit;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.do" name="more"></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: inherit;"><span id="more-7"></span></span>Dengan menekankan bahwa tugas utama ahli sejarah adalah mengemukakan fakta mengenai masa lampau, Ranke bermaksud menjadikan ilmu sejarah sebagai suatu disiplin yang otonom yang sederajat dengan cabang-cabang ilmu lainnya. Karena sebelumnya, sejak jaman Yunani Sejarah dianggap sebagai suatu alat untuk menilai (menghakimi, menjatuhkan vonis) , kemudian juga digunakan untuk mengajarkan moralitas baik agama maupun politik. Ucapan Ranke yang sangat terkenal wie es eigentlich gewesen (menentukan fakta seperti apa adanya, tanpa adanya ide-ide tertentu sebagai pendorongnya. Sejak Ranke ilmu Sejarah menjadi bagian dari kurikulum Perguruan Tinggi dan berkembang dengan pesat hingga kini. Dengan demikian pula muncul berbagai bentuk eksplanasi dikalangan ahli sejarah<br />
<br />
Perkembangan ilmu sejarah hingga tahun 1970-an telah melahirkan empat metodologi sejarah sosial berbeda-beda . Pertama adalah historiografi aliran empiris positifis, kedua adalah aliran yang melihat individu saja sebagai faktor utama perubahan sosial yang bersifat intensional dengan hermeneutika sebagai metodologinya. Ketiga, adalah aliran struktural dari Perancis yang dikenal sebagai “Aliran Annales” yang deterministis. Keempat tergolong struktural juga tapi lebih dikenal sebagai metodologi fungsional atau struktural sistematis yang bertumpu pada “grand theory” Talcott Parsons dan Neil Smelser.<br />
<br />
Pada era 1980-an muncul kritikan dari kalangan postmodernisme terhadap ilmu sejarah. Kritik itu pada awalnya ditujukan pada wacana-wacana moralistik yang menganggap pandangannya sendiri sebagai kebenaran mutlak yang tidak dapat dibantah . Kritik Postmodernisme itu kemudian berkembang menjadi kritik terhadap pandangan universialisme yang terkandung dalam suatu sistem budaya tertentu (Barat) dalam kritik sastra. Masalahnya doktrin ini juga dianggap berlaku dalam wacana-wacana ilmu alam, ilmu-ilmu sosial maupun ilmu sejarah.<br />
<br />
Doktrin postmodernisme bersumber pada teori linguistik dari Ferdinand Saussure yang berpendapat bahwa bahasa hanyalah “signifier” (petunjuk) pada “signified” (yang ditunjuk). Kata, dalam teori tersebut tidak mengacu pada kebenaran realitas tetapi hanya pada satu konsep. Arti kata-kata baru terungkap dalam hubungannya dengan kata-kata lain dalam bahasa yang bersangkutan. Berkaitan dengan teori itu Postmodernisme beranggapan bahwa semua wacana seperti yang dikatakan jean Francoise Lyotard , hanyalah “language game”, dan sebab itu kebenaran atau obyektifitas (realitas) tidak terungkap di dalamnya. Dalam ilmu sejarah itu berarti bahwa historiografi hanyalah permainan kata-kata. Postmodernisme menyanggah kemampuan ilmu pengetahuan mengajukan kebenaran dengan mengatakan bahwa kebenaran dalam ilmu pengetahuan hanyalah suatu cara untuk melegitimasi kedudukan seorang pakar dan bahwa kebenaran ilmiah lebih banyak ditentukan oleh ideologi yang dominan pada saat tertentu.<br />
<br />
Postmodernisme tidak mempertimbangkan bahwa setiap cabang ilmu memiliki prosedur untuk menentukan kausalitas yang mengacu pada kebenaran atau realitas. Postmodernisme sengaja melupakan bahwa setiap cabang ilmu memiliki apa yang Chirstoper Lyod sebagai “ structure of reasoning”.<br />
<br />
Dalam perkembangan nya doktrin postmodernisme makin gencar dikembangkan oleh berbagai ahli dalam berbagai cabang ilmu. Postmodernisme beranggapan bahwa doktrinya relevan bagi semua cabang ilmu atau wacana, karena semua cabang ilmu menggunakan bahasa sebagai alat komunikasinya..<br />
<br />
Berkaitan dengan hal tersebut, muncul reaksi dari kelompok ilmu terhadap kritikan postmodernisme. Muncul berbagai usaha untuk menegakan kembali nilai-nilai tentang kebenaran ilmiah. Gerakan ini terutama muncul karena berkembangnya aliran realisme dalam filsafat ilmu sejak tahun 1980-an. Sejumlah ahli sejarah mencoba mengatasi serangan dari postmodernisme itu dengan upaya menegakan kembali teori korespodensi dalam ilmu sejarah. Dengan kata lain , mereka berupaya mencari cara-cara yang bisa menjamin realitas sepenuhnya dalam ilmu sejarah, bukan sekedar kaitan atau korelasi saja. Inilah yang oleh sementara ahli disebut sebagai pendekatan strukturis, yang berbeda dengan pendekatan struktural yang bersumber pada aliran annales atau sosiologi Talcot Parsons.<br />
<br />
Pendekatan Strukturis ini di kembangkan oleh sejarawan ekonomi Inggrisr Christopher Llyod .Untuk menjelaskan perbedaan antara metodologi strukturis dengan metodologi-metodologi lainnya, Llyod membedakan antara a) metodologi individualis yang mempelajari individu saja, b) metodologi holisme yang mempelajari struktur sosial saja, dan c) metodologi strukturis yang mencakup individu dan struktur sosial dalam hubungan “dualisme simbiosis”. <br />
<br />
Kalangan ahli sejarah strukturis meninggalkan pendekatan empiris dalam ilmu sejarah dan memanfaatkan teori-teori sosiologi tertentu, khususnya konsep-konsep “emergency” dan “agency”. Pendekatan ini mengacu pada cara kerja (“structure of reasoning”) dalam ilmu-ilmu alam, tetapi disesuaikan dengan ilmu sejarah dimana data hanya dapat diperoleh dari peninggalan-peninggalan dari masa lampau (sumber sejarah)<br />
<br />
Dikatakan mirip ilmu-ilmu alam karena pertama-tama realitas yang dicari bukan keseluruhan realitas (yang hanya diketahui oleh tuhan), tetapi hanya apa yang dinamakan “causal factor” yang tidak kasat mata (unobservable). Seperti halnya dalam ilmu alam, fenomena dapat disaksikan oleh panca indra manusia (observable), tetapi sebab-sebab terjadinya fenomena itu tidak kasat mata (unobservable). Sebagai contoh, benda jatuh ke bawah (fenomena , observable), tetapi causal mechanismnya yaitu grafitasi, tidak kasat mata (unobservable); suara radio dapat di dengar , atau gambar televisi dapat dilihat tapi medan magnetik yang menyebabkannya tidak dapat ditangkap panca indra (unobservable).<br />
<br />
Demikian pula pendekatan strukturis bertujuan menampilkan realitas dalam bentuk causal factor yang tidak tertangkap pancaindra . fenomena-fenomena seperti pemberontakan, revolusi, perubahan sosial dsb dapat ditangkap melalui panca indra karena terkandung dalam sumber sejarah yang dapat dibaca dan dipelajari. Tetapi sebab musababnya tidak muncul secara empiris dalam sumber sejarah, karena tersembunyi dalam struktur sosial yang unobservable itu. Secara teoritis terdapat interaksi antara manusia (individu atau kelompok) dan struktur sosial dimana mereka berasal. Maka untuk menampilkan causal factor yang unobservable itu seorang sejarawan yang mendapat sumber datanya dari sumber sejarah harus menggunakannya untuk menganalisa struktur sosial agar dapat menampilkan interaksi antara manusia yang kongkret (observable) dan struktur sosial yang tidak kasat mata (unobservable).<br />
<br />
Dalam metodologi strukturis , peristiwa dan struktur sosial tidak bersifat dikotomik tetapi merupakan suatu dualisme simbiotik yang berdialektika. Maksudnya, peristiwa mengandung kekuatan mengubah struktur sosial, sedangkan struktur sosial mengandung hambatan atau dorongan bagi tindakan perubahan itu. Pengertian Struktur sosial yang unobservable dalam pendekatan ini bukanlah kumpulan manusia yang kongkret (agregasi), tetapi suatu unit yang memiliki ciri-ciri umum yang bersifat “emergence” berupa peran-peran, aturan-aturan, pola interaksi dan pemikiran (mentalite). Menurut pendekatan strukturis , perubahan sosial tidak disebabkan struktur sosial lainnya tetapi perubahan struktural justru disebabkan tindakan-tindakan konkret dan observable dari manusia (individu atau kolektifitas) disebut (agency) yang dengan sengaja mengubah peran, aturan, interaksi berdasarkan pemikiran tertentu. Manusia dilahirkan dalam struktur sosial tertentu dan memiliki kemampuan untuk memproduksi atau mentransformasi struktur sosial dimana ia berasal. (Llyod 1993; 38-40). Perubahan (struktur )sosial adalah tujuan utama dari metodologi strukturis.<br />
<br />
Pemikiran , pandangan, wawasan manusia kongkret yang menjadi anggota suatu kelompok sosial tertentu terkandung dalam sumber sejarah, yang dalam pendekatan strukturis disebut sebagai “exspressed intentions”. Causal factor yang diperoleh melalui analisa teoritis atas sumber sejarah itu dapat diuji kembali kebenarannya pada “ekspressed intentions” lain. Dengan demikian seperti halnya dalam ilmu-ilmu alam, teori sejarah memiliki kemampuan prediksi.<br />
<br />
Sebab musabab dalam metodologi strukturis ini memiliki ciri-ciri universal yang dapat dirumuskan dalam bentuk wacana. Namun hakekat ilmu sejarah sebagai “ ilmu yang mempelajari manusia dalam dimensi waktu” menyebabkan para ahli sejarah menyadari bahwa unsur perubahan senantiasa menentukan penjelasannya tentang peristiwa-peristiwa. Sebab itu perbedaan-perbedaan waktu dan tempat juga membatasi rumusan causal factors. Inilah perbedaan lainnya antara ilmu sejarah dan ilmu-ilmu alam. Pendekatan strukturis dalam ilmu sejarah merupakan kulminasi dari perkembangan metodologi sejarah dan terwujud sebagai perpaduan antara positivisme dan hermeneutika yang sebelumnya dianggap bertentangan, serta mengatasi dikotomi antara peristiwa dan struktur sosial sebagai obyek penelitian sejarah, dan upaya mengatasi kelemahan metodologis yang melahirkan postmodernisme dalam ilmu sejarah.</div>ianhttp://www.blogger.com/profile/12633213093358866512noreply@blogger.com0